Pengaruh Konseling Apoteker Terhadap Outcome Anemia Pada Siswi SMA Yang Menerima Program Suplementasi Zat Besi

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v1i1.60555

Sisri Novrita(1), Ika Puspitasari(2*), Nanang Munif Yasin(3), Chrisna Wardhani(4)

(1) Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada
(3) Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada
(4) Puskesmas Mlati II, Sleman, Yogyalarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Keberhasilan program pencegahan dan penanggulangan anemia defesiensi besi pada remaja putri tergantung dari tingkat kepatuhan individual terhadap pengobatan. Ketidakpatuhan remaja putri dalam menjalankan terapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. untuk meningkatkan kepatuhan yang berdampak kepada keberhasilan terapi sangat diperlukan pemberian informasi obat berupa konseling. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konseling apoteker dapat mempengaruhi hasil outcome anemia berupa peningkatan kadar hemoglobin dan peningkatan kepatuhan minum obat pada siswi SMA. Subjek penelitian ini remaja putri di Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah kerja puskesmas Mlati II selama bulan Januari - Agustus 2020. Desain penelitian ini adalah pretest posttest with control group design dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Sebanyak 68 remaja putri dikelompokkan secara random menjadi kelompok yang memperoleh intervensi konseling (35 remaja putri) dan kelompok tanpa intervensi atau kontrol (33 remaja putri). Subjek penelitian diikuti selama 30 hari untuk mengamati outcome anemia berupa  penigkatan kadar hemoglobin dan tingkat kepatuhan minum obat TTD siswi SMA sebelum dan sesudah konseling. Hasil intervensi berupa konseling oleh apoteker yang dibandingkan dengan kelompok kontrol terbukti meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan secara bermakna (p=0,020). Tingkat kepatuhan remaja putri kelompok kontrol sebelum dan setelah penelitian diketahui tidak berbeda signifikan (p≥0,05). Pemberian konseling mampu meningkatkan kadar hemoglobin yang dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,042). Meskipun kadar hemoglobin kedua kelompok sebelum dan setelah penelitian mengalami peningkatan yang signifikan (p≤0,05).


Keywords


anemia; kepatuhan minum obat; konseling farmasis; kadar hemoglobin

Full Text:

PDF


References

Abdulsalam, M. Dan Daniel, A., 2016. Diagnosis, Pengobatan Dan Pencegahan Anemia Defisiensi Besi. Sari Pediatri, 4: 74–7.

Adamson, J.W., 2015. Iron Deficiency And Other Hypoproliferative Anemia, Dalam: Harrison’s Principles Of Internal Medicine. Mcgraw Hill Education, New York, Hal. 625–627.

Almatsier, S., 2010. Mineral Mikro, Dalam: Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal. 250–251.

Anandita, P.P., 2015. 'Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Zat Besi Di RSB Asih Jakarta Selatan', . Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Annisa, A. Dan Rahfiludin, M.Z., 2018. Hubungan Antara Kejadian Anemia Dengan Aktivitas Fisik Dan Riwayat Penyakit Infeksi Pada Siswi Kelas Xi Sma Negeri 11 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6: 6.

Bhawan, N. Dan Maulana, A.R., 2013. Guidlines For Control Of Iron Defeciency Anaemia. Ministry Of Health Family Welfare, India.

Departemen Kesehatan RI, 2007. Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian Di Sarana Kesehatan. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Bina Kefarmasian Dan Alata Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Dinas Kesehatan DIY, 2014. Data Anemia Defesiensi Zat Besi Pada Setiap Kelompok Umur. Dinas Kesehatan, Yogyakarta.

Garisson, C., 2009. The Iron Disorder Institute Guide To Anemia, 2nd Ed. Iron Disorder Institute, The United Stated Of America.

Kementrian Kesehatan RI, 2016. Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Larson, N., Fulkerson, J.A., Stang, J., Dan Story, M., 2008. Optimizing Women’s Health Through Nutrition, Dalam: Adolescence. CRC Press, Boca Raton, Hal. 41.

Martini, 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 8: 1–7.

Melviani Harefa, M., 2018. 'Hubungan Antara Pola Makan Sehari-Hari Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri', . Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Milman, N., 2011. Anemia Still A Major Health Problem In Many Parts Of The World. Annals Of Hematology, 90: 369–377.

Nuradhian, A., Dodik, B., Dan Cesilia Meti, D., 2017. Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Kota Bogor. Gizi Pangan, 12: 153–160.

Palaian, S., Prabhu, M., Dan Shankar, P.R., 2006. Patient Counseling By Pharmacist - A Focus On Chronic Illness. Pakistan Journal Of Pharmaceutical Sciences, 19: 65–72.

Pratama, A.N.W., Puspasari, N., Dan Christianty, F.M., 2018. Pengaruh Konseling Terhadap Kepatuhan Suplementasi Tablet Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Lumajang (The Effect Of Counseling On Adherence To Iron Supplementation Among Pregnant Women In Lumajang Regency). Pustaka Kesehatan, 6: 433–437.

Proverawati, A., 2011. Anemia Dan Anemia Kehamilan.

Qin, Y., Melse-Boonstra, A., Pan, X., Yuan, B., Dai, Y., Zhao, J., Dkk., 2013. Anemia In Relation To Body Mass Index And Waist Circumference Among Chinese Women. Nutrition Journal, 12: 10.

Ramzi, M., Haghpanah, S., Malekmakan, L., Cohan, N., Baseri, A., Alamdari, A., Dkk., 2011. Anemia And Iron Deficiency In Adolescent School Girls In Kavar Urban Area, Southern Iran 13: 6.

Setyawan, P., 2014. Pelajar SMA Putri Banyak Derita Anemia.

Stoltzfus, R.J., 2001. Iron Deficiency Anemia: Reexamining The Nature And Magnitude Of The Public Health Problem. Summary: Implications For Research And Programs. The Journal Of Nutrition, 131: 697S-700S; Discussion 700S-701S.

Sukarno, K.J., Marunduh, S.R., Dan Pangemanan, D.H.C., 2016. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 1: 7.

Utami, B.N., Surjani, Dan Mardiyaningsih, E., 2015. Hubungan Pola Makan Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri. Jurnal Keperawatan Soedirman, 10: 67–75.

Vir, S.C., Singh, N., Nigam, A.K., Dan Jain, R., 2008. Weekly Iron And Folic Acid Supplementation With Counseling Reduces Anemia In Adolescent Girls: A Large-Scale Effectiveness Study In Uttar Pradesh, India. Food And Nutrition Bulletin, 29: 186–194.

Waliyo, E. Dan Agusanty, S.F., 2016. Uji Coba Kartu Pemantauan Minum Tablet Tambah Darah (Fe) Terhadap Kepatuhan Konsumsi Ibu Hamil. JVK, 2: 288–292.

World Health Organization, 2001. Iron Deficiency Anaemia Assessment, Prevention, And Control A Guide For Programme Managers. World Health Organization, Geneva.

World Health Organization, 2008. Worldwide Prevalence Of Anaemia 1993-2005 Of: WHO Global Database Of Anaemia. World Health Organization, Geneva.

World Health Organization, 2011. Prevention Of Iron Deficiency Anaemia In Adolescents Role Of Weekly Iron And Folic Acid Supplementation. World Health Organization, Geneva.

World Health Organization, 2014. Global Nutrition Target 2025: Anemia Policy Brief. World Health Organization, Geneva.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v1i1.60555

Article Metrics

Abstract views : 1585 | views : 1482

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.