Penundaan waktu berkunjung masyarakat dan pembatasan penggunaan gadget pada ibu postpartum dapatkah mengurangi kejadian postpartum blues?

https://doi.org/10.22146/bkm.44899

Sri Maya Guswahyuni(1*)

(1) Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar belakang: Perasaan sedih, cemas, dan depresi setelah melahirkan pada periode 2 minggu pertama disebut dengan postpartum blues. Faktor risiko terjadinya postpartum blues diantaranya adalah pengalaman yang buruk pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Masalah sering timbul pada masa nifas terkait pemberian ASI ekslusif. Ibu dengan latar belakang pendidikan kesehatan menganggap kegagalan dalam memberikan ASI ekslusif adalah masalah besar. Keluhan ini diperberat dengan adanya orang yang datang berkunjung dan membahas tentang pemberian ASI, lebih berat lagi jika yang datang adalah teman sejawat kesehatan dan memberikan dukungan serta pengalaman tentang keberhasilan mereka memberikan ASI Ekslusif, kelompok ini cenderung mencari solusi awal melihat postingan media sosial tentang pemberian ASI, namun informasi yang kontradiktif dan argumentasi tajam antara kelompok ibu pendukung ASI dan yang memberikan susu formula semakin membuat ibu merasa tertekan, sehingga ibu menyalahkan dirinya sendiri, berpikir keras mencari solusi, minum suplemen ASI, makan lebih banyak dan membeli susu formula yang mahal, keluhan tidur terbalik sering dirasakan (disaat anak tidur ibu tidak mengantuk, disaat anak terjaga ibu malah ngantuk). Tujuan: Mendapatkan gagasan mengenai solusi aternatif dalam mencegah terjadinya postpartum blues pada ibu-ibu yang gagal memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Metode: Studi kasus pada komunitas ibu-ibu yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan dengan masalah pemberian ASI ekslusif. Pengumpulan data melalui wawancara langsung dan melihat komentar informan pada grup facebook. Rekomendasi: Perlu penelitian lebih lanjut tentang alternatif solusi kebijakan penundaan waktu kunjungan pada ibu melahirkan dan pembatasan penggunaan gadget dalam interaksinya menggunakan media sosial.

Keywords


postpartum blues; pembatasan gadget; penundaan waktu berkunjung



References

  1. Rai S, Pathak A, Sharma I. Postpartum psychiatric disordes: Early diagnosis and management. Indian J Psychiatry [Internet]. 2015; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4539865/.
  2. Catherine C, Andrea N K, Carla G. Social Suport, Postpartum Depression, and Profesional Assistance: A Survey of Mother in the Midwestern United State. J Perinat Educ. 2015;Vol 24 Iss(1).



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.44899

Article Metrics

Abstract views : 713 | views : 564

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter