Pemetaan Multi Rawan Bencana di Kabupaten Semarang

https://doi.org/10.22146/mgi.68048

Mulyadi Alwi(1*), Adita Wahyu Ning Maharti(2), Annisa Rakhmadini(3), Didik Prastiyawan(4), Mega Rakhmatika(5), Natasya Michelle Adalya(6), Yofi Sabilia Rosyida(7), Dyah Rahmawati Hizbaron(8)

(1) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(4) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(5) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(6) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(7) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(8) Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak Kabupaten Semarang merupakan wilayah yang berpotensi mengalami bencana alam seperti tanah longsor, kekeringan dan banjir. Fenomena tersebut dapat terjadi karena berbagai faktor seperti letak wilayah, karakteristik wilayah, dan aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran spasial wilayah yang rawan terhadap bencana longsor, kekeringan, dan banjir di Kabupaten Semarang secara sekaligus. Hasil berupa peta rawan bencana longsor, kekeringan, dan banjir diperoleh melalui hasil pemberian kelas dan pembobotan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) serta pohon kriteria menggunakan Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) yang kemudian dilakukan tumpang tindih untuk menghasilkan peta multi rawan bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan bencana Kabupaten Semarang didominasi oleh kategori agak rawan, diikuti secara berturut-turut oleh kelas aman dan kelas rawan. Diketahui bahwa sebagian besar pegunungan struktural merupakan daerah yang agak rawan dan sebagian lainnya termasuk rawan, sedangkan lereng kaki merupakan bentuklahan yang dikategorikan paling aman. Dominasi kategori agak rawan tersebut memerlukan adanya mitigasi sebagai upaya mengurangi risiko bencana.

 

Abstract Semarang Regency is an area that is prone to natural disasters such as landslides, droughts and floods. These phenomenons occur due to various factors such as its geographical locations, the characteristics of the area, and human activities. This research aims to identify the spatial distribution of areas prone to landslides, droughts, and floods in Semarang Regency, combined. The outputs of disaster prone map of landslides, droughts, and floods are generated by the classification and weighting using the Analytic Hierarchy Process (AHP) also processed with a criteria tree using Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) ) which then overlaid to produce a multi-disaster prone map. The results showed that the level of disaster susceptibility in Semarang Regency was dominated by the less susceptible category, followed by the safe then susceptible category, respectively. Most of the structural mountains are less susceptible areas and some are classified as susceptible, while the slopes of the foot are the most secure landforms. The dominance of less susceptible categories requires mitigation as an effort to reduce disaster risk.

 


Keywords


kerawanan, bencana, analytical hierarchy process, spatial multi-criteria evaluation

Full Text:

PDF


References

Arianpour, M., & Jamali, A. A. (2015). Flood hazard zonation using spatial multi-criteria evaluation (SMCE) in GIS (Case study: Omidieh-Khuzestan). European Online Journal of Natural and Social Sciences (ISI Thomsonreuters), 4(1), 39–49. http://european-science.com/eojnss/article/view/1750.

Arnous, M. O. (2011). Integrated remote sensing and GIS techniques for landslide hazard zonation: A case study Wadi Watier area, South Sinai, Egypt. Journal of Coastal Conservation, 15(4), 477–497. https://doi.org/10.1007/s11852-010-0137-9.

Ayyubi, Salahuddin A., Sunaryo, D. K., & Arafah, F. (2019). Pemetaan Rawan Banjir dan Kekeringan Menurut PERKA BNPB Nomor 2 Tahun 2012 (Studi Kasus: Kabupaten Jombang). Malang: ITN.

Bachri, S. (2011). Analisis Daerah Rawan Longsor untuk Penataan Penggunaan Lahan. Jurnal Pendidikan Geografi, 16(1), 33-40.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2017). Laporan Kinerja Tahun 2017. Diakses tanggal 02 Mei 2021 dari https://bnpb.go.id/uploads/24/laporan-kinerja-bnpb-tahun-2017.pdf.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Semarang. (2019). Rekap Data Bencana Kabupaten Semarang Januari - Desember 2019. Diakses tanggal 28 April 2021 dari https://bpbd.semarangkab.go.id/2019-2/.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. (2021). Kabupaten Semarang Dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2021). Jumlah Kejadian Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2020. Diakses tanggal 28 April 2021 melalui https://jateng.bps.go.id/indicator/152/511/1/jumlah-kejadian-bencana-alam-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-tengah.html.

