Program “Keratin” (keramas rutin) : penerapan konsep ekonomi token dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (cuci rambut/keramas) pada siswa sekolah dasar di wilayah pesisir
Nurhijrianti Akib(1*)
(1) Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Pedikulosis Kapitis (PK) merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi parasit Pediculus humanus capitis yang tumbuh dan berkembang di lapisan kulit kepala manusia. PK dapat menyebabkan Salah satu kelompok usia yang paling sering terinfeksi PK adalah anak sekolah. Prevalensi PK pada anak usia sekolah di negara maju seperti Belgia adalah sebesar 8,9 %. Sedangkan di negara berkembang seperti India adalah sebesar 16,59%. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan di salah satu sekolah dasar di wilayah pesisir Indonesia yaitu di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara, didapatkan hasil bahwa 85,7% siswa positif terinfeksi penyakit tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya karena frekuensi keramas yang jarang. Karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan penyakit PK, salah satunya dengan pengembangan program perubahan perilaku. Tujuan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa sekolah dasar di wilayah pesisir dengan melatih kebiasaan cuci rambut/keramas secara rutin 3x semiggu melalui pendekatan ekonomi token. Pengembangan program ini dilakukan dengan assessment berupa pengumpulan data sekunder, observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), dan kajian hasil penelitian. Adapun rancangan intervensi program yaitu sosialisasi kepada guru dan orangtua terkait program yang akan dilakukan, sosialisasi kepada siswa, pelaksanaan pengumpulan token, penukaran hadiah, evaluasi proses, dan evaluasi hasil. Sehingga diharapkan Program Keratin ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka PK pada siswa sekolah dasar di wilayah pesisir.
Keywords
Ekonomi Token; Keramas; Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; Siswa Sekolah Dasar; Wilayah Pesisir
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
- Bachok N, Nordin RB, Awang CW, Ibrahim NA, Naing L. (2006). Prevalence and associated factors of head lice infestation among primary schoolchildren in Kelantan, Malaysia. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 2006;37(3): 536-43.
- Bugayong AMS, Araneta KTS, Cabanilla JC. (2011). Effect of dry-on, suffocation-based treatment on the prevalence of pediculosis among schoolchildren in Calagtangan Village, Miag-ao, Iloilo. Philippine Science Letters. 2011;4(1):33-7.
- Djuanda, A. (2011). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
- Davies, M. & Macdowall, W., (2006). Health Promotion Theory. UK: Open university Press.
- Fertman,C & Allensworth,D. (2010). Health Promotion Programs From Theory To Practice.USA : Jossey-Bass.
- Hadidjaja, P. (2011). Dasar Parasitologi Klinik. Edisi I. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011.h.349-55.
- Isro’in, Laily dan Andarmoyo, Sulistyo. (2012). Personal hygiene : Konsep, Proses, dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Moradi AR, Zahirnia AH, Alipour AM, Eskandari Z. The prevalence of pediculosis capitis in primary school students in Bahar, Hamadan Province, Iran. J Res Health Sci. 2009;9(1):45-9.
- Muriyawati & Rohmah, (2016). Pengaruh Pemberian Token Ekonomi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2A.
- Syah, M. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.40629
Article Metrics
Abstract views : 2272 | views : 1119Refbacks
Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).