Henti Jantung pada Seksio Sesarea
Abstract
Emboli air ketuban merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Patofi siologinya belum dimengerti penuh. Biasa terjadi selama masa persalinan, kelahiran, atau postpartum. Secara karakteristik ditandai dengan trias klasik, gangguan respirasi, kolaps kardiovaskuler mendadak, dan koagulopati. Diagnosa emboli air ketuban adalah diagnosa klinis dengan menyingkirkan diagnosa lain. Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus tersedia untuk mengkonfi rmasi diagnosa. Manajemen konvensional emboli air ketuban dapat dibagi menjadi tipe suportif dan tipe etiopatogenetik. Terapi suportif bergantung dari kecurigaan awal dan bantuan hemodinamik yang agresif. Oksigenasi (manajemen jalan napas), bantuan sirkulasi (manajemen vaskuler, penggantian cairan, dan pemberian agen antisyok/vasopressor), dan koreksi koagulopati dengan produk darah, penggunaan rekombinan faktor pembekuan, dan manajemen perdarahan uterus, lebih sering dengan prosedur histerektomi, selanjutnya harus dilakukan dan merupakan terapi andalan. Manajemen etiopatogenik meliputi aksi yang beroritentasi pada inhibisi 2 rute komplikasi: jalur disseminated intravascular coagulation (DIC) dan jalur leukotriene. Heparin adalah antikoagulan terpilih untuk emboli air ketuban, karena onset yang cepat, efi kasi yang baik, dan yang terpenting adalah menghambat jalur DIC. Walaupun demikian, koagulopati pada emboli air ketuban biasanya berkembang cepat dan menyebabkan perdarahan hebat, sehingga penggunaan heparin menjadi kontroversial bahkan diperdebatkan untuk tidak direkomendasikan. Dilaporkan satu kasus henti jantung perioperatif pada seksio sesarea emergensi. Setelah pengeluaran plasenta, pasien hilang kesadaran, kolaps kardiovaskuler, dan henti
jantung. Dilakukan resusitasi jantung paru dan dilanjutkan dengan pemberian heparin. Pasien berlanjut mengalami perdarahan hebat. Intervensi segera dan agresif adalah penting saat diagnosa ditegakkan dan menentukan hasil akhir yang positip.
Copyright (c) 2015 Rafidya Indah Septica, Yusmein Uyun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Contributor and the company/institution agree that all copies of the Final Published
Version or any part thereof distributed or posted by them in print or electronic format as permitted herein will include the notice of copyright as stipulated in the Journal and a full citation to the Journal.