KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Avin Fadilla Helmi
(Submitted 3 June 2016)
(Published 3 June 2016)

Abstract


Istilah kewirausahaan (enterpreneur‐
ship) sering kali dicampuradukkan dengan
pengertian berwirausaha (enterpreneurial)
dan wirausahawan (enterpreneur) (Helmi,
2006). Hal ini terjadi bukan saya pada
masyarakat biasa juga di kalangan akade‐
misi termasuk mahasiswa. Dalam beberapa
kesempatan saya menguji skripsi, gejala
tersebut beberapa kali terjadi. Biasanya
ketika membahas pengertian kewirausa‐
haan, yang dibahas adalah wirausahawan‐
nya. Bahkan yang terakhir saya alami,
ketika saya diminta menjadi pembicara
untuk mengkaji kurikulum kewiarusahaan
di program studi manajemen, sebuah
Perguruan Tinggi Swasta, upaya pengem‐
bangan kewirausahaan terjebak pada
kegiatan berdagang lebih tepat. Sebab jika
menggunakan istilah berwiarusaha, syarat
kewirausahaannya tidak mencukupi.


Full Text: PDF

DOI: 10.22146/bpsi.11483

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Buletin Psikologi