Kebijakan Penggunaan Batas Wilayah Epidemiologi dalam Pengendalian Penyakit Malaria (Studi Kasus di Puskesmas Kokap II Kabupaten Kulon Progo, DIY)
Sutjipto Sutjipto(1*), Hari Kusnanto(2), Laksono Trisnantoro(3), Lutfan Lazuardi(4), Indwiani Astuti(5)
(1) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(4) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(5) Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Background: There are 396 endemic districts from the total of 495 districts in Indonesia, with an estimated 45% of the population live in the areas that are at risk of infected malaria disease. Kulon Progo Regency is one of regencies in Yogyakarta (DIY), which until now has not declared elimination of malaria. PHC Kokap II located in Kokap sub-district, is the largest contributor of positive malaria cases in Kulon Progo regency due to the potential for outbreaks of malaria, during the period 1997-2004, when the number of malaria positive patients in the PHC Kokap II ranged between 26% - 55% of patients of the total positive malaria cases in Kulon Progo. This study aims to produce epidemiological information that is important in the region of PHC Kokap II associated with the distribution and determinants of malaria that affects the possibility of local transmission. Methods: The study design was a descriptive study, to get an overview of the distribution and determinants of malaria. The observation unit is the population in the form of correlation studies population and a time series. To determine the pattern of malaria transmission we use secondary data between 2009- 2012 malaria cases. Malaria incidence patterns were analyzed by person, place and time. To determine the clusters of malaria we use clustering analysis with the data of malaria cases in the region PHC Kokap II year 2012. To determine the spread of malaria in the cross-border area between PHC Kokap II and PHC Kaligesing we use secondary data year 2010-2012. Results: In the area of PHC Kokap II, we found import cases every year. Even more, in the year 2009 the proportion of import cases was 82% compared with all patients that were found malaria positive. Clusters of malaria is in the west region of PHC Kokap II, which is bordering to the Subdistrict Kaligesing, Purworejo, Central Java Province. Region PHC Kokap II is an area of high vulnerability, the potential to get the risk of transmission of imported cases of malaria is due to the entry of patients or infective vectors from high transmission areas to low transmission. Conclusion: The focus of malaria transmission in the area of PHC Kokap II is at the western part bordering the sub-district Kaligesing, Purworejo. PHC Kokap II is the region of high vulnerability. Policies need to be made use of epidemiological boundaries in the malaria control program in the cross-border region.
Latar belakang: Di Indonesia masih terdapat 396 Kabupaten endemis dari 495 Kabupaten yang ada, dengan perkiraan seki- tar 45% penduduk berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupa- ten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang sampai saat ini belum dinyatakan eliminasi. Wilayah Puskesmas Kokap II yang berada di Kecamatan Kokap, merupakan penyumbang terbesar penderita positip malaria untuk wilayah Kabupaten Kulon Progo diantaranya karena potensi terjadinya KLB malaria, selama periode tahun 1997-2004, range jumlah penderita positip ma- laria di wilayah Puskesmas Kokap II berkisar antara 26% - 55% penderita positip malaria di Kabupaten Kulon Progo. Pe- nelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi epidemiologi yang penting di wilayah Puskesmas Kokap II terkait dengan distribusi dan determinan penyakit malaria yang sangat berpe- ngaruh terhadap kemungkinan terjadinya penularan setempat. Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi deskriptif untuk mendapatkan gambaran distribusi dan determinan penyakit malaria, unit pengamatan adalah populasi dalam bentuk studi korelasi populasi dan rangkaian berkala. Untuk mengetahui pola penularan malaria digunakan data sekunder kasus ma- laria tahun 2009-2012, dianalisis pola kejadian malaria menurut orang, tempat dan waktu. Untuk mengetahui kluster penderita malaria dilakukan analisis klustering menggunakan data kasus malaria di wilayah Puskesmas Kokap II tahun 2012. Untuk mengetahui penyebaran penderita malaria di daerah lintas batas antara Puskesmas Kokap II Kabupaten Kulon Progo dan Pus- kesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo digunakan data sekunder tahun 2010-2012. Hasil: Di wilayah Puskesmas Kokap II setiap tahun selalu dike- temukan kasus import, bahkan dalam tahun 2009 kasus import proporsinya adalah 82% dibandingkan dengan seluruh pen- derita positif malaria yang diketemukan. Kluster penderita ma- laria berada di bagian barat wilayah Puskesmas Kokap II, yaitu berbatasan langsung dengan Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Puskesmas Kokap II merupakan daerah vulnerebilitas tinggi, potensial untuk menda- patkan risiko penularan kasus import karena masuknya pende- rita malaria atau vektor yang infektif dari daerah penularan tinggi ke penularan rendah. Kesimpulan: Fokus penularan penyakit malaria di wilayah Puskesmas Kokap II berada pada wilayah bagian barat berba- tasan dengan wilayah administratif Kecamatan Kaligesing, Ka- bupaten Purworejo. Puskesmas Kokap II adalah wilayah vulnerabilitas tinggi, perlu dibuat kebijakan penggunaan batas wilayah epidemiologi dalam program penanggulangan malaria di wilayah lintas batas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indo- nesia Nomor 293/Menkes/SK/!V/2009 Tentang Eliminasi Malaria di Indonesia. Jakarta. 2009.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Kulon Progo.1996.
Murti B. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1997.
Nawawi H. Martini M. Penelitian Terapan. Ga- djah Mada University Press, http:www.gmup. ugm.ac.id. Yogyakarta. 2005.
Wangdi. Kinley. Kaewkungwal. Jaranit. Singhasivanon. Pratap. Silawan. Tassanee. Lawpoolsri. Saranath. White. Nicholas J. Spatio-temporal patterns of malaria infection in
Bhutan: a country embarking on malaria elimi- nation. 2011;10(1):p89-97.
Pindolia. Deepa K. Garcia. Andres J. Wesolowski. Amy. Smith. David L. Buckee. Caroline O. Noor. Abdisalan M. Snow. Robert
W. Tatem. Andrew J. Human movement data for malaria control and elimination strategic plan- ning. 2012;11(1):p205-220.
Rawlins AH. JM Rawlins. Malaria and its vec- tors in the Caribbean: the continuing challenge of the disease forty-five years after eradication f rom the islands W est Indian med.
j. v.57 n.5 Mona nov. 2008
Barodji, Damar T. B., Hasan Boesri, Sudini , Sumardi, Bionomik vektor dan situasi malaria di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2003;2(2):209–216.
DOI: https://doi.org/10.22146/jkki.v4i2.36100
Article Metrics
Abstract views : 2219 | views : 3551Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI [ISSN 2089 2624 (print); ISSN 2620 4703 (online)] is published by Center for Health Policy and Management (CHPM). This website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
View My Stats