Sistem Sapaan Bahasa Bima: Sebuah Kajian Sosiolinguistik

  • Wardatul Jannah Student of Department of Languages and Literatures, Universitas Gadjah Mada
Keywords: sapaan, sosiokultural, apokop, leksikon, bahasa Bima

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan bentuk sapaan bahasa Bima yang berhubungan erat dengan keadaan sosiokultural masyarakat setempat. Cara penyampaian sapaan yang unik dengan mengubah nama sapaan menjadi fokus dalam penelitian ini. Misalnya sesorang yang bernama Hasan akan berubah panggilannya menjadi Heso ketika beliau menjadi kepala desa, nama Saleh akan berubah menjadi Sile ketika beliau menjadi ustadz di daerah setempat, dan lain sebagainya. Secara linguistik pengubahan sapaan ini ditandai dengan gejala bahasa apokop (pengurangan fonem di akhir leksikon), terbentuk menjadi dua silabe, serta munculnya fonem o, i, serta u sebagai penanda gender. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam sistem sapaan bahasa bima menunjukkan adanya perbedaan status sosial masyarakat yang ada. Perbedaan status sosial ditunjukkan dari sistem sapaan yang ditandai dengan proses pengubahan nama orang-orang tertentu yang dianggap lebih terhormat. Penelitian ini selain bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk sapaan bahasa Bima juga bertujuan untuk menjelaskan proses pembentukan sapaan bahasa Bima, serta menjelaskan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi penggunaan sapaan bahasa Bima. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak bebas libat cakap, kuisioner atau teknik cakap tansemuka, serta wawancara yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan eksplanatoris.

Published
2018-03-29
How to Cite
Jannah, W. (2018). Sistem Sapaan Bahasa Bima: Sebuah Kajian Sosiolinguistik. Deskripsi Bahasa, 1(1), 65-71. https://doi.org/10.22146/db.v1i1.320