Representasi Penindasan Ganda dalam Novel Mirah Dari Banda; Perspektif Feminisme Poskolonial

https://doi.org/10.22146/poetika.v4i1.13310

Awla Akbar Ilma(1*)

(1) Alumni Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


This study specifically examines the multiple forms of oppression that is found in the novel Mirah dari Banda by postcolonial feminist perspective. The analysis showed that the novel talk about inferior position of women as a result of the dominance of Dutch and Japanese colonial system and patriarchal domination both colonial and indigenous men. With the two forms of oppression Thus, indigenous women suffer and the lowest level in a colonial situation. Associated with the time of publication, the 1980 novel Mirah dari Banda include nostalgia novel of oppression and the strug gle against colonialism. Thus at the same nostalgic attitude can be regarded as a reflection on the possibility of the presence of the double oppression of women today which synonymous with the era of capitalism (imperialism) and still rooted patriarchal ideology.

Penelitian ini secara khusus mengkaji bentuk-bentuk penindasan ganda yang terdapat dalam novel Mirah dari Banda berdasarkan perspektif feminisme poskolonial. Hasil analisis menunjukkan bahwa novel mewacanakan kedudukan inferior perempuan akibat dominasi sistem kolonialisme Belanda dan Jepang serta dominasi patriarki baik lelaki kolonial maupun pribumi. Melalui dua bentuk penindasan demikian, perempuan pribumi menderita dan berada di level terendah dalam situasi kolonial. Terkait dengan waktu penerbitannya, yakni tahun 1980 novel Mirah dari Banda termasuk novel nostalgia atas penindasan dan perjuangan melawan kolonialisme. Sikap nostalgia demikian sekaligus dapat dianggap sebagai refleksi atas kemungkinan hadirnya penindasan penindasan ganda terhadap perempuan saat ini yang identik dengan era kapitalisme (imperialisme) dan masih mengakarnya ideologi patriarki.


Keywords


Mirah dari Banda, women, double oppression, nostalgia.

Full Text:

PDF


References

Ashcroft Bill, Gareth Griffiths, and Helen Tiffin. 1998. Key Concepts in Post-Colonial Studies. London: Routledge.

Baay, Reggie. 2010. Nyai & Pergundikan di Hindia Belanda. Diterjemahkan oleh Siti Hertina. Jakarta: Komunitas Bambu.

Eagleton, Terry. 2002. Marxisme dan Kritik Sastra. Diterjemahkan oleh Roza Muliati dkk. Yogyakarta: Penerbit Sumbu.

Gandhi, Leela. 2007. Teori Poskolonial Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat. Diterjemahkan oleh Yuwan Wahyutri dan Nur Hamidah. Jakarta: CV Triarga Utama.

Hellwig, Tineke. 2007. Citra Kaum Perempuan di Hindia Belanda. Diterjemahkan oleh Mien Joebhaat. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Loomba, Ania. 2003. Kolonialisme/ Pascakolonialisme. Diterjemahkan oleh Hartono Hadikusumo. Yogyakarta: Bentang Budaya.

McLeod, John. 2000. Beginning Postkolonialism. Manchester: Manchaster University Press.

Mills, Sarra. 2009. “Teori Feminis Poskolonial” dalam Teori-Teori Feminis Kontemporer (ed. Stevi Jackson dan Jackie Jones). Yogyakarta: Jalasutra.

Onghokham. 1991. “Kekuasaan dan Seksualitas: Lintasan Sejarah Pra dan Masa Kolonial” dalam Prisma 7 Juli 1991. Yogyakarta.

Oyewumi, Oyeronke. 2005. “Coloniazing Bodies and Minds” dalam Postcolonialisms: An Anthology of Cultural Theory and Critism (ed. Desai, Gauraf and Supriya Nair.). Oxford: Berg.

Rambe, Hanna. 2010. Mirah dari Banda. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sianipar, Gading. 2004. “Mendefinisikan Pascakolonial?” dalam Hermeneutika Pascakolonial Soal Identitas (ed. Mudji Sutrisno). Yogyakarta: Kanisius.

Slemon, Stephen. 1995. “Unsettling the Empire: Resistance Theory for the Second World” dalam The Post-Colonial Studies

Reader (ed. Bill Ashcroft). London: Routledge.

Spivak, Gayatri. 2010. Can the Subaltern Speak. New York: Columbia University Press

Sudibyo, dkk. 2010. “Representasi Perempuanperempuan

Rentan dalam Novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer: Kajian Feminisme Pascakolonial”. Laporan Penelitian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Sudibyo, dkk. 2011. “Kritik atas Praktik Dehumanisasi Fasisme Jepang dalam Novel Indonesia Dasawarsa 20002010”. Laporan Penelitian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.



DOI: https://doi.org/10.22146/poetika.v4i1.13310

Article Metrics

Abstract views : 13761 | views : 15811

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Poetika : Jurnal Ilmu Sastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2503-4642 (online) | 2338-5383 (print)
Copyright © 2022 Poetika under the terms of a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

free web stats View My Stats