Distribusi dan Keanekaragaman Herpetofauna di Hulu Sungai Gunung Sindoro, Jawa Tengah

https://doi.org/10.22146/jik.34108

Subeno Subeno(1*)

(1) Departement of Forest Conservation Resources, Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Sebagian besar lahan di kawasan lereng Gunung Sindoro sudah mengalami konversi menjadi tipe penggunaan lahan lain terutama pertanian. Kondisi ini tentu saja sangat memengaruhi potensi biotik yang ada di sana. Penggalian potensi fauna yaitu herpetofauna sangat perlu dilakukan karena herpetofauna bisa digunakan sebagai indikator kerusakan lingkungan yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan keanekaragaman jenis herpetofauna yang ada di hulu sungai pada kawasan lereng Gunung Sindoro. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Encounter Survey (VES) dengan rancangan transek. Penempatan transek sepanjang 1 km yang digunakan di sepanjang sungai yang ada di dalam kawasan lereng Gunung Sindoro. Jenis data yang dikumpulkan adalah data jenis yang meliputi nama jenis, jumlah individu/jenis, SVL (snout-vent length), berat, jenis kelamin, dan aktivitas saat dijumpai dan posisi dalam lingkungan. Selanjutnya digunakan indeks keragaman Shanon-Wiener untuk mengetahui keanekaragaman herpetofauna. Distribusi atau sebaran dilakukan dengan mengolah titik koordinat perjumpaan dengan herpetofauna menggunakan ArcView 3.3. Hasil penelitian menunjukkan dari seluruh lokasi penelitian berhasil ditemukan sebanyak 14 jenis herpetofauna yang terdiri dari 4 jenis reptil dan 10 jenis amfibi. Famili Ranidae dan Dicroglossidae mendominasi jenis amfibi yaitu sebanyak 3 jenis dan untuk famili Bufonidae, Megophrydae, Microhylidae, dan Rhacophoridae masing-masing terdiri dari 1 jenis. Keempat jenis reptil yang ditemukan berasal dari 4 famili yang berbeda yaitu Colubridae, Agamidae, Gekkonidae, dan Scincidae. Indeks keragaman herpetofauna di kawasan tersebut memiliki nilai sebesar 1,03 yang termasuk kategori rendah. Persebaran spesies herpetofauna bervariasi dimana 1 spesies tersebar di seluruh lokasi pengamatan sedangkan 2 spesies tersebar di empat lokasi pengamatan. Selanjutnya, 1 spesies tersebar di 3 lokasi, 3 spesies yang tersebar di 2 lokasi, dan 6 spesies hanya ditemukan di 1 lokasi pengamatan.

 

Distribution and Diversity of Herpetofauna in Upper River of Mount Sindoro, Central Java

Abstract

Most of area on the slopes of Mount Sindoro has been converted from forest area to other land-use types, particularly into agriculture area. The massive conversion in this region can have a significant effect for its biotic conditions. The exploration of fauna, especially herpetofauna, is highly necessary as they can be used as indicators of environmental degradation. The purpose of this study was to explore the distribution and diversity of herpetofauna in the upper river on the slopes of Mount Sindoro. The method used in this study was the Visual Encounter Survey (VES) with transects design. Transects were placed with the length of 1 km along rivers in the study area. We collected herpetofauna species, number of individuals, measured snout-vent length, weight, identified sex, and observing  their activities when encountered. Further, Shannon-Wiener diversity index was used to determine the diversity of herpetofauna. The mapping distribution of herpetofauna was done by processing the coordinates of an encountered herpetofauna with using ArcView 3.3. The results showed that from all of the study site, it had been found 14 species of herpetofauna which consisted of 4 species of reptiles and 10 species of amphibians. Family Ranidae and Dicroglossidae were dominant amphibians with 3 species. Further, family Bufonidae, Megophrydae, Microhylidae, and Rhacophoridae had 1 species for each. Four species of reptiles were found from 4 different families (Colubridae, Agamidae, Gekkonidae and Scincidae). Herpetofauna diversity index in the region had a value of 1.03 which was considered in a low category level. Distribution of herpetofauna species were varied i.e. 1 species scattered throughout the observation location whereas 2 species were spread across four observation sites. In addition, 1 species was spread over 3 locations, 3 species were spread across 2 locations and 6 species were only found in 1 location.


Keywords


amphibian; converted forests; diversity; Mount Sindoro; reptile

Full Text:

PDF


References

Alikodra HS. 2010. Pengelolaan satwa liar dalam rangka mempertahankan keanekaragaman hayati Indonesia. Hlm. 163. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.

Ario A. 2010. Mengenal satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International Indonesia, Jakarta.

Epilurahman R. 2008. Keanekaragaman anggota subordo Laceritila di Taman Nasional Gunung Merapi (Plawangan-Turgo), Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan penelitian (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Greenberg N. 1978. Ethological consideration in the experimental study of lizard behavior. Dalam Greenberg N, Maclean D, editor. Hlm. 240-253. Eiorand neurology of lizard. National Institut of Mental Health, Maryland.

