Analsis Biaya Terapi Penyakit Diabetes Melitus Pasien Jaminan Kesehatan Nasional di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta - Perbandingan Terhadap Tarif INA CBGs

https://doi.org/10.22146/jkki.v4i3.36108

Endang Yuniarti(1*), Amalia Amalia(2), Tri Murti Handayani(3)

(1) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
(2) Magister Manajemen Farmasi Universitas Gadjah Mada
(3) Magister Manajemen Farmasi Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: Diabetes Mellitus is a chronic disease whose prevalence is high enough at RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, particularly since National Health Insurance was launched on 2014. Prospective payment system with INA CBGs rates has to be calculated thoroughly in order to enable the hospital to provide a quality health care. This research aims to determine the cost component that has the greatest impact to the cost of illness Diabetes Mellitus, and to determine whether there are significant differences Alt the direct medical costs of DM with and without complication, and to calculate the difference between the real cost of illness and INA CBGs rates. METHOD This research was conducted at PKU Muhamadiyah Hospital with non experimental analytic and cross-sectional study. Data retrospectively retrieved from secondary data of all National Health Insurance patients who was diagnosed Diabetes Mellitus based on ICD 10 code. The cost calculated was the direct medical costs (hospital perspective). The bivariate correlation test was used to determine the relationship of component costs and the cost of illness Diabetes Mellitus disease. The independent sample t-test was used to test differences in the average cost of DM with and without complications. RESULTS Cost of illness DM type 1 for outpatient was Rp 563.817, higher than INA CBGs rates which is Rp 165.400 (Q-5-44-O, Other Chronic Disease). Cost of illness DM type 2 for outpatient was Rp 374.197, higher than INA CBGs rates of Rp 165.400 (Q-5-44-O, Other Chronic Disease). Cost difference between cost of illness DM for inpatient and INA CBGs (code E-4-10-I Diabetes Mellitus and Nutrition/ Metabolic light disorder) rates was Rp 445.748 lower than INA CBGs rates (Class III ward), Rp 2.250.000 lower than INA CBGs rates (Class II ward), and Rp 1.125.000,- is higher than INA CBGs rates (Class I ward). There is no significant difference between the average cost of illness Diabetes Mellitus with and without complication. CONCLUSIONThere is a difference between the cost of illness Diabetes Mellitus (hospital perspective) and INA CBGs rates which could decrease quality of care for outpatient with type 1 and type 2 Diabetes Mellitus.

 

PENDAHULUAN Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya cukup tinggi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta apalagi sejak diluncurkannya program Jaminan Kesehatan Nasional pada th 2014 yang lalu sebagai implementasi Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sistem pembayaran prospective payment system dengan tarif INA CBGs yang diberlakukan memerlukan perhitungan yang valid agar tidak merugikan pemberi pelayanan dan menurunkan kualitas pelayanan itu sendiri. METODE Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode analitik non eksperimental dengan rancangan cross sectional study. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data biaya terapi semua pasien JKN yang didiagnosa Diabetes Mellitus berdasarkan kode ICD 10. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya medik langsung (direct medical cost) meliputi biaya administrasi, biaya obat dan alat medik habis pakai, jasa pelayanan medik, biaya tindakan medik, biaya penunjang medik serta biaya akomodasi, khusus untuk pasien rawat inap. Data diambil secara retrospektif, kemudian dianalisis secara deskriptif dan perbedaan biaya terapi per episode antara DM dengan komplikasi dan DM tanpa komplikasi diuji secara statistik. Biaya terapi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tarif INA CBGs untuk melihat selisih yang terjadi. HASIL Biaya terapi penyakit DM tipe 1 per episode rawat jalan sebesar Rp 563.817 + 255.080, dan yang masuk dalam paket sebesar Rp 247.200,- , lebih tinggi Rp 81.400,- dari tarif INA CBGs yang telah ditetapkan dalam PMK 59 th 2104 yaitu sebesar Rp 165.400,- (kode Q-5-44-O, Penyakit Kronis kecil lain-lain). Untuk penyakit DM tipe 2, biaya terapi per episode rawat jalan sebesar Rp 374.197 + 323.237, dan yang masuk dalam paket sebesar Rp 185.376,- , selisih Rp 19.976,- lebih tinggi dari tarif INA CBGs yang telah ditetapkan dalam PMK 59 th 2104 yaitu sebesar Rp 165.400,- (kode Q-5-44-O, Penyakit Kronis kecil lain-lain). Selisih biaya terapi pasien DM per episode rawat inap dengan Tarif INA CBGs (kode E-4-10-I Penyakit Kencing Manis dan Gangguan Nutrisi/Metabolik Ringan), untuk kelas III selisih positif Rp 445.748,-. untuk kelas II selisih positif Rp 2.250.000,- dan untuk kelas I selisih negatif Rp 1.125.000,-. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara biaya terapi DM tanpa komplikasi dengan biaya terapi DM dengan komplikasi. Hampir seluruh obat yang digunakan adalah obat DM yang masuk dalam FORNAS. KESIMPULAN Terdapat selisih biaya terapi penyakit DM pasien JKN antara tarif Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan tarif INA CBGs yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta serta berpotensi menurunkan kualitas pelayanan untuk pasien rawat jalan baik DM tipe 1 maupun DM tipe 2.


Keywords


Cost of illness diabetes mellitus; INA CBGs rates; Health national insurance; Biaya terapi penyakit DM; Tarif INA CBGs; Jaminan Kesehatan Nasional

Full Text:

PDF


References

ADA, American Diabetes Association, 2013, Standards of Medical care in Diabetes-2013. Diabetes care 36, S11-S66. Doi:10.2337/dc14- SO14

Andayani, T.M., 2006. Analisis biaya terapi diabetes melitus di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta. Maj. Farm. Indones. 17. Yogyakarta

Undang-undang RI No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Undang-undang RI No 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/Menkes/Sk/Viii/2013 Tentang Formularium Nasional

Koopmann, I., Schwenkglenks, M., Spinas, G.A., Szucs, T.D., 2004. Direct medical cost of type 2 diabetes and its complications in Switzerland. Eur.J.Public Health 14,3- 9.doi:10.1093/eurpub/14.1.3



DOI: https://doi.org/10.22146/jkki.v4i3.36108

Article Metrics

Abstract views : 3733 | views : 6919

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI [ISSN 2089 2624 (print); ISSN 2620 4703 (online)] is published by Center for Health Policy and Management (CHPM). This website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
 Web
Analytics View My Stats