Berdiri mengenakan kebaya, mengepal tangan, dan menggenggam ikat ageman padi. Ilustrasi perempuan yang menolak “didudukkan” dalam kebaya sebagai busana perlawanan, menjadi representasi edisi saat ini. Berkebaya, belum lepas dari ikatan patriarki dibalik adaptasi peran komunitas urban dalam mengenalkan dinamisnya sandang tersebut. Pilihan yang kini diakui sebagai wacana 'sandang bersama' justru menampilkan terhentinya keragaman representasi sosial. Kemandirian, sepintas mencerminkan bahwa beban ganda dari kerja domestik hingga ranah penghasil kecukupan ekonomi praktis masih terdikotomi sebagai perdebatan, ketika cerita keseharian terhadap apa itu identitas nasional serta upaya menyingkap ketimpangan sosial masih terus berkelindan. Lantas, kami berharap agar pembaca tidak lelah mendiskusikan fenomena kritis sehari-hari di sekitar kita. Selamat membaca!

Published: 2023-12-29

Editorial

Articles

Photo Essay

Book Review