OTAK , MUSIK, DAN PROSES BELAJAR

Ratna Supradewi
(Submitted 6 June 2016)
(Published 6 June 2016)

Abstract


Otak yang beratnya kira‐kira tiga pon merupakan organ maha rumit yang sangat
berperan penting dalam kehidupan (Wade & Tavris, 2007). Penelitian mengenai otak banyak
dikaikan dengan berbagai hal, salah satunya adalah dengan musik dan proses belajar. Beberapa
penelitian memanfaatkan musik guna mempengaruhi otak untuk meningkatkan konsentrasi
dan proses belajar. Musik berpengaruh kuat pada lingkungan belajar. Penelitian menunjukkan
bahwa belajar lebih mudah dan cepat jika pelajar dalam kondisi santai dan reseptif. Detak
jantung orang dalam keadaan ini adalah 60 sampai 80 kali per menit. Dalam keadaan ini otak
memasuki gelombang alfa (8‐12 hz), yaitu kondisi otak yang rileks namun waspada sehingga
bagian dari otak, yaitu hippocampus dan somatosensory, dapat bekerja dengan optimal. Musik
memberikan efek pada elektrofisiologik otak dan telah dilaporkan pada banyak studi. Di
Indonesia penelitian yang melibatkan musik dan proses belajar pernah dilakukan, antara lain
oleh Taher & Afiatin (2005), juga Tyasrinestu & Kuwato (2004). Tulisan ini akan memberi‐
kan gambaran mengenai hubungan otak, musik, dan proses belajar berdasarkan referensi dan
penelitian‐penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang mengeksplorasi hal tersebut.


Full Text: PDF

DOI: 10.22146/bpsi.11538

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Buletin Psikologi