Romantisme Kereta Angin (Sepeda Onthel) di Yogyakarta Tahun 1970an

https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.59910

Puji Rahayu(1*)

(1) Magister Sejarah, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


This article examines the use of bicycle as public transport in the city of Yogyakarta during the 1970s. In the early years following Indonesian independence, the Indonesian society resumed its daily, peaceful life now with a new hope of economic and social prosperity as promised by the freedom from colonialism. In the city of Yogyakarta, the independent period of the 1970s was marked by the widespread use of bicycle as a public transport so immensely that the city got a reputation as a bicycle city. This article shows that while the widespread distribution of bicycle in Yogyakarta during the time was widespread, it still retained a social status. Bicycle was a symbol that erased colonialism as its use in the 1970s was not associated with the European elitism anymore. However, at the same time it showed a social chasm in the Yogyakarta society as only a small number of people, mostly government officials and university students, could afford it. In the 1970s city of Yogyakarta, bicycle functioned both as a symbol of freedom and as a mark of social divide.

Keywords


1970s; bicycle; public transport; social transformation; social history; Yogyakarta; 1970an; alat transportasi umum; sepeda onthel; perubahan sosial; sejarah sosial

Full Text:

PDF


References

Buku

Ahmad Arif. Melihat Indonesia Dari Sepeda. Jakarta: Kompas, 2010.

Fahmi Saimima, Sugianto, Choirul Anam, H.P Wiratraman. Onthel (Sejarah, Budaya, & Edukasi). Jakarta: Nagoya, 2015.

Riyadi Gunawan & Darto Harnoko. Mobilitas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Periode Awal Abad ke-20: Suatu Kajian Sejarah Sosial. Yogyakarta: Ombak, 2010.

Hermanu. Pit Onthel 2010 Indische Fietsen. Yogyakarta: Bentara Budaya, 2010.

Selo Sumardjan. Perubahan Sosial Yogyakarta. Jakarta: Komunitas Bambu, 2009.

Van Niel, Robert. Munculnya Elite Modern Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya, 1984.

Koran

Kedaulatan Rakyat, 3 Januari 1975 “Tahun 1975 Minat Menjadi Mahasiswa di Yogya Makin Besar”.

Kedaulatan Rakyat, Jumat 25 Januari 1952. “Kawanku Terbuka Pula bagi Putra-putri”.

Kompas, 5 Februari 1970. “Kota Sepeda”.

Soeara Mataram, 15 Januari 1938. “Toko HWA”.

Soeara Mataram, 15 November 1937. ”SIEN HOK HIEN”.

Arsip

BPAD DIY, Arsip Jawatan Pekerjaan Umum nomor 2691, yang berisi Tentang Surat penawaran sepeda onthel dari sebuah toko Di Yogyakarta bernama Wiriosoeseno kepada kepala Biro Penyelenggar Sekretariat P.P.dI.DIJ di Kepatihan tertanggal 16 November 1970.

BPAD DIY, Arsip Jawatan Pemerintahan Umum nomor 3845 tentang Surat Kontrak pemberian sepeda onthel dari Djawatan Sosial DIY kepada Kepala Djawatan Keuangan DIY, tertanggal 10 Juni 1950.

BPAD DIY,Arsip Jawatan Pemerintahan Umum nomor 3845 tentang Pengembalian surat kontrak dari djawatan keuangan DIY kepada pegawai-pegawai jawatan Pekerjaan Umum yang telah lunas pembayaran sepedanya, tertanggal 2 Mei 1951.

BPAD DIY, Arsip Jawatan Pemerintahan Umum nomor 3842 tentang Daftar yang mendapatkan pembagian sepeda onthel. Tertanggal 4 November 1950.

BPAD DIY, Arsip Jawatan Pemerintahan Umum nomor 3847 tentang surat Rencana pembagian sepeda kepada pegawai pemerintahan DIY dengan atas nama pengusul Dr. Sahir Nitimihardjo tertanggal 5 Februari 1952.

BPAD DIY, Arsip Jawatan Pemerintahan Umum nomor 63 tentang hasil rapat Pleno DPRD Bantul mengenai penetapan Pajak Kendaraan Tidak Bermotor di wilayah Yogyakarta, tertanggal 22 Agustus 1972.

Perpustakaan Widyo Budoyo, Arsip Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (masa Sri Sultan HB IX Tepas Halpita-Pura) nomor 4181 tentang surat nomor 167.H P/C-VI-8 mengenai pemberitahuan daftar nama-nama merk dan nomor sepeda yang dipakai untuk dinas di kantor-kantor kraton Yogyakarta dan bebas pajak untuk sepeda-sepeda tersebut, tertanggal 17 September 1947.

Perpustakaan Widyo Budoyo, Arsip Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (masa Sri Sultan HB IX Tepas Halpita-Pura) nomor 4183 tentang surat nomor 49/H.P/C-VI/7 dari kagungan dalem Tepas Hapitapura kepada Pengageng kantor padjak kotapradja Yogyakarta mengenai Plombir (pajak) sepeda tahun 1955.

Badan Pusat Statistik DIY, Laporan D.L.L.A.J.R Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1972-1978.

Internet

https://www.kamusbesar.com/asah-asih-asuh, diakses tanggal 05 Juni 2017 pukul 16.00.

Wawancara

Wawancara dengan Bapak Towil, pimpinan komunitas sepeda Onthei Podjok Yogyakarta pada tanggal 5 September 2015 pukul 04.30.

Wawancara dengan Bapak Wagiman, tanggal 05 November 2016, pukul 13.23, pemilik bengkel sepeda onthel di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul sejak tahun 1950.

Wawancara dengan KRT Purwodiningrat tanggal 18 Juli 2016, pukul 11.00, salah seorang keluarga Keraton di perpustakaan Widyo Budoyo Keraton Yogyakarta.

Wawancara dengan bapak Sumianto, tanggal 05 November 2016, pukul 12.30, salah seorang pedagang sepeda onthel di Pasar Barongan, Bantul.



DOI: https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.59910

Article Metrics

Abstract views : 3307 | views : 5351

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Lembaran Sejarah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


ISSN 2620-5882(online) | © 2024 Lembaran Sejarah

View My Stats