Kearifan Lokal Pertanian, Permasalahan, dan Arahan Strategi dalam Pengelolaan Pertanian di Desa Sembungan
Rika Harini(1), Dewi Nurul Aulia(2*), Erdeana Candra Ningrum(3), Kurnun Hanifah(4), Laila Fitria(5), Tania Dewanti(6)
(1) Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(4) Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(5) Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(6) Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi andalan perekonomian di Kabupaten Wonosobo, terutama di Desa Sembungan. Aktivitas pertanian di Desa Sembungan masih didasari dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses penanaman, pengolahan ladang, sampai dengan panen. Permasalahan yang kemudian muncul adalah tidak semua kearifan lokal sesuai dengan nilai-nilai lingkungan yang harus dipenuhi untuk mengurangi dampak negatif pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal pertanian di Desa Sembungan meliputi tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, dan selokan dalam. Namun dalam prakteknya beberapa kearifan lokal tidak sesuai dengan nilai-nilai lingkungan. Perubahan dari aspek teknis, juga edukasi dan pelatihan kepada petani dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan kearifan lokal dengan nilai-nilai lingkungan untuk dapat mencapai pertanian ramah lingkungan.
Abstract Agriculture is the main economy sector in Wonosobo District, especially in Sembungan Village. Agriculture activities such as planting, land cultivation, and harvesting in Sembungan Village are still done based on local wisdom. The problem is not all local wisdom meet the environmental values which should be fulfilled to reduce the negative effects of agriculture. The research is conducted by qualitative method with in-depth interview, focus group discussion, and field observation. The results show that the agriculture local wisdom in Sembungan Village take form as tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, and selokan dalam. However, in practice, some of local wisdom do not meet the environmental values. Changes from technical aspect, also education and training for the farmers are needed to adjust the existing local wisdom to environmental values in order to achieve the environmental friendly-agriculture
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arbangiyah, Raudhotun. (2012). Perubahan Pola Pertanian Rakyat di Desa Sembungan Dataran Tinggi Dieng (1985-1995). Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
Badan Pusat Statistik. (2017). Wonosobo Dalam Angka Tahun 2017. Wonosobo: BPS Press.
Banowati, Eva dan Sriyanto. (2013). Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
Geertz, C. (1989). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Terjemahan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sadali, M. I. (2018). Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Sukoharjo. JURNAL GEOGRAFI, 10(1), 86-97.
Syarief, R., Sumardjo, Kriswantriyono, A., & Wulandati, Y. P. (2017). Pengembangan Ketahanan Pangan Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Rawan Konflik Timika Papua. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 22 (3), 163-171.
Udin, K., Muta’ali, L., & Kurniawan, A. 2009. Pola Penghidupan Masyarakat di Daerah Perdesaan pada Strata Rumahtangga yang Berbeda. Jurnal Majalah Geografi Indonesia, 22(2), 176-188.
DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.32310
Article Metrics
Abstract views : 11225 | views : 6640Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI