Hubungan jarak kelahiran dan jumlah anak dengan status gizi anak taman kanak-kanak

https://doi.org/10.22146/ijcn.17679

Bambang Edi Prasetyo(1*), Endy Paryanto Prawirohartono(2), Rahyaningsih Rahyaningsih(3)

(1) Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta
(2) Bagian Anak RS Dr. Sardjito/Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta
(3) Jurusan Gizi Poltekes Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: Parents’ attention is needed in the growth and development of children. Nowadays, there are families consisted more than 3 children with short birth interval. It causes parents’ love, attention, and daily needs (especially food) become less.

Objectives: The study was conducted to know the relationship between birth interval and number of children in a family and nutritional status of kindergarten children.

Methods: The study was observational with cross sectional design. The samples were kindergarten children in Wates District who met the inclusion and exclusion criteria. The inclusion criteria were children allowed by their parents to become samples and had at least one sister/brother; whereas the exclusion criteria were children that were sick. The sample size was 193, determined using single sample hypothesis formula. Chi square was used to analyze data.

Results: The study showed that birth interval influenced mothering way indirectly (p=0.003), but mothering way did not influence food intake statistically (p=0.73). Food intake influenced nutrition status directly (p=0.001). Number of children did not influence mothering way statistically (p=0.49).

Conclusions: Birth interval influences the nutrition status indirectly. There was no relationship between number of children and nutrition status of kindergarten children.


Keywords


birth interval; number of children; mothering way; nutrient intake; nutritional status

Full Text:

PDF


References

WHO. Nutrition for Health and Development. A Global Agenda for Combatting Malnutrition. 2000.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC;1995.

Tarigan IU. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Umur 6-36 Bulan Sebelum dan Saat Krisis Ekonomi di Jawa Tengah. Buletin Penelitian Kesehatan 2003;31(1):1-12.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2002.

Suswati I. Kiat Menciptakan Anak Sehat dan Cerdas. Saintika Medika 2005;2(1):109-18.

Gibson RS. Principles of Nutritional Assesment. New York: Oxford University Press; 1990.

Anonim. Kesehatan Kulon Progo [serial online]. Maret

Tersedia dalam: URL:http:// www.kulonprogo.go.id/php/html. (Diakses 5 Juli 2006).

Soekirman. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional;1999.

Amin AM, Sudargo T, Gunawan IMA. Hubungan Pola Asuh dan Asupan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Umur 6-24 Bulan di Kelurahan Mengampang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Sains Kesehatan 2004;17(4):483-9.

Santrock JW. Live Span Development. Jakarta: Erlangga; 2002.

Mahan LK, Stump SE. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy. Philadelphia: Elsevier’s Health Sciences Rights; 2004.

Lemeshow S, Hosmer D, Klar J. 1990. Adequacy of Sample Size in Health Studies. (Terjemahan) Pramono D. Yogyakarta: UGM Press; 1997. h. 49-52.

Akhamadi. Hubungan Antara Pola Asuh Keluarga dan Kejadian Kurang Energi Protein Anak Balita di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta [tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2004.

Dietz W. Using the BMI-for-Age Grow Chart. National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion [serial online]. 2000. Available from:URL:http:// www.cdc.gov. (Accessed 2006 June 6].

Muhilal. Masalah Gizi Mutakhir di Indonesia. Dalam: Asosiasi Dietisien Indonesia Cabang Jawa Barat. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Dietetik. Bogor; 2005.

Sihadi, Sudjasmin, Suhartanto, Latifah, T Gambaran Perubahan Status Gizi Anak Balita Gizi Buruk Pengunjung Klinik Gizi Bogor. Bulletin Penelitian Kesehatan 2000;28(1):162-71.

Werdiningsih A, Hadi H, Padmawati RS. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbaikan Status Gizi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Bantul dan Sleman Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat 2001;XVII(4):181-7.

Khaeriyah. Hubungan Tingkat Konsumsi Energi dan Protein dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Persiapan Bontoa Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. J Med Nutr 2001; 22(4):37-44.

Hill K. Frameworks for Studying the Determinants of Child Survival. Bulletin of the World Health Organization 2003;81(2):107-12.

Hadi H. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Gadjah Mada; 5 Februari 2005; Yogyakarta.

Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh, IGN Wiradiduria S, editors. Buku Ajar II Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV Sagung Seto; 2005.

Sitepu I, Kusharisupeni, Utari DM. Faktor Penentu Status Gizi Baik Anak Baduta di Keluarga Miskin di Daerah Kerja Puskesmas Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Majalah Kesehatan Perkotaan 2006;13(2):96-101.

Nursanti I, Kurniawati N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Asupan Nutrisi Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2005. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 2005;2(1):39-61.



DOI: https://doi.org/10.22146/ijcn.17679

Article Metrics

Abstract views : 5551 | views : 3125

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Gizi Klinik Indonesia (The Indonesian Journal of Clinical Nutrition)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Gizi Klinik Indonesia (JGKI) Indexed by:
 
  

  free
web stats View My Stats