Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 9 No 1 (2015): Volume 9, Number 1, 2015

Optimasi dan pemodelan matematis deasetilasi kitin menjadi kitosan menggunakan KOH

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.24525
Telah diserahkan
November 15, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2015

Abstrak

Pemanfaatan limbah padat udang sudah sangat lama dikembangkan oleh para peneliti. Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari limbah kulit udang adalah kitosan. Tercatat 200 kegunaan kitosan di berbagai bidang dari industri pangan, bioteknologi, farmasi, kedokteran, serta lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum proses deasetilasi kitin dan merumuskan model matematis reaksi deasetilasi untuk keperluan perancangan reaktor. Pada penelitian ini digunakan larutan KOH dengan variasi konsentrasi 40-70% (% berat), suhu 80-120oC, dan waktu reaksi 4-6 jam. Kondisi optimum penelitian ini dicapai pada suhu 100oC, waktu reaksi 5,5 jam, dan konsentrasi KOH 60%. Pada kondisi tersebut, diperoleh kitosan dengan nilai derajat deasetilasi (DD) 80,79% dan sudah sesuai dengan permintaan pasar (minimal 80%). Model matematis yang diperoleh pada penelitian ini mengindikasikan bahwa dalam proses produksi kitosan dari limbah kulit udang, proses transfer massa (difusi) lebih mengontrol dibandingkan reaksi.

Referensi

  1. Aranaz I., Mengibar M., Harris R., Panos I., Miralles B., Acosta N., Galed G., and Heras A., 2009, Functional Characterization of Chitin and Chitosan. Current Chemical Biology, 2009, 3, 203-230.
  2. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya., 2014. Udang Vaname dan Udang Windu Masih Andalan Ekspor Indonesia. http://www. djpb.kkp.go.id/index.php /arsip/c/246/UdangVaname-dan-Udang-Windu-Masih-AndalanEkspor-Indonesia/ ?category_id=13. Diakses tanggal 18 Januari 2016.
  3. Gupta K.C and Jabrail FH., 2006. Effects of degree of deacetylation and crosslinking on physical characteristics, swelling and release behavior of chitosan microspheres. Carbohydr Polym 2006, 66, 43-54.
  4. Hwang J.K and Shin H.H., 2001. Rheological Properties of Chitosan Solutions. Korea Australia Rheology Journal, vol 12:3/4, 175- 179.
  5. No H.K., ChoYI., and Meyers SP., 2000a. Effective Deacetylation of Chitin under Conditions of 15psi/121°C. Journal of Agricultural and Food Chemistry Vol. 48(6), 2625-2627.
  6. Nugroho A., Nanik D.N., Budi U., 2011. Sintesis Dan Karakterisasi Membran Kitosan Untuk Aplikasi Sensor Deteksi Logam Berat. Molekul, Vol. 6. No. 2, 123-136.
  7. Purnawan C., 2008. Kitosan Dari Cangkang Udang Dan Aplikasi Kitosan Sebagai Bahan Antibakteri Pada Kain Katun. Universitas Gadjah Mada.
  8. Rismana E., 2001. Serat Kitosan Mengikat Lemak. http://www.kompas.com/kompascetak/0301/09/iptek/60155.htm. Diakses tanggal 30 Desember 2014.
  9. Tolaimatea., Desbrieres J., Rhazi M., and Alagui A., 2000. On the influence of deacettylation process on physicochemical characteristics of chitosan from squin chitin. Polymer Vol. 41(7), 2463-2469.
  10. Younes I., Ghorbel-Bellaj O., Chaabouni M., Rinaudo M., Souard F., Vanhaverbeke C., Jellouli K., and Nasri M., 2014, Use of a fractional factorial design to study the effects of experimental factors on the chitin deacetylation. International Journal of Biological Macromolecules 70, 385-390.