Telaah Moshing sebagai Bentuk Ekspresi Pemuda pada Komunitas Musik Hardcore di Malang Raya
Shidqii Abdullah Azzam(1*), Nanda Harda Pratama Meiji(2)
(1) Universitas Negeri Malang
(2) Universitas Negeri Malang
(*) Corresponding Author
Abstract
Body movements such as brawls, playing with hands and feet, pushing bodies between actors, and cases of death have been found, causing moshing to be viewed negatively, particularly by commoner. Using a phenomenological approach as well as a youth study approach in the form of an emic approach, this research seeks to answer ignorance about the background of moshing and understand moshing as a form of communication for young survivors of hardcore music. According to the findings, there were several types of moshing, including two-step, violence dance, wall of death, stage dive, crowd killer, and pogo, which have also been classified as positive or negative hardcore based on the background of each hardcore band. Moshing was able to provide free space in expressing moods when there were problems, feeling bored and tired after full activities; a place for having fun to vent negative aura into positive aura; and excess inner satisfaction in enjoying hardcore music for youth in Malang City. As a result, if people position themselves as the perpetrator, moshing did not always become a negative thing.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agusta, Ivanovich. 2003. “Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif.” Pusat Penelitian Sosial Ekonomi 27(10):179-188.
Arief, Faizal. 2021. “Pergerakan Musik Underground Di Kota Malang.” MalangTimes.Co.Id.
Asmara, I Gusti Ngurah A. T. 2016. “Penampil Perempuan Dalam Musik Metal Underground: Sebuah Kajian Kriminologi Budaya dan Feminis.” Universitas Indonesia.
Aufar, Ahmad Z. 2021. “Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Agresif Pada Mahasiswa Penggemar Musik Metal Di Yogyakarta.” Naskah Publikasi Program Studi Psikologi. (https://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/13458/).
Bennett, Andy, dan Keith Kahn-Harris. 2004. After Subculture: Critical Studies in Contemporary Youth Culture. London: Red Globe Press.
Cahyawati, Unik D. 2018. “Subkultur Remaja Muslim Putri Penggemar Musik Metal (Studi Kasus Di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo).” Jurnal Penelitian Humaniora 19(2):1-10.
Damayanti, Riantika S. 2012. “Produksi Kultural Dan Implikasi Sejarah Dalam Musik Metal.” CiptaCitaKarsaKarya.Blogspot.Com. Diakses dari (http://ciptacitakarsakarya.blogspot.com/).
Dwitasari, Putri, Nurina O. Darmawati, Naufan Noordyanto, Vonny A. Sittasya, Weldiyanti Zulraniyah, Fathinah D. Raihanah, dan Aprilia A. Karim. 2020. “Penggunaan Metode Observasi Partisipan Untuk Mengidentifikasi Permasalahan Operasional Suroboyo Bus Rute Merr-ITS.” Jurnal Desain IDEA 19(2):53–57.
Edwards, William T. 2013. “Dive Into the Pit: Moshing and Its Effects On Perceived Stress.” University of Southern Mississippi’s Honors Theses. (https://aquila.usm.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1181&context=honors_theses).
Gea, Antonius A. 2011. “Enculturation Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Perilaku Budaya Individu.” HUMANIORA 2(1):139-150.
Hadi, Ahmad F. 2008. “Perkembangan Musik Punkk Di Amerika Serikan Tahun 1974-1980.” Universitas Indonesia.
Hardjo, Suryani. 2004. “Kemampuan Mengendalikan Emosi Negatif Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah.” Universitas Medan Area.
Hebdige, Dick. 2004. “Subculture: The Meaning of Style.” pp. 1314 in Literary theory: an anthology.
Irawan, Bambang. 2018. “Organisasi Formal Dan Informal: Tinjauan Konsep, Perbandingan, dan Studi Kasus.” Jurnal Administrative Reform 6(4):195-220.
Jensen, Sune Q. 2006. “Rethinking Subcultural Capital.” Young 14(3):257–276.
Kurniasari, Triliana, Taufik Suprihatini, dan Triyono Lukmantoro. 2013. “Eksistensi Graffiti Sebagai Media Ekspresi Subkultur Anak Muda.” Interaksi Online 2(2).
Kurniawan, Agus. 2018. “Artistik Tengkorak Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Grafis.” Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Kuswarno, Engkus. 2006. “Tradisi Fenomenologi pada Penelitian Komunikasi Kualitatif: Sebuah Pengalaman Akademis.” MediaTor 7(1):47-57.
Lukisworo, Agustinus A., dan Oki R. Sutopo. 2017. “Metal DIY: Dominasi, Strategi, Dan Resistensi.” Jurnal Studi Pemuda 6(2):578-589.
Maika, Amelia, Andy Bennett, Ariefa Efianingrum, Basri Amin, Derajad Widhyarto, Desintha Asriani, Abdul Kadir, M. Azca, M. Arrobi, Meredian Alam, Oki Sutopo, Pam Nilan, Sidiq Hari M., Subando Margono, Suharko, Tadjuddin Effendi, Wahyu Kustiningsih, Wenty Minza, and Wisnu Adiputra. 2014. Buku Panduan Studi Kepemudaan: Teori, Metodologi, Dan Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta: Youth Studies Centre (YouSure) Fisipol, Universitas Gadjah Mada.