Darmawan, K., Hani’ah, H., & Suprayogi, A. (2017). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Undip Geodesi, 6(1), 31-40.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang. (2017). Laporan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang Tahun 2017.

Dou, J., Yunus, A. P., Tien Bui, D., Merghadi, A., Sahana, M., Zhu, Z., Chen, C. W., Khosravi, K., Yang, Y., & Pham, B. T. (2019). Assessment of advanced random forest and decision tree algorithms for modeling rainfall-induced landslide susceptibility in the Izu-Oshima Volcanic Island, Japan. Science of the Total Environment, 662, 332–346. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2019.01.221.

Efiong, J., Eni, D. I., Obiefuna, J. N., & Etu, S. J. (2021). Geospatial modelling of landslide susceptibility in Cross River State of Nigeria. Scientific African, 14. https://doi.org/10.1016/j.sciaf.2021.e01032.

ESDM. (2005). Pengenalan Gerakan Tanah. Kementrian ESDM. https://www.esdm.go.id/assets/media/content/Pengenalan_Gerakan_Tanah.pdf.

Golden, Harold G. dan Glen W. Hes (1982). Droughts in Georgia. U.S. Geological Survey Water-supply paper, 239-246.

Gunadi, Briandana Januar Aji, Arief Laila Nugraha, dan Andri Suprayogi. Aplikasi Pemetaan Multi Risiko Bencana Di Kabupaten Banyumas Menggunakan Open Source Software GIS. Jurnal Geodesi Undip, 4(2), 287-296.

Gupta, A. K., Tyagi, P., & Sehgal, V. K. (2011). Drought disaster challenges and mitigation in India: Strategic appraisal. Current Science, 100(12), 1795–1806.

Islam, M. R., & Khan, M. M. (2019). The Science of Climate Change. Hoboken: John Wiley and Sons.

Lee S, Choi J, Min K. (2004). Probabilistic landslide hazard mapping using GIS and remote sensing data at Boun Korea. Int J Remote Sens, 25(11):2037–2052.

Lestari, Sabda, Arief Laila Nugraha, dan Hana Sugiastu Firdaus. (2019). Pemetaan Risiko Tanah Longsor Kabupaten Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 8(1), 160-169.

Lukiawan, R., Purwanto, E. H., & Ayundyahrini, M. (2019). Analisis Pentingnya Standar Koreksi Geometrik Citra Satelit Resolusi Menengah dan Kebutuhan Manfaat Bagi Pengguna. Jurnal Standardisasi, 21(1), 45-54.

Matondang, J. P., Kahar, S., & Sasmito, B. (2013). Analisis Zonasi Daerah Rentan Banjir dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kota Kendal dan Sekitarnya). Jurnal Geodesi Undip, 2(2), 103-108.

Novitasari, W. N., Nugraha, A. L., & Suprayogi, A. (2015). Pemetaan Multi Hazard Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jurnal Geodesi Undip, 4, 181–190.

Nugroho, J.A. DKK. (2009). Pemetaan Daerah Rawan Longsor dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Jurnal Surabaya: ITS.

Nuryanti, J. L. dan Tanesib, A. Warsito. (2018). Pemetaan Daerah Rawan Banjir dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (-). Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya, 3(2).

Paimin, Sukresno, & Pramono, I. B. (2009). Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor.

Pratiwi, Rosika Dyah, Arief Laila Nugraha, dan Hani’ah. Pemetaan Multi Bencana Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 5(4), 122-131.

Putra, E. H. (2012). Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hojau Berdasarkan Pendekatan Kebutuhan Oksigen Menggunakan Citra Satelit EO- 1 ALI (Earth Observer- 1 Advanced Land Image) di Kota Manado. Earth Observer, 1, 41- 54.

