Gerakan Keluarga Sadar Obat pada Kelompok Darma Wanita dengan Pendekatan Belajar Aktif
Pande Ayu Naya Kasih Permatananda(1*), Anak Agung Sri Agung Aryastuti(2), Putu Nita Cahyawati(3)
(1) Departemen Farmakologi dan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa
(2) Departemen Farmakologi dan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa
(3) Departemen Farmakologi dan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa
(*) Corresponding Author
Abstract
Untuk mengatasi maraknya praktik swamedikasi atau melakukan pengobatan sendiri yang tidak benar di masyarakat diperlukan upaya peningkatan pemahaman penggunaan obat-obatan yang rasional di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menyasar ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok Darma Wanita Kota Denpasar dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam praktik swamedikasi pada keluarga. Metode belajar aktif digunakan sebagai strategi dalam penyampaian materi kepada peserta. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui observasi selama kegiatan serta penilaian pre-test dan post-test. Peserta mengikuti seluruh kegiatan dengan aktif. Dari dua puluh pertanyaan yang dibagi dalam empat topik swamedikasi diperoleh nilai rata-rata pre-test 6,65; 6,85; 7,11; dan 6,11 serta nilai rata-rata post-test 8,57; 8,85; 8,42; dan 8,5. Dengan demikian, terdapat peningkatan nilai post-test dibandingkan pre-test (nilai p < 0,05). Pemberian materi dengan metode belajar aktif mampu meningkatkan pengetahuan kelompok Darma Wanita Kota Denpasar dalam mewujudkan swamedikasi yang rasional. Para peserta diharapkan dapat menjadi pelopor gerakan keluarga sadar obat bagi keluarganya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aswad, P.A., Kharisma, Y., Andriane, Y., Respati, T., & Nurhayati, E. (2019). Pengetahuan dan
Perilaku Swamedikasi oleh Ibu-Ibu di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Jurnal Integrasi
Kesehatan & Sains, 1(2): 107-113.
Antari, N.P.U & Putra, A.S. (2014). Tingkat Pengetahuan tentang Penanganan Obat dalam
Swamedikasi dan Pengaruhnya terhadap Kebiasaan Menggunakan Obat pada Respoden di
Apotek Gunung Sari [Skripsi]. Denpasar: Akademi Farmasi Saraswati.
BKKBN. (2011). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Badan Pusat Statistik [BPS]. (2018). Sosial dan Kependudukan Kota Denpasar. Diakses dari
https://denpasarkota.bps.go.id/?pages=4
Farmakologi dan Farmasi FKIK Unwar. (2018). Panduan Praktikum Bagian Farmakologi dan
Farmasi. Denpasar: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa.
Galato, D., Galafassi, L.M., Alano, G.M., & Trauthman, S.C. (2009). Responsible Self-Medication: Review of the Process of Pharmaceutical Attendance. Brazillian Journal of
Pharmaceutical Science, 45(4): 625—633.
Handayani, R. (2018). Peningkatan Pengetahuan Ibu-Ibu Rumah Tangga dalam Perilaku Pengobatan Sendiri untuk Penatalaksanaan Demam dengan Metode Cara Belajar Ibu Aktif. Borneo Journal of Pharmacy, 1(1): 27—30.
Kemenkes RI. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 919/Menkes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Noerdianingsih, E. (2014). Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku Siswa SMA di Kota Metro dalam Swamedikasi Common Cold Dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Pratomo, S. (2015). Pengaruh Strategi Penyuluhan dan Tingkat Pendidikan terhadap Kepedulian Kesehatan Lingkungan. Metode Didaktik, 9(2): 34—48.
Permatananda, P.A.N.K., Kristin, E., Endharti, D., Pinzon, R.T., & Sumada, I.K. (2018). Adverse Event of Antiepileptic Drugs: A Cross Sectional Study. MATEC Web of Conference 197 07004.
Silva, B.P., Hussain, F.H., Ginige, G., Kulathunge, A., Kannangara, H., Gonawardane, S., & Gamage, M. (2017). Self-medication Practices and Misuse of Medicine among Mothers of Young Children Attending a Teaching Hospital in Sri Lanka. Sri Lanka Journal of Child Health, 46(2): 122—127.
Suryawati, S. (2012). Meningkatkan Keterampilan Memilih Obat dengan Metode CBIA. Yogyakarta:Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat UGM.
Volmer, D., Lilja, J., & Hamilton, D. (2007). How Well Informed are Pharmacy Customers in Estonia about Minor Illnesses and Over-the-counterMedicines. Medicina (Kaunas), 43(1): 70—78.
Whittington, Z., Cantrill, J., Hassel, K., Bates, F., & Noyce, P. (2001). Community Pharmacy Management of Minor Conditions: the “At the Chemist” Scheme. Pharm J., 266: 425—428.
Widayati, A., Suryawati, S., Crespigny, C., & HillerJ.E. (2008). Identifying Key Beliefs of Self Medication with Antibiotics in Yogyakarta City Indonesia. Diakses dari http://www.inrud.org
Wisudarma, I.G.A., Kaler, S., & Subramaniam, A.(2015). Kemauan Masyarakat Pengguna Jaminan Kesehatan Bali Mandara Mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja Puskesmas Petang II. Jurnal Skala Husada 12(1): 32—38.
World Health Organization [WHO]. (1998). The Role of the Pharmacist in Self-care and Self-medication. Hangue: World Health Organization, p. 17.
Zoraida, A.R. (2012). Peningkatan KetrampilanMencari Informasi pada Kemasan dan LembarSisipan Obat Bebas dan Bebas Terbatas denganMetode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA)[Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
DOI: https://doi.org/10.22146/jpkm.42305
Article Metrics
Abstract views : 4767 | views : 5610Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement)