Analisis Perbandingan Penggunaan Metode Tunneling Cloud Virtual Private Network dan Wireguard Virtual Private Network pada Implementasi Infrastruktur Hybrid Cloud

  • Rusdi Hermawan Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
  • Yuris Mulya Saputra Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
Keywords: Hybrid Cloud, Tunneling, VPN, Wireguard, Classic Cloud VPN

Abstract

Perkembangan teknologi dalam infrastruktur server terus maju signifikan setiap tahun. Organisasi dan perusahaan cenderung beralih ke sistem yang lebih kompleks dan terpusat, mendorong migrasi infrastruktur server dari on-premise ke public cloud. Banyak migrasi dilakukan bertahap karena keterbatasan biaya dan keamanan data. Dalam konteks ini, infrastruktur hybrid cloud penting untuk integrasi yang mulus, meminimalkan downtime, dan menjaga konsistensi operasional. Hybrid cloud sering menggunakan tunneling untuk menghubungkan server on-premise dengan public cloud, menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN) untuk jalur terenkripsi yang aman. Penelitian ini membandingkan dua alat VPN: WireGuard sebagai solusi open-source dan Cloud VPN dari Google Cloud Platform (GCP) sebagai solusi enterprise, dalam konteks hybrid-cloud. Penelitian fokus pada pengukuran kinerja parameter seperti latency, throughput, kestabilan koneksi, kemudahan konfigurasi, dan biaya layanan untuk memahami kecocokan masing-masing alat dalam skenario implementasi tertentu. Hasilnya menunjukkan bahwa throughput WireGuard VPN unggul 676,67%, dan rata-rata latency WireGuard VPN berkurang hingga 97,66% pada uji pertama, menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan Classic Cloud VPN.

Published
2025-05-31
How to Cite
[1]
R. Hermawan and Y. M. Saputra, “Analisis Perbandingan Penggunaan Metode Tunneling Cloud Virtual Private Network dan Wireguard Virtual Private Network pada Implementasi Infrastruktur Hybrid Cloud”, JISE, vol. 6, no. 1, pp. 1-12, May 2025.