Penggunaan Principal Component Analysis dalam Distribusi Spasial Vegetasi Mangrove di Pantai Utara Pemalang

https://doi.org/10.22146/jik.24885

Erny Poedjirahajoe(1*), Djoko Marsono(2), Frita Kusuma Wardhani(3)

(1) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1, Bulaksumur, Sleman 55281
(2) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1, Bulaksumur, Sleman 55281
(3) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1, Bulaksumur, Sleman 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


Habitat sangat memengaruhi komposisi penyusun ekosistem mangrove. Perubahan kualitas habitat secara kompleks dapat mengakibatkan pergeseran jenis tanaman penyusunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi spasial vegetasi mangrove berdasarkan karakteristik habitat di kawasan rehabilitasi mangrove Pemalang. Metode yang digunakan adalah kombinasi antara metode jalur dan petak contoh. Hasil penelitian menunjukkan sebaran spasial faktor habitat mangrove pada setiap stasiun pengamatan membentuk tiga cluster dengan karakteristik yang berbeda. Cluster 1 dicirikan pH, oksigen terlarut, dan suhu yang rendah, ketebalan lumpur dan salinitas yang tinggi. Cluster 2 oleh kandungan oksigen terlarut, salinitas, dan tebal lumpur yang rendah, serta suhu dan pH yang tinggi. Cluster 3 dengan pH, salinitas, dan tebal lumpur yang rendah serta kandungan oksigen terlarut yang tinggi dan suhu yang sedang. Sebaran spasial jenis mangrove berdasarkan karakteristik faktor habitat dapat membentuk tiga cluster. Cluster 1 terdiri dari Rhizophora mucronata Lam. dan Sonneratia alba Sm. dengan karakteristik habitat berupa suhu yang sedang dan oksigen terlarut yang tinggi. Cluster 2 terdiri dari Acanthus ilicifolius L., Avicennia alba Blume, dan R. apiculata Blume dengan karakteristik habitat berupa tebal lumpur, pH, oksigen terlarut, dan salinitas yang sedang. Cluster 3 dengan jenis Avicennia marina (Forsk.) Vierh. dengan karakteristik habitat berupa pH, salinitas, suhu, dan tebal lumpur yang tinggi.


Usage of Principal Component Analysis in the Spatial Distribution of Mangrove Vegetation in North Coast of Pemalang

Abstract

Habitat factors greatly affect the composition of the mangrove ecosystem. Changes in habitat quality may result on a shift of the type of plant mangrove ecosystem composition. This study aimed to determine the spatial distribution patterns of mangrove vegetation based on the characteristics of the habitat in the mangrove area in Pemalang District. The method used for data collection was the combination of transect method and plot sampling. The results showed that the spatial distribution of mangrove habitat factors at each observation station formed three clusters with different characteristics. Cluster 1 was characterized by low levels of pH, dissolved oxygen, and temperatures, as well as high values of mud thickness, and salinity. Cluster 2 was characterized by the low amount of dissolved oxygen, salinity, and mud thickness and high levels of temperature and pH. Cluster 3 was characterized by low values of pH, salinity, and mud thickness but high amount of dissolved oxygen and mild temperatures. The spatial distribution of mangrove species based on the characteristics of the habitat factors formed three clusters. Cluster 1 were Rhizophora mucronata Lam. and Sonneratia alba Sm. species as the habitat characteristics were mild temperatures and high amount of dissolved oxygen. Cluster 2 were Acanthus ilicifolius L., Avicennia alba Blume, and Rhizophora apiculata Blume with habitat characteristics were moderate levels of mud thickness, pH, dissolved oxygen and salinity. Cluster 3 was Avicennia marina (Forsk.) Vierh. as its habitat characteristics were high values of pH, salinity, temperature, and mud thickness.


Keywords


habitat; mangrove; PCA; Pemalang; spatial distribution

Full Text:

PDF


References

  1. Alongi DM. 2009. The energetics of mangrove forests. Springer, Australia.
  2. Bengen DG. 2000. Teknik pengambilan contoh dan analisis data biofisik sumberdaya pesisir. Hlm. 86. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  3. Cahyani LE. 2001. Kualitas fisik, kimia, dan biologi perairan Sungai Donan di sekitar buangan Holding Basin Industri pengolahan minyak Pertamina Cilacap Jawa Tengah. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian, Bogor.
  4. Darmawan A. 2002. Peranan rehabilitasi mangrove dalam mengakumulasi substrat lumpur di Pantai Brebes. Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  5. Effendi H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius, Yogyakarta.
  6. Hogarth PJ. 2007. The biology of mangroves and seagrasses - Second edition. Oxford University Press, New York.
  7. Indriyanto. 2006. Ekologi hutan. Bumi Aksara, Jakarta.
  8. 8. Koch EW. 2001. Beyond light: Physical, biological, and geochemical parameters as possible submersed aquatic vegetation habitat requirements. Estuaries 24:1-17.
  9. Ludwiq JA, Reynolds JF. 1988. Statistical ecology a primer on methods and computing. John Wiley & Sons, New York.
  10. Noor RYM, Khazali INN, Suryodiputro. 2006. Panduan pengenalan mangrove di Indonesia. PKA/WI-IP, Bogor.
  11. Poedjirahajoe E. 2006. Klasifikasi lahan potensial untuk rehabilitasi mangrove di Pantai Utara Jawa Tengah (Rehabilitasi mangrove menggunakan jenis Rhizophora mucronata). Disertasi (Tidak dipublikasikan). Ilmu Kehutanan, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  12. Poedjirahajoe E. 2007. Pengelompokan mangrove berdasarkan faktor habitat di Pantai Utara Jawa Tengah. Laporan DPP Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  13. Poedjirahajoe E. 2010. Kajian ekosistem mangrove untuk estimasi kandungan tanin di kawasan rehabilitasi Pantai Utara Jawa Tengah. Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  14. Septiarusli IE. 2010. Ekosistem Mangrove di Jawa Barat. Dalam: www.marine-ecology.wordpress.com (diakses Mei 2015). Soerianegara I, Indrawan. 1982. Ekologi hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.



DOI: https://doi.org/10.22146/jik.24885

Article Metrics

Abstract views : 20243 | views : 82063

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Ilmu Kehutanan

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/


© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/

 

Indexed by:

 

Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International