Dari Mukjizat ke Pemerataan: Kajian Ekonomi Petani Indragiri Hulu 1980—2010
Zaiyardan Zubir(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adlin U. Lubis (1985). “Pasang Surut Perkembangan Perkebunan dan Produksi Kelapa Sawit di Indonesia Sebelum Perang sampai Pelita II serta
Permasalahannya,” dalam Proceding Simposium Kelapa Sawit di Medan 27-
Maret 1985.
Said Husein Alatas (1988). Mitos Pribumi Malas: Citra Orang Jawa, Melayu dan Filipina Dalam Kapitalisme Perkebunan. Jakarta: LP3S.
Bambang Purwanto. ”Sejarah Ekonomi Desa: Antara eksploitasi dan kesempatan”, Dinamika Pedesaan dan Kawasan UGM Yogyakarta. No. 1/01/2001.
Berger, Peter L (1982). Piramida Kurban Manusia: Etika Politik dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3ES.
Betty Tiominar (2011). Perkebunan dan Kemiskinan: Kisah Sebuah Kampung di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit. Jakarta: Down to Earth.
Breman, Jan (1997). Menjinakkan Sang Kuli, Politik Kolonial pada Awal Abad ke-20. Jakarta: Grafiti.
Biro Pusat Statistik (1976). Riau Dalam Angka 1976. Pekanbaru: Biro Pusat Statistik.
Biro Pusat Statistik (1978). Riau Dalam Angka 1978. Pekanbaru: Biro Pusat Statistik.
Biro Pusat Statistik (2008). Riau Dalam Angka, 2007. Pekanbaru: Biro Pusat Statistik.
Cissokho, Mamadou (2009). God is not a Peasant. Precence Africaine et Grad.
Colchester, Marcus dan Sophie Chao (eds) (2011). Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara: Kecenderungan dan implikasi bagi masyarakat lokal dan masyarakat adat. Bogor: Perkumpulan Sawit Watch.
Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (2011). Direktori Sawit Indonesia. Jakarta: Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia,
DPD APKASINDO Kabupaten Indagiri Hulu (2014). Daftar Perusahaan Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit. Rengat: DPD APKASINDO Kabupaten Indragiri Hulu.
Dwi Wulan Pujiriyani (dkk) (2014). Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi. Yogyakarta: STPN Press.
Gilung (2012). Talang Mamak: Hidup Terjepit di atas Tanah dan Hutannya Sendiri: Potret Konflik Kehutanan antara Masyarakat Adat Talang Mamak di kabupaten Indrairi Hulu, provinsi Riau dengan Industri Kehutanan” (Makalah, disampaikan sebagai bahan pelengkap kesaksian dalam sidang Pengujian Undang-undang No.41 tahun 1999 tentang kehutanan Terhadap undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 di MK RI, 14 Juni 2012.
Harto Juwono dan Yoshefine Hutagalung (2006). Tiga Tungku Sejarangan: Sejarah Kesultanan Indragiri Sampai Peristiwa 5 Januari 1949. Yogyakarta: Ombak.
Herman Hidayat (2008). Politik lingkungan: pengelolaan hutan masa Orde Baru dan reformasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kang, Yoon Hee (2005). Untaian Kata Leluhur: Marjinalitas, Emosi, dan Kuasa Katakata Magi di Kalangan Orang Petalangan Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Unri.
Kunio,Yoshihara (1990). Kapitalisme Semu di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.
Kuntowijoyo (1993). Radikalisme Petani. Yogyakarta: Bentang Press Intervisi Utama.
Koentjaraningrat (dkk) (2007). Masyarakat Melayu dan Budaya Melayu dalam Perubahan Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.
Loekman Sutrisno (1997). Kemiskinan, Perkebunan dan Transmigrasi. (Makalah, Pusat Studi Pedesaan Uiversitas Gadjah Mada, Yogyakarta).
Mardianto Manan (2009). “Bingkai-bingkai Riau”, Teraju April-Mei 2009
Mubyarto (1997). “Riau Progress and Poverty,” Bijlagen tot den Taal, Land-en Volkenkunde, V.
Owen, Edgar dan Robert Shaw (1980). Pembangunan Ditinjau Kembali. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pincus, Jonathan R. dan Jeffrey A. winters (ed) (2004). Membongkar Bank dunia. Jakarta: Jambatan.
Rencana Pembangunan Lima Tahun Keempat Daerah Tingkat I Riau, 1984.
Robinson, Dick (1982). “Struktur Kapitalisme Indonesia dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, Prisma, 1, Januari (982)
DOI: https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.33464
Article Metrics
Abstract views : 1554 | views : 2238Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Lembaran Sejarah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.