Tata Ruang Perjalanan Matahari di Pondok Pesantren Pabelan Mungkid Magelang Jawa Tengah: Perspektif Arsitektur Islam
Bayu Aji Pamungkas(1*), Suastiwi Triatmodjo(2), Samsul Maarif(3)
(1) 
(2) Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta
(3) Studi Agama dan Lintas Budaya Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Arsitektur Islam dalam dalam tulisan ini diwacanakan dengan perspektif teori dari Nangkula Utaberta tentang Arsitektur Islam ditambah pemahaman tentang seni Islam dari Seyyed Hossein Nasr dan penafsiran Al-Quran dari Buya Hamka. Arsitektur Islam yang terwujud dalam tatanan ruang Perjalanan Matahari terlihat dalam penerapan prinsip-prinsip; pengingatan terhadap Tuhan, ibadah dan perjuangan, kehidupan setelah kematian, toleransi kultural, dan terakhir tentang kehidupan yang berkelanjutan. Tata Ruang Perjalanan Matahari di Pondok Pesantren Pabelan dapat dimaknai sebagai sebuah karya Arsitektur Islam. Pemaknaan tersebut terwujud dari pengintegrasian model tata ruang Perjalanan Matahari sebagai penggambaran kehidupan manusia, yang tidak hanya sebatas perancangan fisik tanpa isi, melainkan model tata ruang tersebut lahir dari pemahaman akan nilai-nilai Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist.
Full Text:
Bayu PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jksks.48276
Article Metrics
Abstract views : 1648 | views : 2037Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Kajian Seni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.