ANALISIS PERSEPSI APOTEKER DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TERHADAP PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA APOTEK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

https://doi.org/10.22146/jmpf.221

Novita Kaswindiarti(1*), Satibi Satibi(2), Diah Ayu Puspandari(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


BPJS kesehatan sebagai pelaksana sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam memenuhi pelayanan kesehatan pada peserta, melakukan kerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti klinik pratama dan dokter keluarga serta fasilitas penunjuang seperti Apotek Rujuk Balik (PRB) untuk memberikan pelayanan obat. klinik pratama harus memiliki Apoteker atau melakukan kerjasama untuk melakukan pelayanan kefarmasian (apotek klinik). Dokter keluarga harus memiliki jejaring dengan apotek (apotek jejaring). Pada ketiga jenis Apotek ini terdapat perbedaan mekanisme sistem pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik apoteker, dan jenis tempat praktek apoteker terhadap persepsi apoteker, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi apoteker pada apotek PRB, apotek klinik pratama dan Apotek jejaring tentang pelaksanaan sistem pembayaran (kapitasi atau pembayaran langsung) di era JKN. Penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan desain observasi cross sectional, dengan menggunakan keseluruhan populasi apoteker yang bersedia mengisi kuisioner, yaitu sebanyak 48 responden dari apotek program rujuk balik, apotek klinik pratama dan apotek jejaring. Persepsi tentang sistem pembayaran di bagi menjadi 4 indikator yaitu indikator profit, klaim biaya, perjanjian kerjasama, dan pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tempat praktek berpengaruh signifikan pada persepsi indikator profit dengan nilai sig 0,025 dan pada indikator pelayanan (sig 0,007). Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap persepsi indikator klaim biaya (nilai sig 0,038). Usia dan lama praktek berpengaruh signifikan terhadap persepsi indikator perjanjian kerjasama (sig 0,042 dan 0,043). Perbedaan persepsi apoteker untuk indikator profit terjadi antara apoteker PRB, klinik pratama dan jejaring (p=0,003). Perbedaan persepsi apoteker untuk indikator pelayanan menunjukkan adanya perbedaan persepsi apoteker PRB, klinik pratama dan jejaring (p=0,001). Untuk Indikator klaim biaya dan perjanjian kerjasama tidak terdapat perbedaan persepsi antara apoteker di Apotek PRB dan Apotek jejaring.

Kata kunci: persepsi, apoteker, sistem pembayaran, kapitasi, JKN


Full Text:

Untitled



DOI: https://doi.org/10.22146/jmpf.221

Article Metrics

Abstract views : 2169 | views : 5312

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

©Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Faculty of Pharmacy
Universitas Gadjah Mada
Creative Commons License
View My Stats