Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 12 No 1 (2018): Volume 12, Number 1, 2018

Karakteristik bio-briket berbahan baku batu bara dan batang/ampas tebu terhadap kualitas dan laju pembakaran

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.35278
Telah diserahkan
November 16, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2018

Abstrak

Indonesia memiliki sumber energi fosil yang sangat besar seperti batu bara. Hampir seluruh pembangkit listrik dan industri di Indonesia menggunakan bahan baku batu bara. Batu bara memiliki limbah berupa flying ashbottom ash, gas beracun dan sisa batu bara yang tidak terpakai. Limbah batu bara tidak terpakai banyak terdapat di pertambangan yang masih beroperasi, sisa lahan pertambangan, laboratorium, pembangkit listrik, sehingga perlu penanganan yang tepat seperti pembuatan briket bio-batu bara. Pada pembuatan briket bio-batu bara ini, batu bara diproses menggunakan metode pirolisis dan tanpa pirolisis dengan uji skala laboratorium seperti uji proksimat dan laju pembakaran. Proses pirolisis menggunakan suhu 400 oC selama 2 jam dan karbonisasi biomassa tanpa menggunakan parameter suhu dan waktu. Berat sampel briket sebesar 99,87 g dibakar pada suhu pembakaran 400 oC dengan menggunakan udara ruang didalam furnace. Sebelum proses pembriketan, batu bara yang telah mengalami proses pirolisis dan tanpa pirolisis dicampur dengan limbah biomassa ampas dan batang tebu. Variabel penelitian menggunakan 50 g limbah batu bara, 30 g biomassa batang tebu dan 10 g ampas tebu. Briket bio-batu bara menggunakan perekat tepung kanji dan tanah liat dengan berat masing–masing 5 g. Sedangkan untuk tingkat kelembutan setiap bahan briket adalah 50 mesh dengan kuat tekan 50 kg/cm2. Hasil analisis proksimat briket bio-batu bara PP (50 g) mengandung kadar air sebesar 4,17%, zat terbang 18,39%, kadar abu 25,56%, nilai kalori sebesar 5157,87 kal/g. Briket bio-batu bara PP (50 g) mengalami penurunan massa sebanyak 30 g selama 30 menit, laju pembakaran mencapai kecepatan maksimum 1,93 g/s dan asap hilang pada menit ke-24. Batu bara dengan proses pirolisis dapat menurunkan asap dan penambahan biomassa dapat menaikkan nilai kalori briket bio-batu bara.

Referensi

  1. Almu, A, M., Syahrul, Padang, A, Y., 2014. analisis nilai kalor dan laju pembakaran pada briket campuran biji nyamplung (Calophyllum innophyllum) dan abu sekam padi, Dinamika Teknik Mesin, 4, 117-122
  2. BPPT, 2016, Pengembangan Energi Untuk Mendukung Industri Hijau, Outlook Energi Industri, Jakarta
  3. Budiyanto., Marsigit, W., Wulansari., 2008, Pemanfaatan Arang Cangkang Sawit untuk Memperbaiki Karakteristik Briket Batu Bara untuk Keperluan Rumah Tangga, Prosiding Seminar Bidang Ilmu Pertanian BKS PTN Wilayah Barat, Universiatas Bengkulu
  4. Fachry, A. R., Sari, T. I., Dipura. A. Y., Najamudin, J., 2010, Mencari suhu optimal proses karbonisasi dan pengaruh campuran batu bara terhadap kualitas briket eceng gondok, Jurnal Teknik Kimia, No.2 Vol. 17, Hal. 65 Universiats Sriwijaya
  5. Faizal, M., Saputra, M., Zaenal, F. A., 2015. Pembuatan briket bioarang dari campuran batu bara dan biomassa sekam padi dan enceng gondok, Jurnal Teknik Kimia, 21 (4), 27-38
  6. Hasan E. S., Jahiding, M., Arsyad, J. 2017, Analisis proximate dan nilai kalor briket hybrid (brown coal – kulit durian) dengan perekat liquid volatile matter (LVM) yang dipreparasi dengan metode pirolisis, Jurnal Aplikasi Fisika, 13 (1), 14-21
  7. Jamilatun, S., 2008, Sifat-sifat penyalaan dan pembakaran briket biomassa, briket batu bara dan arang kayu, Jurnal Rekayasa Proses, 2 (2), 37-40
  8. Junary, E., Pane, P. J., Herlina, N., 2015, Pengaruh suhu dan waktu karbonisasi terhadap nilai kalori dan karakteristik pada pembuatan bioarang berbahan baku pelepah aren (Arenga pinnata), Jurnal Teknik Kimia USU, 4 (2), 46-52
  9. Kepmen ESDM., 2017, Penetapan Kebutuhan dan Persentase Minimal Penjualan Batu Bara untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2017, Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 2183 K/30/MEM/2017, Jakarta.
  10. Maharsa, L., Muhammad., 2012, Pengaruh variasi komposisi campuran pada biobriket kulit mete dan sekam padi terhadap laju pembakaran, Jurnal Rotasi, 14 (4), 15-22
  11. Permen ESDM, 2006. Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Briket Batu bara dan Bahan Bakar Padat Berbasis Batu Bara, Jakarta.
  12. Ridhuan, K., Suranto, J, 2016, Perbandingan pembakaran pirolisis dan karbonisasi pada biomassa kulit durian terhadap nilai kalori, Turbo, 5 (1), 50-56
  13. Rumbino, Y., 2016, Kinetika Pirolisis Batu Bara Lignite Menggunakan Analisis Termogravimetry, Seminar Nasional 2016, Lembaga Penelitian Dan Pemberdayaan Masyarkat (LPPM). UNMAS, Denpasar
  14. Sukandarrumidi., 2017, Batu bara dan Pemanfaatnya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.