Penguraian Limbah Organik secara Aerobik dengan Aerasi Menggunakan Microbubble Generator dalam Kolam dengan Imobilisasi Bakteri
Riysan Octy Shalindry(1*), Rochmadi(2), Wiratni Budhijanto(3)
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
The abundance utilization of the water in life can lead to decrease water quality in the earth. To resolve these problems an efficient alternative waste treatment is needed. This research studied the aerobic wastewater treatment using the microbubble generator (MBG) type of porous pipe and orifice as an oxygen supply (aerator) to treat artificial waste in pond of 3m x 3m x 1m dimension. Attached culture growth using pumice as biofilm media was applied. The main focus of this research was the influence of the aeration intensity variation of MBG as the result of liquid flow rate (QL) and air flow rate (QG) combination upon the decrease of organic content measured as sCOD (soluble Chemical Oxygen Demand). The value of QG was varied at 0.0150; 0.0300; and 0.0450 m3/h while QL value was varied at 12, 14, and 16 m3/h. The data obtained were evaluated based on oxygen mass transfer performance represented by the value of kL. The value of kL was used as a reference in determining the best combination of QG and QL for reducing sCOD in aerobic wastewater treatment. From the results of the research, the best combination of QG and QL for aerobic waste treatment was at QG 0.0300 m3/h and QL 14 m3/h (at 0.0450 QG m3/h). Although the research was still exploratory, the obtained trends and numbers were very useful for optimizing the MBG performance.
Keywords: aerobic waste treatment, microbubble, microbubble aeration, microbubble generator, biofilm, attached growth
Penelitian ini mempelajari pengolahan air limbah secara aerobik menggunakan Microbubble Generator (MBG) tipe porous pipe dan orifice sebagai alat suplai oksigen (aerator) untuk mengolah limbah artifisial pada kolam berukuran 3m x 3m x 1m. Aerasi diuji coba dengan bakteri pengurai berupa biakan melekat (attached culture) pada batu apung berukuran diameter 2-4 cm. Fokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh variasi kombinasi kecepatan aliran cairan (QL) dan kecepatan aliran udara (QG) pada MBG terhadap penurunan kadar bahan organik yang dinyatakan sebagai nilai sCOD (soluble Chemical Oxygen Demand). Nilai QG divariasikan pada 0,0150; 0,0300 dan 0,0450 m3/jam sedangkan untuk nilai QL pada 12, 14 dan 16 m3/jam. Data yang diperoleh pada penelitian dievaluasi menggunakan konstanta transfer massa (kL). Nilai kL digunakan sebagai acuan dalam menentukan kombinasi QG dan QL terbaik dalam penurunan konsentrasi sCOD pada limbah aerobik. Dari hasil penelitian ini nilai kL yang relatif baik dan stabil diperoleh pada kombinasi QG 0,030 m3/jam (untuk QL 16 m3/jam) dan QL 16 (pada QG 0,045 m3/jam). Walaupun penelitian ini masih bersifat eksploratif, trend dan konstanta yang diperoleh sangat berharga untuk mengoptimasi kinerja MBG.
Kata kunci: Pengolahan limbah aerobik, microbubble, aerasi microbubble, microbubble generator (MBG), biofilm, pertumbuhan melekat
Keywords: aerobic waste treatment, microbubble, microbubble aeration, microbubble generator, biofilm, attached growth
Penelitian ini mempelajari pengolahan air limbah secara aerobik menggunakan Microbubble Generator (MBG) tipe porous pipe dan orifice sebagai alat suplai oksigen (aerator) untuk mengolah limbah artifisial pada kolam berukuran 3m x 3m x 1m. Aerasi diuji coba dengan bakteri pengurai berupa biakan melekat (attached culture) pada batu apung berukuran diameter 2-4 cm. Fokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh variasi kombinasi kecepatan aliran cairan (QL) dan kecepatan aliran udara (QG) pada MBG terhadap penurunan kadar bahan organik yang dinyatakan sebagai nilai sCOD (soluble Chemical Oxygen Demand). Nilai QG divariasikan pada 0,0150; 0,0300 dan 0,0450 m3/jam sedangkan untuk nilai QL pada 12, 14 dan 16 m3/jam. Data yang diperoleh pada penelitian dievaluasi menggunakan konstanta transfer massa (kL). Nilai kL digunakan sebagai acuan dalam menentukan kombinasi QG dan QL terbaik dalam penurunan konsentrasi sCOD pada limbah aerobik. Dari hasil penelitian ini nilai kL yang relatif baik dan stabil diperoleh pada kombinasi QG 0,030 m3/jam (untuk QL 16 m3/jam) dan QL 16 (pada QG 0,045 m3/jam). Walaupun penelitian ini masih bersifat eksploratif, trend dan konstanta yang diperoleh sangat berharga untuk mengoptimasi kinerja MBG.
Kata kunci: Pengolahan limbah aerobik, microbubble, aerasi microbubble, microbubble generator (MBG), biofilm, pertumbuhan melekat
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jrekpros.31035
Article Metrics
Abstract views : 6364 | views : 13024Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Rekayasa Proses
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.