EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Agus Dwi Nugroho(1*), Lestari Rahayu Waluyati(2), Jamhari Jamhari(3)
(1) Agricultural Socio Economics Department, Faculty of Agriculture Universitas Gadjah mada
(2) Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mad
(3) Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mad
(*) Corresponding Author
Abstract
Rural Agribusiness Enterpreneurship Empowerment (RAEE) not only has a beneficial impact for the farmers, but also has many problems. This research was intended 1) to know the performance of RAEE; 2) to know the effectiveness of RAEE on community income and its determining factors; 3) to know the performance and efficiency of Agribusiness Micro Financing Institute (AMFI) and its determining factors. The study was carried out from March until April 2013 in Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, and Sleman Regencies. The respondents were 60 AMFIs and 120 member farmers. RAEE can increase farmer’s income; reduce the number of poor people; increase the number of members, savings, and assets of the combined farmer groups; increase employment, and encourage farmers not to lend to other institutions. But, RAEE also has problems, including deviation of the distribution of RAEE funds, inappropriate use of RAEE funds regard to the planning, problems of bad loans, unofficial legality of most of the AMFIs, and the low capacity of human resources manager. The determinant factors of the RAEE effectiveness are the length of the loan and the type of business. Most of the AMFI in DIY performs poorly. The determinant factors of the AMFI efficiency are the amount of independent capital and the presence of mentoring. The steps to improve RAEE include coaching and supervision of AMFI, control of bad loans, selecting the business types of AMFI, and encouraging AMFI to become an official legal entity.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dwimanur, K. dan H. Wibowo. 2014. "Strategi Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Pasca Program Pengembangan Usaha Perdesaan (PUAP) di Kabupaten Kuningan". Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 2(1): 26-52.
Erna, K., I.K. Kriya, dan N.N. Yulianthini. 2014. "Pengaruh Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan terhadap Pendapatan Anggota Kelompok Simantri". Jurnal Jurusan Manajemen 2(1): 1-8.
Iski, N., N. Kusnadi, dan Harianto. 2016. "Pengaruh Kredit terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh". Jurnal Manajemen dan Agribisnis 13(2): 132-144.
Ismanto, H. dan T. Diman. 2014. "Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Program Pembiayaan UMKM Oleh Koperasi". Jurnal Economia 10(2): 148-164.
Martiana, Hasudungan, dan Jufri. 2012. "Monitoring dan Evaluasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang". Jurnal Ilmu-ilmu Agribisnis 1(1): 1-13.
Pangestika, C.R., S. Sjamsuddin. dan Suwondo. 2015. "Implementasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (Studi Kasus Gapoktan Tri Langgeng Desa Ngompro Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi)". Jurnal Administrasi Publik 3(5): 752-757.
Rahayu, L. 2015. "Aksesibilitas Petani Bawang Merah terhadap Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Sumber Pembiayaan". AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research 1(1): 52-60.
Rahayuningsih, A. 2013. "Efektifitas Penggunaan Pinjaman Bergulir BKM PNPM Mandiri Perkotaan pada Masyarakat Kecamatan Jepara Tahun 2011". Jurnal Dinamika & Bisnis 10(1) : 81-94.
Saleh, Y. J. H.Mulyo, dan L. R.Waluyati. 2012. "Efisiensi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Gabungan Kelompok Tani dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan : Studi Kasus di Kabupaten Bantul Tahun 2012". Jurnal Agro Ekonomi 30(2): 129-144.
Sandyatma, Y.H. dan S.S. Hariadi. 2012. "Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Menunjang Efektivitas Gapoktan pada Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat di Kabupaten Bogor". Kawistara 2(3): 238-251.
Suandi, Y. Damayanti, dan Yulismi. 2012. "Model Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan pada Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi". Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora 14(2): 25-34.
Supanggih, D. dan S. Widodo. 2013. "Aksesbilitas Petani terhadap Lembaga Keuangan (Studi Kasus pada Petani di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro)". Jurnal Agriekonomika 2(2): 163-173.
Supardi, P.N., K.B. Susrusa, dan I.W. Budiasa. 2015. "Tingkat Keberhasilan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur". Jurnal Manajemen Agribisnis 3(2): 121-133.
Supriatna, A. 2012. "Perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) dan Adopsi Teknologi Kentang pada Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (Studi Kasus di Kabupaten Solok, Sumatera Barat)". Agrin 16(2): 101-116.
Utami, R.A. 2015. "Analisis Keberlanjutan dan Pola Pengembangan Co-operative Entrepreneurship Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)". Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 19(1): 65-77.
Zanzes, G.F., I.W. Suwendra, dan G.P.A.J. Susila. 2015. "Analisis Efektivitas Program Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) serta Dampaknya terhadap Tingkat Pendapatan (Studi Kasus pada Gabungan Kelompok Tani Wahana Sari)". Jurnal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen 3(1): 1-10.
DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.32086
Article Metrics
Abstract views : 4237 | views : 3792Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Kawistara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.