EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DAN STRATEGI PERBAIKAN DENGAN METODE HANLON DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT TAHUN 2012

https://doi.org/10.22146/jmpf.223

Wirdah Wati R.(1*), Achmad Fudholi(2), Gunawan Pamudji Widodo(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pengelolaan obat merupakan suatu siklus manajemen obat yang meliputi empat tahap yaitu seleksi, perencanaan dan pengadaan, distribusi dan penggunaan, Pengelolaan obat dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara dengan menggunakan indikator efisiensi dan dilakukan strategi perbaikan dengan metode Hanlon. Penelitian menggunakan rancangan diskriptif untuk data tahun 2012 yang bersifat retrospektif dan concurent.  Data dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif dari pengamatan dokumen serta wawancara dengan petugas IFRS terkait. Seluruh tahap pengelolaan obat di IFRSUD Karel  Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara diukur tingkat efisiensi mengunakan indikator DepKes dan WHO, kemudian dibandingkan dengan standar atau hasil penelitian lainnya dan selanjutnya diolah serta deskripsikan berdasarkan analisis prioritas rencana tindakan dengan Metode Hanlon. Hasil penelitian didapatkan sistem pengelolaan obat yang sesuai standar sebagai berikut: kesesuaian DOEN (77,56%), persentase modal/dana (100%), kecocokan kartu stock obat (100%), rata-rata waktu melayani resep, resep obat generik (96,52%), persentase label obat (100%).Tahapan yang belum sesuai standar yaitu: kesesuaian perencanaan obat dengan kenyataan (72,73%), persentase alokasi dana (6,51%), frekuensi pengadaan tiap item  obat 1 kali sedangkan menurut EOQ 2 kali, nilai ITOR (5,77 kali), tingkat ketersediaan obat (7,28 hari), persentase nilai obat kadaluwarsa/rusak (2,21%), persentase stock mati (5%), jumlah item obat tiap lembar resep (3,23), persentase resep yang tidak terlayani (13,84%).Prioritas penanganan masalah sebagai berikut: 1) membentuk Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) dan menyusun formularium, serta melakukan monitoring dan evaluasi  pengelolaan obat 2) mengusulkan kenaikan anggaran, 3) melakukan analisis ABC-VEN, 4) mengintegrasikan SOP tentang perbekalan farmasi, 5) menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pengelolaan obat.

 

Kata kunci: pengelolaan obat, indikator efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara, metode
Hanlon


Full Text:

PDF


References

Depkes RI., 2002, Pedoman Supervisi Dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, 8-15, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Fakhriadi A., Marchaban., Pudjaningsih D., (2011), Jurnal Analisis pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung, Vol. 1.,No 2. No hal 66-69.

Lilihata R.N., 2011, Analisis Manajemen Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Tesis). Jogjakarta : Fakultas Farmasi. Universitas Gadjah Mada

Pudjanigsih,D., 1996, Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (Tesis). Jogjakarta : Fakultas Kedokteran, Program Pendidikan Pascasarjana, Mangister Manajemen Rumah Sakit, Gadjah Mada.

Quick,J.D., Rankin, J.R., Laing, R.O., O’Connor, R.W., Hogerzeil, H.V., Dukes, M.N.G., dan Garnett A., 1997, Managing Drug Supply : The Selection, Procurement, distribusion, and use of pharmaceuticals in primary health care, second edition, Connecticut, Kumarin Press Inc.

Satriyani., 2012, Analisis Efisiensi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali dan Rencana Pengembangan Berbasis Metode Hanlon (Tesis). Surakarta : Fakultas Farmasi. Universitas Setia Budi.

Siregar,C.J.P., dan Amalia, L., 2003, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

WHO, 1993., How to Investigate Drug Use in Health Facillities, Selected Drug Use Indikator, Action Program on Essential Drug, WHO, Geneve.



DOI: https://doi.org/10.22146/jmpf.223

Article Metrics

Abstract views : 22833 | views : 54778

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013 JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

©Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Faculty of Pharmacy
Universitas Gadjah Mada
Creative Commons License
View My Stats