Penguatan Penjangkaran pada Perawatan Gigi Berjejal dengan Pencabutan Gigi Premolar Kedua menggunakan Alat Cekat Begg

https://doi.org/10.22146/mkgk.11913

Didi Adrianto Anwar(1*), Wayan Ardhana(2), Christnawati Christnawati(3)

(1) Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Perawatan gigi berjejal biasanya membutuhkan pencabutan gigi untuk mendapatkan ruang yang akan digunakan untuk pengaturan gigi. Pencabutan gigi premolar kedua membutuhkan penguatan penjangkaran (anchorage reinforcement) pada segmen posterior. Evaluasi perawatan gigi berjejal dengan pencabutan gigi premolar kedua menggunakan alat cekat Begg. Pasien perempuan usia 18 tahun mengeluhkan gigi depan atas dan bawah berjejal. Karies besar terdapat pada tonjol palatinal gigi premolar kedua kiri atas. Diagnosis pasien adalah maloklusi Angle kelas I, hubungan skeletal kelas I, jarak gigit 2,8 mm, tumpang gigit 3 mm, crowding anterior dan posterior, serta pergeseran garis inter insisivus rahang bawah ke kiri sebesar 2 mm. Pengukuran indeks iregularitas Little menunjukkan nilai 12,6 (berjejal berat). Perhitungan determinasi lengkung dan metode Kesling menunjukkan toleransi pergerakan molar rahang atas ke mesial sebesar 1,2 mm pada sisi kanan dan kiri (penjangkaran maksimum). Pasien dirawat menggunakan alat cekat Begg dengan pencabutan keempat gigi premolar kedua. Empat gigi molar kedua disertakan sebagai gigi penjangkar untuk memperkuat keempat gigi molar pertama. Hasil pengukuran pergerakan gigi molar pertama ke mesial setelah perawatan selama 29 bulan menggunakan metode dari Ziegler dan Ingervall menunjukkan terjadi pergerakan gigi molar ke mesial sebesar 1,2 mm pada sisi kanan dan 0,7 mm pada sisi kiri. Nilai indeks iregularitas Little adalah 1,9. Gigi molar kedua sebagai komponen penguat penjangkar efektif untuk meminimalkan anchorage loss pada perawatan gigi berjejal dengan pencabutan gigi premolar kedua menggunakan alat cekat Begg.

 

ABSTRACT: Anchorage Reinforcement in Orthodontic Treatment of Crowded Second Premolar Extraction Case Using Begg Appliance. Orthodontic treatment for crowded teeth may need a tooth extraction. The extraction of second premolars may need anchorage reinforcement in posterior segment. To evaluate the treatment progress of crowded teeth with second premolars extraction uses Begg appliance. An 18 year old female patient complained of her crowded teeth in upper and lower arch. The case was Angle class I malocclusion with class I skeletal pattern, with over jet 2.8 mm and over bite 3 mm. The crowded teeth were present in anterior and posterior segments. There was dental midline discrepancy, with the lower arch midline shifted 2 mm to the left. Little Irregularity Index scored 12.6 (severely crowded). Arch length determination and Kesling’s set up model assesment show that a maximum anchorage was necessary. The patient was treated using Begg appliance and four second premolars were extracted. The four second molars were included as anchor teeth. After 29 months of treatment, the movement of maxillary first molars was measured using the method from Ziegler and Ingervall. The mesial movement of right maxillary first molar was 1.2 mm and 0.7 mm for maxillary first molar. Little Irregularity Index scored 1.9. Adding second molars as ancor teeth was effective to minimize anchor loss in orthodontic treatment using Begg appliance with second premolars extraction.


Keywords


Penguatan penjangkaran; gigi berjejal; pencabutan gigi premolar kedua; teknik Begg; Anchorage reinforcement; crowded teeth; second premolars extraction; Begg technique

Full Text:

PDF


References

1. Graber LW, Vanarsd

2. Bhalajhi SI. Orthodontics the art and science. 3rd ed, New Delhi: Arya (Medi) Publishing House; 2003. H. 265-66, 396.

3. Begg PR, Kesling PC. Begg. orthodontic theory and technique. 2nd ed. Philadelphia: WB Saunders Company; 1977. 93-4, 192.

4. Little RM. The irregularity index: a quantitative score of mandibular anterior alignment. Am J Orthod Dentofac Orthop. 1975; 68(5): 553-63

5. Proffit WR. Contemporary orthodontics. 4th ed. St Louis: Mosby; 2007. H. 345.

6. Geron S, Shpack N, Kandos S, Davidovitch M, Vardimon AD. Anchorage loss: a multifactorial response. Angle Orthod. 2003; 73(6): 730-37.



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.11913

Article Metrics

Abstract views : 2220 | views : 6527

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Majalah Kedokteran Gigi Klinik




View my stats

site
stats