Intensitas dan Luas Serangan Beberapa Isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi pada Jahe Gajah

https://doi.org/10.22146/jpti.17743

Hermawati Cahyaningrum(1*), Nur Prihatiningsih(2), Soedarmono Soedarmono(3)

(1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara Kompleks Pertanian Kusu No. 1, Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan 97717
(2) Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Kompleks Fakultas Pertanian UNSOED, Jln. Dr. Suparno Kotak Pos 125, Purwokerto 53123
(3) Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Kompleks Fakultas Pertanian UNSOED, Jln. Dr. Suparno Kotak Pos 125, Purwokerto 53123
(*) Corresponding Author

Abstract


Ginger is one of the spices and medicinal commodities which is cultivated in Indonesia. One of the obstacles encountered in the cultivation of ginger is the rhizome rot disease which is mainly caused by Fusarium oxysporum Schlecht f.sp. zingiberi Trujillo. This study is aimed to know the growth ability and virulence level of the isolates on ginger rhizome and plants. The research was conducted in the laboratory and in the screen house by using Complete Random Design consisted of 10 treatments and 4 replications. The parameters observed were growth ability of F. oxysporum f.sp. zingiberi, rhizome rot disease symptoms, incubation period, extensive decay and weight difference of the rhizomes. The results showed that F. oxysporum f.sp. zingiberi which was stored for 4 years in sterile soil medium was still capable to cause damage to the rhizome and plants. Incubation periods of rhizome decay and plant symptoms were from 3 to 11.5 and 55.5 to 68.5 days, respectively. The most virulent isolate was MSO1 with extensive decay of rhizome and the wilting intensity were 108.95 mm2 dan 33.88%, respectively.

 

Intisari

Jahe merupakan salah satu komoditas rempah dan obat yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya jahe adalah adanya gangguan penyakit busuk rimpang yang disebabkan (terutama) oleh Fusarium oxysporum Schlecht f.sp. zingiberi Trujillo. Penelitian bertujuan untuk menguji daya tumbuh dan virulensi isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi pada rimpang dan tanaman jahe gajah. Penelitian dilakukan di laboratorium dan di rumah kasa menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang masing-masing terdiri dari 10 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati meliputi daya tumbuh F. oxysporum f.sp. zingiberi, gejala penyakit busuk rimpang, masa inkubasi, luas pembusukan dan selisih bobot basah rimpang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F. oxysporum f.sp. zingiberi yang telah di simpan 4 tahun dalam medium tanah steril mampu menyebabkan kerusakan pada rimpang dan tanaman jahe. Masa inkubasi gejala busuk pada rimpang serta gejala pada tanaman masing- masing berkisar antara 3–11,5 serta 55,5–68,5 hari. Isolat yang paling virulen adalah MSO1 dengan nilai luas pembusukan pada rimpang dan intensitas penyakit masing-masing sebesar 108,95 mm2 dan 33,88%.


Keywords


busuk rimpang jahe; Fusarium oxysporum f. sp. zingiberi; virulensi; intensitas penyakit

Full Text:

PDF


References

Agrios, G. N. 1988. Ilmu Penyakit Tumbuhan, edisi ketiga. (Diterjemahkan oleh B. Munsir). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 713 hlm.

Amalia, R. 2004. Potensi Beberapa Antagonis dalam Menekan F. oxysporum f. sp. zingiberi Trujillo In vitro dan In planta pada Tanaman Jahe. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. 56 hlm. (tidak dipublikasikan).

Anonim. 2010. Produksi Tanaman Obat (on-line), http://www.Hortikultura.go.id/horti/page/statistik/lppobat.asp, diakses 28/7/08.

Pancasiwi, D. 2004. Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jahe terhadap Fusarium oxysporum f. sp. zingiberi secara In vitro dan In planta. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. 43 hlm. (tidak dipublikasikan).

Riyadi, A.S., L. Soesanto, & Kustantinah. 2008. Virulensi Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi Isolat Boyolali dan Temanggung Setelah Disimpan Enam Tahun dalam Tanah Steril. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 14: 80 – 85 .

Rosnawati, E. 1991. Uji Resistensi Beberapa Varietas Cabai terhadap Penyakit Layu oleh Jamur. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. 63 hlm. (tidak dipublikasikan).

Rukmana, R. 2000. Usaha Tani Jahe. Kanisius, Yogyakarta. 64 hlm.

Sastrahidayat, I.R. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional, Surabaya. 366 hlm.

Semangun, H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 849 hlm.

Sitompul, S. M. & B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 411 hlm.

Soesanto, L. 2006. Fusarium Utama pada Tanaman Pangan: Cara Pengendaliannya dan Teknik Penyimpanan Konidiumnya. Makalah disampai-kan pada Seminar Nasional II dan Workshop Fusarium, Padang, 14−16 Agustus 2006.

Soesanto, L., Soedarmono, N. Prihatiningsih, A. Manan, E. Iriani, & J. Pramono. 2002. Kajian Geofitopatologis Penyakit Busuk Rimpang Tanaman Jahe di Wilayah Jawa Tengah. Laporan Kegiatan. Lembaga Penelitian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan BPTP Jateng, Ungaran. 47 hlm.

Tombe, M.E. Taufik, Supriadi, & D. Sitepu. 1997. Penyakit Busuk Akar Rimpang Fusarium pada Bibit Jambu Mente. hlm 183−190. Forum Konsultasi Ilmiah Perbenihan Tanaman Rempah dan Obat, 13-14 Maret 1997, Bogor.

Winarni, W. 2004. Uji Patogenisitas Beberapa Isolat Fusarium oxysporum f. sp. zingiberi pada Tanaman Jahe Gajah. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. 33 hlm (tidak dipublikasikan).



DOI: https://doi.org/10.22146/jpti.17743

Article Metrics

Abstract views : 6325 | views : 5169

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia ISSN 1410-1637 (print), ISSN 2548-4788 (online) is published by the Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada, in collaboration with Indonesian Entomological Society (Perhimpunan Entomologi Indonesia, PEI) and Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, PFI). The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.  

View website statistics