Rahayu, & Candra, D. (2014). Koreksi Radiometrik Citra Landsat-8 Kanal Multispektral Menggunakan Top of Atmosphere (ToA) untuk Mendukung Klasifikasi Penutupan Lahan. In Seminar Nasional Penginderaan Jauh: Deteksi Parameter Geobiofisik dan Diseminasi Penginderaan Jauh (pp. 762–767).

Rahman, A. (2010). Penggunaan Sistim Informasi Geografis untuk Pemetaan Kerawanan Longsor di Kabupaten Purworejo. Jurnal Bumi Lestari, 10, 191–199.

Rahma, A. D., & Mardiatno, D. (2018). Potensi Kerawanan Bencana Banjir dan Longsor Berbasis Karakteristik Geomorfologi di Sub- DAS Gelis, Keling, Jepara (Potential FLood And Landslide Susceptibility on Geomorphological Characteristics in Sub- Watershed of Gelis, Keling, Jepara). Majalah Ilmiah Globe, 20(11 Mei 2018), 23–34.

Ramadhan, D. R., & Chernovita, H. P. (2021). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Semarang Menggunakan Overlay dan Scoring. JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi), 5(1), 1–10.

Ramadhan, T. E., Suprayogi, A., & Nugraha, A. L. (2017). Pemodelan Potensi Bencana Tanah Longsor Menggunakan Analisis SIG Di Kabupaten Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 118-127.

Rasyid, Abdul R., Bhandary, Netra P., Yatabe Ryuichi. (2018). Implementing Landslide Susceptibility Map at Watershed Scale of Lompobattang Mountain South Sulawesi, Indonesia. Indonesian Journal of Geography, 50(2), 197-204.

Ratzinger K, Neuhauser B, Papthoma M. (2006). Hazard mapping of earthquake triggered landslides. 1st European Conf. on Earthquake Engineering and Seismology, Geneva, Switzerland, No. 1405, 10 p.

Roy, A. K., & Hirway, I. (2007). Multiple impacts of droughts and assessment of drought policy in major drought prone states in India. Gujarat: Centre for Development Alternatives.

Saaty, T. (1980). The Analytical Hierarchy Process. New York: McGraw-Hill.

Sandy, I. M. (1987). Iklim Regional Indonesia. Depok: Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia.

Saribun, D. S. (2007). Pengaruh Jenis Penggunaan Lahan dan Kelas Kemiringan Lereng Terhadap Bobot Isi, Porositas Total, dan Kadar Air Tanah Pada Sub-Das Cikapundung Hulu. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Sauri, Sofyan dan Hizbaron, Dyah Rahmawati. (2016). Penilaian Tingkat Kerentanan Menggunakan Spatial Multi Criteria Evaluation di Sebagian Daerah Rawan Longsor, Kabupaten Bogor. Jurnal Bumi Indonesia, 5 (1).

Setyaningrum, A., Hizbaron, D. R., dan Marfai, M. A. (2017). Kerentanan Sosial terhadap Banjir di Bantaran Sungai Bengawan Solo Pasca Relokasi Mandiri. Majalah Ilmiah Globe, 19(2), 105-112.

Van Westen, C. J., Castellanos, E., & Kuriakose, S. L. (2008). Spatial data for landslide susceptibility, hazard, and vulnerability assessment: an overview. Bulletin of Engineering geology 102 (3), 112-131.

Zulaikhah, Siti. (2020). Identifikasi Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Kabupaten Semarang Menggunakan Sistem Informasi Geografis Tahun 2019. Semarang: Universitas Negeri Semarang.



DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.68048

Article Metrics

Abstract views : 6596 | views : 6123

Refbacks





Copyright (c) 2022 Mulyadi Alwi, Adita Wahyu Ning Maharti, Annisa Rakhmadini, Didik Prastiyawan, Mega Rakhmatika, Natasya Michelle Adalya, Yofi Sabilia Rosyida, Dyah Rahmawati Hizbaron

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

Accredited Journal, Based on Decree of the Minister of Research, Technology and Higher Education, Republic of Indonesia Number 164/E/KPT/2021

Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025

ISSN  0215-1790 (print) ISSN 2540-945X  (online)

 

website statistics Statistik MGI