Wae Grahe dan Wamlana: Dua Dialek Bahasa Buru dengan Daya Hidup yang Berbeda
Abstract
Perubahan ekosistem linguistik dan khususnya faktor ekonomi dan marjinalisasi masyarakat pribumi yang bersifat intrinsik membawa dampak bagi situasi pergeseran bahasa. Pergeseran bahasa dan penyebabnya merupakan hal yang mendapat perhatian cukup besar dari para linguis atau ahli bahasa. Bahasa yang mempunyai potensi terancam punah dianggap mengalami penurunan yang cepat dalam jumlah dan kualitas, terutama pada wilayah yang menggunakan bahasa lain dengan nilai atau potensi tertentu. Kajian ini berupaya menjelaskan daya hidup bahasa Buru terutama dialek Buru Utara, di Wamlana yang merupakan daerah pesisir yang dipenuhi oleh para pendatang serta daya hidup dialek Rana di Wae Grahe sebagai daerah yang masih “asli”. Kontak bahasa, perkawinan campuran, urbanisasi, prestise bahasa lain, system pendidikan formal yang menggunakan bahasa nasional, serta kurangnya transmisi bahasa ibu antargenerasi menjadi ancaman terhadap kelangsungan sebuah bahasa. Dengan menggunakan data primer dari 54 responden di dua wilayah tadi, serta dengan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif, kajian ini memaparkan daya hidup bahasa Buru di Wamlana dan Wae Grahe. Hasil kajian menunjukkan bahwa daya hidup dua dialek ini tidak sama. Daya hidup yang cenderung kuat dimiliki oleh dialek Wae Grahe sebagai dialek yang dituturkan di daerah yang cenderung homogen (secara budaya dan agama), jauh dari pusat pemerintahan dan pusat ekonomi, kontak bahasa yang kecil, serta masih terjadinya transmisi bahasa ibu. Sementaraitu, dialek utara di Wamlana cenderung berada pada daya hidup rendah. Perkawinan antarsuku, masyarakat yang heterogen, kontak bahasa, serta tidak adanya transmisi bahasa ibu, menjadi penyebabnya.
Copyright (c) 2018 Deskripsi Bahasa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Deskripsi Bahasa publishes its articles under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. This means anyone can copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided they give appropriate credit to the original author(s) and Deskripsi Bahasa, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license. Once articles are accepted and published on this journal website, the author(s) agree to transmit the copyright to Deskripsi Bahasa.
Authors are permitted to distribute online (institutional repository or webpage) by linking complete references to Deskripsi Bahasa and including the same license to realise a more comprehensive exchange of thoughts and quotations from published articles. (Public Access Impact)