Ke Mana Arah Historiografi Indonesia Hari Ini?
Wildan Sena Utama(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
identitas yang baru. Desakan terhadap pendekatan Indonesiasentris muncul dalam iklim dekolonisasi di tahun 1950an saat para sarjana, intelektual, dan sejarawan yang saat itu jumlahnya masih terbatas membutuhkan sebuah formulasi yang dapat memayungi penulisan sejarah Indonesia yang ‘baru’, yang mampu membingkai narasi dan merepresentasikan rupa dari sebuah negara-bangsa yang baru muncul. Namun, dekolonisasi untuk menciptakan ‘manusia baru’ seperti yang diungkapkan oleh Frantz Fanon dalam karya klasiknya The Wretched of the Earth belum menciptakan karya tentang sejarah Indonesia seperti yang
diharapkan, malahan ia melahirkan ‘mitos-mitos baru’ yang dipengaruhi oleh pandangan nasionalisme yang sempit. Dalam kondisi negara-bangsa yang masih baru dan rentan terkoyak akibat dipenuhi berbagai ragam tantangan, konflik antara pusat dan daerah, ketidakstabilan politik, dan perdebatan yang belum selesai atas sistem politik negara, maka penciptaan mitos-mitos yang dipenuhi oleh semangat nasionalis cenderung dilakukan.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Lembaran Sejarah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