Halliday T, Adler K. 2000. The encyclopedia of reptiles and amphibians. Hlm. 19. Facts on File Inc., New York.

Hendra G, Lilik BP, Ani M, Agus PK. 2010. Fragmentasi hutan alam lahan kering di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 7(1):75-91.

Heyer WR, MA Donnely, RW McDiarmid, LC Hayek, MS Foster. 1994. Measuring and monitoring biological diversity: Standard methods for amphibians. Hlm. 84. Smithsonian Institution Press, Washington.

Holvoort VB. 1981. A study on population in the rural ecosystem of West Java, Indonesia. A semi quantitative approach report. Nations Department Agricultural University Wageningen. Belanda.

Iskandar DT. 1998. Seri panduan lapangan amfibi Jawa dan Bali. Hlm. 9-100. Puslitbang Biologi LIPI. Bogor

Iskandar DT, Colijn E. 2000. Preliminary checklist of Southeast Asian and New Guinean Herpetofauna I. Amphibian Treubia 31(3):1-133.

Jati AS. 2011. Keanekaragaman herpetofauna dan karakteristik vegetasi yang berpengaruhi terhadap kelimpahannya di Taman Nasional Gunung Merapi pasca erupsi 2010. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Jeffries MJ. 1997. Biodiversity and conservation. Hlm. 43. Routledge, London.

Kurniati H. 2003. Amphibians & reptiles of Gunung Halimun National Park, West Java,Indonesia (frogs, lizards and snakes). Research Center for Biology-LIPI and Nagao-NEF.

Kurniati H. 2006. The amphibians species in Gunung Halimun National Park, West Java. Zoo Indonesia 15(2): 107-120.

Kusrini MD, Fitri A, Endarwin W, Yazid M. 2007. The amphibians of Mount Gede Pangrango and Mount Salak, Indonesia. Froglog. Newsletter of the IUCN/SSG Amphibians Specialist Group (ASG).

Kusrini DM. 2009. Pedoman penelitian dan survei amphibia di lapangan. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Liem DSS. 1971. The frogs and toads of Tjibodas National Park Mt. Gede, Java, Indonesia. The Philippine Journal of Science 100(2):131-161.

Magurran EM. 1988. Ecological diversity and its measurements. Hlm. 107. Croom Helm, London.

Mumpuni. 2001. Keanekaragaman herpetofauna di Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat. Berita Biologi (Edisi khusus Biodiversitas Taman Nasional Gunung Halimun) 5(6):711- 720.

Mumpuni. 2014. Keragaman amfibi dan catatan baru katak di kawasan wisata Guci, Provinsi Jawa Tengah, Puslitbang Biologi LIPI, Bogor.

Qurniawan TF, Epilurahman R. 2012. Keanekaragaman jenis herpetofauna di kawasan ekowisata Goa Kiskendo, Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Biota 17(2):78-84.

Riyanto A, Kusrini MD, Lubis MI, Darmawan B. 2009. Prelimenary comparison of file-eared tree frogs, Polypedates otilophus (Boulenger, 1893) (Anura: Rhacophoridae) from Java and other Sundaic Islands, Indonesia. Russian Journal of Herpetology 16(3):217 - 220.

Riyanto A. 2010. Komunitas herpetofauna dan potensi bagi sektor ekowisata pada kawasan Ketenger-Baturaden di selatan kaki Gunung Slamet, Jawa Tengah . Biosfera 27(2):60-67.

Riyanto A, Trilaksono W. 2012. Komunitas herpetofauna di lereng timur Gunung Slamet, Jawa Tengah. Dalam Maryanto I, Noerdjito M, Partomiharjo T, editor. Hlm. 151- 160. Ekologi Gunung Slamet : Ekologi, klimatologi, biodversitas dan dinamika sosial. Pusat Penelitian Biologi-LIPI dan Universitas Jenderal Sudirman.

Setiawan I. 2013. Pelatihan inventarisasi dan monitoring flora dan fauna. Integrated Citarum Water Resource Management Invesment Program. CWMBC, Bandung.

Rejeki S. 2008. Kajian pengelolaan lingkungan pada kawasan Gunung Sindoro Sumbing. Disertasi (Tidak dipublikasikan). Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.

Subeno, Bayu WB, Jati AS. 2010. Distribusi dan keanekaragaman herpetofauna kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Laporan penelitian hibah dosen muda (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Toni FK, Hastin AW, Epilurahman R. 2010. Studi awal komunitas ordo Anura di kawasan ekowisata Sawangan, Magelang, Jawa Tengah. Journal Biosfera 27(3): 119-125.

Wowor D. 2010. Studi biota perairan dan herpetofauna di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan Cisadane: Kajian hilangnya keanekaragaman hayati. Puslitbang Biologi LIPI, Bogor.



DOI: https://doi.org/10.22146/jik.34108

Article Metrics

Abstract views : 10693 | views : 22790

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Jurnal Ilmu Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/

 

Indexed by:

 

Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International