Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 7 No 2 (2013): Volume 7, Number 2, 2013

Pewarnaan bahan tekstil dengan menggunakan ekstrak kayu nangka dan teknik pewarnaannya untuk mendapatkan hasil yang optimal

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.4952
Telah diserahkan
November 15, 2023
Diterbitkan
Desember 31, 2013

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis tumbuhan baru yang dapat digunakan sebagai zat pewarna tekstil beserta warna yang dihasilkan. Selain itu untuk mendapatkan teknik/cara pewarnaan bahan tekstil dari serat alam dengan zat pewarna dari ekstrak kayu nangka untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Larutan pewarna diperoleh dengan mengekstraksi kayu nangka. Sistim pewarnaan yang digunakan adalah secara perendaman, menggunakan mesin jigger, dengan tahapan proses sebagai berikut : Kain kapas (siap celup) direndam pada larutan ekstrak kayu nangka pada suhu kamar selama 30 menit, setelah itu dilakukan penambahan elektrolit dan pewarnaan diteruskan selama 45 menit. Berikutnya penambahan asam/basa diberikan untuk memperoleh pH yang sesuai dan pewarnaan dilanjutkan selama 30 menit pada suhu kamar. Selanjutnya kain diperas dan difiksasi selama 15 menit pada suhu kamar, setelah proses pewarnaan berakhir kain dilakukan pencucian.
Dari hasil penelitian diketahui, ekstrak kayu nangka dapat digunakan untuk mewarnai bahan tekstil dari serat alam (kain kapas) dengan warna kuning dan coklat. Warna yang dihasilkan sangat tergantung dari jenis fiksator yang digunakan sedangkan ketuaan warna ditentukan oleh pH (suasana larutan) yang digunakan dalam pewarnaan.
Cara/teknik pewarnaan yang digunakan terbukti memperoleh hasil yang optimal karena menghasilkan pewarnaan yang merata, permanen dengan warna tua. Hasil uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan diperoleh nilai yang baik, yaitu antara 4-5. Ini menunjukkan larutan ekstrak nangka dapat digunakan sebagai zat warna pada bahan tekstil.

Referensi

  1. Hartati, Rika., 2005. Telaah Flavonoid dan Asam Fenolat Daun Jati, Skipsi, Farmasi ITB, Bandung.
  2. Isminingsih., 1982. Pengantar Kimia Zat Warna. Institut Teknologi Tekstil, Bandung.
  3. Kwartiningsih, E., 2009. Zat Warna Alami Tekstil, Ekuilibrium 8 (1), 41-47, UNS, Surakarta.
  4. Sugiyana, D., 2003. Pencemaran Logam Berat pada Limbah Industri Tekstil dan Alternatif Material Penyerap Ekonomis, Arena Tekstil 39, Balai Besar Tekstil, Bandung.
  5. Soepriyono, 1974. Serat-Serat Tekstil. Institut Teknologi Tekstil, Bandung.
  6. Tanzis, R ., 2009. Laporan Teknis : Identifikasi Logam Berat dalam Zat Warna Tekstil, Balai Besar Tekstil, Bandung.
  7. Wagner, S., 2003., Improvement in Product and Processing to Diminish Enviromental Impact, COTTECH Conference Raleigh, North Carolina, November, 11 – 12.
  8. Wikipedia.Org/wiki/morin_(flavonoid), 2013.