Main Article Content

Abstract

Intervensi pembedahan pada pada rekonstruksi arkus aorta menyebabkan perubahan pada aliran darah ke otak yang bersifat temporer. Pasien yang menjalani ini memiliki resiko yang tinggi terhadap kelainan neurologis. Proteksi serebral harus menjadi implikasi utama pada pasien-pasien yang menjalani prosedur
ini. Hipotermia mengurangi aliran darah ke otak dan menurunkan laju metabolisme oksigen di otak. Perfusi cerebral retrograde biasanya diaplikasikan bersama dengan teknik hipotermia. Perfusi cerebral antegrade secara teoritis lebih fisiologis dibanding metode hipotermia dan perfusi retrograde. Perfusi antegrade memberikan waktu proteksi yang lebih panjang dan bermafaat untuk prosedur yang komplek.

Keywords

hipotermia laju metabolisme oksigen serebral proteksi serebral perfusi serebral retrograde perfusi serebral antegrade

Article Details

Author Biographies

Fredi Heru Irwanto, RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang

Rudy Yuliansyah, RSJPD Harapan Kita Jakarta

Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif RSJPD Harapan Kita Jakarta

Chairil Gani Koto, RSJPD Harapan Kita Jakarta

Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif RSJPD Harapan Kita Jakarta

How to Cite
Irwanto, F. H., Yuliansyah, R., & Koto, C. G. (2023). STRATEGI PROTEKSI SEREBRAL UNTUK OPERASI REKONSTRUKSI ARKUS AORTA. Jurnal Komplikasi Anestesi, 4(3), 109-122. https://doi.org/10.22146/jka.v4i3.7299