Pentingnya pola asuh ibu terhadap asupan energi dan protein pada balita dengan pendapatan keluarga rendah
Dessy Putri Pratiwi(1), Linda Dewanti(2*)
(1) Program Studi Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
(2) Departemen IKM-KP, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
(*) Corresponding Author
Abstract
The importance of maternal parenting to energy and protein intake in children in a low-income family
Background: Energy and protein insufficiency was still a major problem for Indonesian children, especially for those who live in rural areas.
Objective: This study aimed to find the important role of mothers on their children's intakes in low-income families in the village of Tasikmalaya, West Java.
Methods: The study was an observational research with a cross-sectional design. 120 children (6 months to 5 years old) were randomly selected from the list of children in the area. Children's intake was measured using a 2x24 hour food recall questionnaire and food frequency questionnaire (FFQ). Data were analyzed using correlation test (Spearman rho), and multiple linear regression test significance was set at p-value <0,005.
Results: The majority of the children (83.3%) consumed less than four types of food (staple foods, side dishes, vegetables, and fruits), 58.3% ate the main menu <3 times/day, 13.3% of the children had low energy intake, and 7.5% had low protein intake. Although a majority of the children had normal nutritional status, 5.8% were categorized as wasting, and 2.5% overweight. There was a positive correlation between frequency of eating with energy and protein intakes of children (p=0.006; p=0.035). Types of food did not correlate to the energy and protein intakes of the children. Mother's education, children's age, and history of illness are factors that influence the energy and protein intake of the children.
Conclusions: Maternal parenting (frequency of eating) correlated to the energy and protein intake of the children.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
- Proverawati A, Asfuah S. Gizi untuk kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2015.
- Singh A, Singh A, Ram F. Household food insecurity and nutritional status of children and women in Nepal. Food Nutr Bull. 2014;35(1):3–11. doi: 10.1177/156482651403500101
- Gina Kennedy, Ballard T, Dop M, FAO. Guidelines for measuring household and individual dietary diversity. [series online] 2010 [cited Desember 2018]. Available from: URL: http://www.fao.org/3/a-i1983e.pdf
- Saputri R, Lestari LA, Susilo J. Pola konsumsi pangan dan tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2016;12(3):123–30. doi: doi.org/10.22146/ijcn.23110
- Nabuasa CD, Juffrie M, Huriyati E. Riwayat pola asuh, pola makan, asupan zat gizi berhubungan dengan stunting pada anak 24 – 59 bulan di Biboki Utara, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. 2013;1(3):151-63. doi: 10.21927/ijnd.2013.1(3).151-163
- Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2011.
- Withney, Rolfes. Understanding nutrition. 13th ed. United States of America: Yolanda Cossio; 2013.
- Mariana ER. Peran orang tua pada periode emas pada anak usia 0-3 tahun. Al ‘Ulum. 2015;65(3):54-9.
- World Food Programme (WFP). The cost of hunger in Ethiopia: Ethiopia 2013. Addis Ababa: The Social and Economic Impact of Child Undernourishment in Ethiopia; 2014.
- Kemenkes RI. Infodatin situasi gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA; 2016.
- Oktaviasa DI, Muniroh L. Hubungan antara besar pengeluaran keluarga untuk rokok dengan status gizi balita pada keluarga miskin. The Indonesian Journal of Public Health. 2012;9(1):10–8.
- Pratiwi TD, Masrul, Yerizel E. Hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2016;5(3):661–5. doi: 10.25077/jka.v5i3.595
- Lusita AP, Suyatno, Rahfiludin MZ. Perbedaan karakteristik balita stunting di pedesaan dan perkotaan tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(4):600–12.
- Wuryandari RD. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran makanan, pendidikan, dan kesehatan rumah tangga Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia. 2015;10(1):27–42. doi: 10.14203/jki.v10i1.53
- Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmaya. Status gizi Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya: Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmaya; 2018.
- Nagari RK, Nindya TS. Tingkat kecukupan energi, protein dan status ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan status gizi anak usia 6-8 tahun. Amerta Nutrition. 2017;1(3):189–97. doi: 10.20473/amnt.v1i3.2017.189-197
- Khomsan PDIA. Pangan dan gizi untuk kesehatan. 2nd ed. Jakarta: RajaGrrafindo Persada (Rajawali Perss); 2013.
- Sediaoetama AD. Ilmu gizi. Jakarta: Dian Rakyat; 2012.
- Waladow G, Warouw SM, Rottie J V. Hubungan Pola makan dengan status gizi pada anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tompaso Kecamatan Tompaso. Jurnal Keperawatan. 2013;1(1):1–6.
- Herlina S. Faktor - faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan bayi 6-12 bulan di Puskesmas Simpang Baru. Jurnal Endurance. 2018;3(2):330–6. doi: 10.22216/jen.v3i2.3089
- Kartono D, Hardiansyah, Jahari AB, Sulaeman A, Astuti M, Soekatri M, et al. Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2013.
- Supraptini. Faktor pencemaran udara dalam rumah tangga yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2010;9(2):1238–47.
- Sharma S, Sheehy T, Kolahdooz F, Barasi M. Nutrition at a glance. 2nd ed. United States of America: Wiley-Blackwell; 2015.
- Aulia D, Martianto D. Determinan stunting pada anak usia 24-59 bulan di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara [Thesis]. Bogor: IPB; 2016.
- Nurapriyanti I. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di Posyandu Kunir Putih 13 wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo Kota Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: STIKES Aisyiyah Yogyakarta; 2015.
- Putri WW, Sakung J, Suleiman R. Hubungan tingkat konsumsi energi dan protein dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;6(2):103–8. doi: 10.31934/promotif.v6i2.15
- Oemar R, Novita A. Pola asuh dalam kesehatan anak pada ibu buruh pabrik. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;11(1):112–24. doi: 10.15294/kemas.v11i1.3543
- Sinatrya AK, Muniroh L. Hubungan faktor water, sanitation and hygiene (wash) dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerta Nutrition. 2019;3(3):164-70. doi: 10.20473/amnt.v3i3.2019.164-170
- Diniyyah SR, Nindya TS. Asupan energi, protein dan lemak dengan kejadian gizi kurang pada balita usia 24-59 bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta Nutrition. 2017;1(4):341–50. doi: 10.20473/amnt.v1i4.2017.341-350
- Labada A, Ismanto AY, Kuandre R. Hubungan karakteristik ibu dengan status gizi balita yang berkunjung di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal Keperawatan. 2016;4(1).
- Lutviana E, Budiono I. Prevalensi dan determinan kejadian gizi kurang pada balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2010;5(2):138–44. doi: 10.15294/kemas.v5i2.1872
- Putri RF, Sulastri D, Lestari Y. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(1):254–61. doi: 10.25077/jka.v4i1.231
- Masrin, Paratmanitya Y, Aprilia V. Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. 2014;2(3):103–15. doi: 10.21927/ijnd.2014.2(3).103-115
DOI: https://doi.org/10.22146/ijcn.50536
Article Metrics
Abstract views : 3256 | views : 3339Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Gizi Klinik Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.