Strategi fanstastik pesan kesehatan mental pada follower selebritis
Riana Dian Anggraini(1*), Eka Putri Rahayu(2)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Pendahuluan: Liputan media tentang pesona selebritis menghadapi masalah kesehatan mampu menarik perhatian public. Pada hari Robin Wiliam meninggal dunia, dilaporkan Google lebih dari 10 juta mencari informasi dan menjadi trending topik pengguna media social. Ruang interaktif media sosial mendorong publik untuk mencari dan menanggapi informasi topik yang beredar dimedia masa. Prevalensi gangguan mental berdasarkan Riskesdas 2013 dengan gejala depresi dan kecemasan diatas usia 15 tahun mencapai 6% penduduk Indonesia dan gangguan jiwa berat sebanyak 1,7 per 1000 penduduk. Pemanfaatan kekuatan dari pengungkapan masalah kesehatan selebritis dimedia social sebagai potensi peluang edukasi dan mengurangi stigma gangguan mental.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan menempatkan pesan kesehatan masyarakat terbaik dan efektif dengan memanfaatkan kekuatan selebritis dalam menghadapi masalah kesehatan, mengeksplorasi persepsi pengguna informasi tentang kesehatan mental dan nada pesan kesehatan yang harus disampaikan.
Metode: Penelitian merupakan studi literatur dengan menelaah 7 jurnal terkait dengan worship celebrity berhubungan dengan kesehatan mental. Hasil dari telaah ini digunakan untuk mengidentifikasi strategi penempatan dan pesan edukasi efektif kesehatan mental.
Hasil: Pesan kesehatan mental efektif pada komunitas penggemar selebritis melalui media social facebook dan twiter. Penempatan terbaik bersamaan dengan liputan berita selebriti secara online. Ketergantungan konsumsi informasi dipermudah akses dan penyebaran melalui media internet. Populasi usia dewasa muda sebagai sasaran utama penyampaian pesan ini merupakan mayoritas komunitas penggemar dan pengguna internet. Konten penyampaian pesan harus mampu menarik sasaran dan mengalihkan dari situs yang berorientasikan berita dan acara selebritis ke situs pendidikan kesehatan.
Kesimpulan: Perubahan persepsi tentang kesehatan mental dapat lebih membuka informasi tentang tanda, gejala, penyebab dan pencarian solusi serta menawarkan dukungan bantuan antar pengguna informasi. Pemangku kebijakan kesehatan harus memantau berita pengumuman masalah kesehatan selebritis dengan cara mendidik dan bertanggung jawab. Selebritis dapat menjadi role model dalam menghadapi dan menyikapi masalah kesehatan mental serta sebagai duta pemerintah dalam menyebarkan pesan kesehatan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
- Dillman Carpentier, Francesca R., and M. Scott Parrott. "Young adults’ information seeking following celebrity suicide: Considering involvement with the celebrity and emotional distress in health communication strategies." Health communication 31.11 (2016): 1334-1344.
- Pavelko, Rachelle L., et al. "Public reactions to celebrity cancer disclosures via social media: Implications for campaign message design and strategy." Health Education Journal 76.4 (2017): 492-506.
- Wang, Weirui, and Yu Liu. "Discussing mental illness in Chinese social media: the impact of influential sources on stigmatization and support among their followers." Health communication 31.3 (2016): 355-363.
- Reyes, Marc Eric S., et al. "Fandom: Exploring the relationship between mental health and celebrity worship among Filipinos." North American Journal of Psychology 18.2 (2016): 307.
- Myrick, Jessica Gall, et al. "Reactions of young adults to the death of Apple CEO Steve Jobs: Implications for cancer communication." Communication Research Reports 30.2 (2013): 115-126.
- Prihatiningrum, Arini. CELEBRITY WORSHIP DAN SUBJECTIVE WELL-BEING DIKALANGAN K-POPERS. Diss. University of Muhammadiyah Malang, 2018.
- Nasution, Nadira Wulandari. "Hubungan Keterampilan Sosial dengan Celebrity Worship pada Remaja di Komunitas Korean Cultural Centre Medan." (2018).
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.45147
Article Metrics
Abstract views : 1971 | views : 1522Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).