PENGARUH STATUS RAWATAN BAYI DI NICU TERHADAP RISIKO DEPRESI PASCASALIN
Yasmina Ema(1*), Rukmono Siswishanto Siswishanto(2), Shofwal Widad(3)
(1) Gadjah Mada University
(2) Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
(3) Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
PENGARUH STATUS RAWATAN BAYI DI NICU TERHADAP RISIKO DEPRESI PASCASALIN
Yasmina Ema1, Rukmono Siswishanto2, Shofwal Widad3
ABSTRACT
Background: Postnatal depression is a frequent complication after childbirth, approximately occurred 6.5 to 14.5% in postnatal women. Untreated postnatal depression can have adverse long-term effects. Episodes of depression can be chronic so it will affect the quality of life. Depression that occurs in the mother will affect behavioral, emotional, cognitive, and child interpersonal is in the future. Post partum women whose babies are takenb care in the NICU is believed to have the level of depression, level of anxiety, and trauma symptoms that were higher compared with the women who don’t. The occurrence of depression is associated with a variety of factors, including the adaptation with a sick baby, having a baby that isolated in the NICU, and the stress arising from the NICU environment itself.
Objective: To observe the influence of the status of infants in the NICU treatment on the incidence of postnatal depression.
Method: This study used a cross-sectional design. The subjects were post portum women days 14-21 who met the criteria. Subjects were divided into 2 groups, one group of mothers with babies in the NICU and one group of mothers with babies under wentrooming. This study used edinburgh post natal depression scale (EPDS). Statistical test used was chi-square and logistic in regression.
Results and Discussion: The subjects who met the criteria were 144 women. A total of 19 women was suffered from postnatal depression (13.1%). Educational status of husband and infant admision to NICU giving significant differences on postnatal depression (p = 0.027 and p = 0.047). Infant care in the NICU increased postnatal depression 3.34 times compared rooming in group (CI 95% 1.12 to 9.99).
Conclusion: The proportion of postnatal depression group of mothers with infants treated in the NICU were larger than the rooming in group.
Keyword: postnatal depression, neonatal intensive care admission, EPDS
ABSTRAK
Latar Belakang: Depresi pascasalin merupakan salah satu komplikasi yang sering muncul setelah persalinan, terjadi pada 6,5-14,5% dari wanita pascasalin. Depresi pascasalin yang tidak diobati dapat memiliki efek jangka panjang yang merugikan. Episode depresi ini bisa menjadi kronis sehingga akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Depresi yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi perilaku, emosi, kognitif, dan interpersonal anak di kemudian hari. Wanita pascasalin yang bayinya dirawat di NICU dipercaya mempunyai tingkat depresi, tingkat kecemasan, dan gejala trauma yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita pascasalin yang bayinya menjalani rawat gabung. Terjadinya depresi ini berhubungan dengan berbagai macam faktor, meliputi adaptasi dengan bayi yang sakit, memiliki bayi yang terisolasi di ruangan NICU, dan stress yang timbul karena lingkungan NICU itu sendiri.
Tujuan: Mengetahui pengaruh status rawatan bayi di NICU terhadap kejadian depresi pascasalin.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang. Subyek penelitian adalah pasien pascasalin hari ke 14-21 yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek dibagi menjadi 2, kelompok ibu dengan bayi yang dirawat di NICU dan kelompok ibu dengan bayi rawat gabung. Penelitian ini menggunakan Edinburgh Post Natal Depression Scale (EPDS).
Hasil dan Pembahasan: Subyek penelitian yang memenuhi kriteria berjumlah 144 orang. Sebanyak 19 ibu menderita depresi pascasalin (13,1%). Pendidikan suami dan status rawat bayi memberikan perbedaan secara bermakna terhadap depresi pascasalin (p= 0,027 dan p=0,047). Perawatan bayi di NICU meningkatkan risiko depresi pascasalin sebesar 3,34 kali dibanding perawatan bayi secara rawat gabung (CI 95% 1,12-9,99).
Kesimpulan: Proporsi depresi pascasalin kelompok ibu dengan bayi dirawat di NICU lebih besar dibanding kelompok ibu dengan bayi rawat gabung.
Kata kunci: depresi pascasalin, status rawat bayi NICU, skor EPDS.
1,2,3 Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jkr.5749
Article Metrics
Abstract views : 2544 | views : 1677Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043