Mallisa, Avelino R. P. 2012. “Pusat Pertunjukan Dan Interaksi Komunitas Musik Kaum Muda Di Yogyakarta.” Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Maulana, Rifqy A. N. 2022. “Musik Cadas Sebagai Representasi Emosi (Studi Pada Penikmat Hardcore Punk Surabaya).” Sintesa 1(2):1–7.
Murtono, Taufik, dan Rio K. Widakdo. 2015. “Rekonstruksi Citra Musik Hardcore Melalui Penciptaan Video Musik Dengan Teknik Penyuntingan Composting.” CAPTURE: JURNAL SENI MEDIA REKAM 6(2):85-100.
Poetra, Advent I. H. 2018. “Exterminalos Sebagi Pelaku Budaya (Studi Cultural Studies Terhadap Musik Indie di Surabaya).” Universitas Brawijaya.
Posangi, Said S. 2018. “Hakikat Kebebasan Berpikir Dan Etika.” Irfani 14(1):77-86.
Pratama, Rizky K. 2021. “Pergerakan Musik Underground Di Kota Malang.” TimesIndonesia.Co.Id. Diakses dari (https://timesindonesia.co.id/entertainment/332688/pergerakan-musik-underground-di-kota-malang).
Putra, Yoga N. 2019. “All Hail Metalheads: Kajian Identitas Metalheads Dan Komunitas Metal Di Provinsi Lampung.” Universitas Lampung.
Radio Clinic. 2008. Musik Underground dilarang. Radio Clinic. Diakses dari (http://radioclinic.com/2008/02/26/musik-underground-dilarang/)
Rahardjo, Mudjia. 2011. “Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif (Materi Kuliah Metodologi Penelitian)” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Rahman, Arief. 2017. “PERANCANGAN HANDBOOK ‘KULTUR GIGS’ DI YOGYAKARTA.” Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Rambe, Akyhar Z. 2014. “Musik Underground Pada Komunitas Rumah Seni Labuhan Batu Di Rantaurapat.” Universitas Negeri Medan.
Robbyansyah, Muhamad. 2012. “Sebuah Kajian Cultural Criminilogy Atas Moshing Di Dalam Konser Underground.” Jurnal Kriminologi Indonesia 7:340–354.
Rossmayani, Mega, dan Inko S. Dewanto. 2018. “Menggeser Stigma Masyarakat Terhadap Musik Di Kota Bandung Melalui Media Series.” Jurnal Rekamakna Institut Teknologi Nasional.
Septiyan, Dadang D. 2017. “Komunitas Musik Hardcore Straight Edge Di Kabupaten Batang (Kajian Tentang Analisis Bentuk Musik Dan Aktivitasnya).” Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni 2(1):91-106.
Sirait, Markus. 2018. “Musik Pada Komunitas Street Punk Di Kota Medan.” Jurnal Warna 2(2):43-56.
Siwi, Yogi R. 2020. “Strategi Komunikasi Penganut Ideologi Straight Edge dalam Menyampaikan Gaya Hidup Sehat Anti Napza pada Komunitas Musik Underground di Yogyakarta.” Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Soleh, Ady M. 2013. “Metalhead (Studi Deskriptif Gaya Hidup Pendukung Subkultur Metalhead Di Kota Surabaya)” Jurnal Universitas Airlangga 1-14.
Suciati, Rina. dan Ivan M. Agung. 2014. “Perbedaan Ekspresi Emosi Pada Orang Batak, Jawa, Melayu, Dan Minangkabau.” Jurnal Psikologi 12(2):99-108.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharyanto, Agung. 2021. “Punk: Pengamen Jalanan Dan Sebuah Subkultur Dari Kehidupan Urban Di Kota Medan.” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) 7(1):98. doi: 10.24114/antro.v7i1.24738.
Satyaperkasa, Rayi, S. 2011. “Tinjauan Tipografi Pada Cover Album Musik Hardcore Bandung Tahun 2000-2010.” Universitas Komputer Indonesia.
Sutopo, H.B. 2006. Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Syurvavin, Ahmad H. 2017. “Proses Internalisasi Straight Edge Sebagai Identitas Sosial (Studi Kasus Pada Kelompok Hardcore Straight Edge Depok).” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40937/1/AHMAD%20HARTADI%20SYURYAVIN-FISIP.pdf).
Wijaya, Brillian N., dan Moses G. R. Pandin. 2022. “Persepektif Ilmu-Ilmu Sosial di Era Digital: Disrupsi, Emansipasi, dan Rekognisi.” Sosioglobal: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosiologi 6(1):94–100.
World, Dazzle. 2022. “Dazzle World.” Instagram. Diakses dari (https://www.instagram.com/dazzleworlddd/#).
Yudanti, Alifia P. 2021. “Nikmati Musik Dengan Moshing: Penyebab, Jenis, Dan Kasus Tragis Yang Pernah Terjadi.” SindoNews.Com. Diakses dari (https://gensindo.sindonews.com/read/449524/700/nikmati-musik-dengan-moshing-penyebab-jenis-dan-kasus-tragis-yang-pernah-terjadi-1623139617/20).
DOI: https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.84508
Article Metrics
Abstract views : 2475 | views : 2567Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Studi Pemuda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Studi Pemuda (Online ISSN 2527-3639; Print ISSN 2252-9020) is published by the Youth Studies Centre in collaboration with Faculty of Social and Political Science, Universitas Gadjah Mada. |