Pengaruh Stomata dan Klorofil pada Ketahanan Beberapa Varietas Jagung terhadap Penyakit Bulai
Christine Agustamia(1), Ani Widiastuti(2), Christanti Sumardiyono(3*)
(1) Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jln. Flora 1, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281.
(2) Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jln. Flora 1, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281.
(3) Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jln. Flora 1, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281.
(*) Corresponding Author
Abstract
Resistant varieties are more advisable for controlling maize downy mildew compared with fungicides which is not effective and not environmentally friendly. This study is aimed to determine resistance of some varieties of maize against downy mildew. The maize varieties used were BS 0114, BS 0214, BS 0314, PAC 105, Sweet Corn and BISI 2. The parameters measured were disease incidence and intensity, chlorophyll content of leaves, stomatal density and plants dry weight. Data were analyzed by using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results indicated that PAC 105, BS 0214 and BS 0314 were resistant varieties, while BS 0114, Sweet Corn and BISI 2 were susceptible. PAC 105 variety has the lowest stomatal density (65.353/mm2), and Sweet Corn variety has the highest stomatal density (110.79/mm2). Stomatal density was positively correlated with the disease intensity. Higher disease intensity has lower chlorophyll content compared with the lower intensity. PAC 105 variety has the highest chlorophyll content and plant dry weight, while Sweet Corn variety has the lowest chlorophyll content and plant dry weight.
INTISARI
Penggunaan varietas tahan bulai lebih dianjurkan digunakan dalam pengendalian penyakit bulai pada jagung dibandingkan dengan penggunaan fungisida karena tidak efektif dan tidak ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas jagung terhadap penyakit bulai. Varietas yang digunakan meliputi BS 0114, BS 0214, BS 0314, PAC 105, jagung manis, dan BISI 2. Parameter yang diamati adalah insidensi dan intensitas penyakit, kandungan klorofil setelah inokulasi, kerapatan stomata dan berat kering tanaman. Data yang diperoleh diuji dengan analisis varians (ANOVA) dan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian rumah kaca menunjukkan bahwa varietas PAC 105, BS 0214 dan BS 0314 merupakan varietas tahan, sedangkan varietas BS 0114, jagung manis dan BISI 2 merupakan varietas yang rentan. Varietas tahan PAC 105 memiliki kerapatan stomata paling rendah yaitu 65,353/mm2, dan kerapatan stomata paling tinggi dimiliki oleh varietas rentan yaitu jagung manis dengan kerapatan 110,79/mm2. Kerapatan stomata berkorelasi positif dengan intensitas penyakit dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,72526. Semakin rendah intensitas penyakit bulai kandungan klorofil dan berat kering yang semakin tinggi. Varietas PAC 105 yang mempunyai intensitas penyakit paling rendah , mempunyai kandungan klorofil dan berat kering tertinggi, sedangkan varietas jagung manis mempunyai kandungan klorofil dan berat kering terendah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2010a. Downy Mildew. International Maize and Wheat Improvement Center, Mexico.
Anonim. 2010b. Highlight. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Balai Penelitian Tanaman Serealia. 46 p.
Burhanuddin. 2010. Pengamatan Penyakit di Kabupaten Kediri, p. 183−187. In Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. terbitan ke-2, (diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro). Penerbit ITB, Bandung. 354 p.
Haryanti, A. 2012. Statistik II. Penerbit Andi, Yogyakarta. Semangun, H. 1993. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 449 p.
Soenartiningsih. 2010. Perkembangan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) pada Jagung tahun 2008−2009 di Kabupaten Blitar, p. 100−106. In Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, 27 Mei 2010.
Suherman, F. 2013. Pertumbuhan dan Kandungan Klorofil pada Capsicum annum L. dan Licopersicon esculentum yang Terpapar Pestisida. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Surtikanti. 2012. Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung. Jurnal Suara Perlindungan Tanaman 2: 41−48.
Talanca, A.H. 2011. Reaksi Beberapa Varietas Jagung Hibrida terhadap Penyakit Bulai. Balai Penelitian Tanaman Serelia. Seminar Nasional Serelia.
Wakman, W. 2004. Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung, Tanaman Inang lain, Daerah Sebaran dan Pengendaliannya. Seminar Mingguan Balai Penelitian Tanaman Serealia Lain.
Wakman, W., A.H. Talanca, Surtikanti, & Azri. 2009. Efektifitas Fungisida Saromil yang Berbahan Aktif Metalaksil dalam Pengendalian Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Laporan hasil penelitian Kelti Hama dan Penyakit. Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros.
DOI: https://doi.org/10.22146/jpti.17703
Article Metrics
Abstract views : 18207 | views : 24835Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia ISSN 1410-1637 (print), ISSN 2548-4788 (online) is published by the Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada, in collaboration with Indonesian Entomological Society (Perhimpunan Entomologi Indonesia, PEI) and Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, PFI). The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View website statistics