Gizi lebih sebagai tantangan baru dan implikasinya terhadap kebijakan pembangunan kesehatan nasional

https://doi.org/10.22146/ijcn.17394

Hamam Hadi(1*)

(1) Magister Gizi dan Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Sebagai negara yang sedang berkembang dan sedang membangun, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yang sudah lebih maju. Di bidang kesehatan, bangsa Indonesia masih harus berjuang memerangi berbagai macam penyakit infeksi dan kurang gizi yang saling berinteraksi satu sama lain menjadikan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia tidak kunjung meningkat secara signifikan. Ironisnya, di beberapa daerah lain atau pada sekelompok masyarakat Indonesia yang lain terutama di kota-kota besar, masalah kesehatan masyarakat utama justru dipicu dengan adanya kelebihan gizi; meledaknya kejadian obesitas di beberapa daerah di Indonesia akan mendatangkan masalah baru yang mempunyai konsekuensi- konsekuensi serius bagi pembangunan bangsa Indonesia khususnya di bidang kesehatan. Pendek kata, masih tingginya prevalensi kurang gizi di beberapa daerah dan meningkatnya prevalensi obesitas yang dramatis di beberapa daerah yang lain akan menambah beban yang lebih kompleks dan harus dibayar mahal oleh bangsa Indonesia dalam upaya pembangunan bidang kesehatan, sumber daya manusia dan ekonomi.

Keywords


overweight; national health; health implication

Full Text:

PDF


References

Gracey M. New World Syndrome in Western Aus- tralian Aborigines. Clin and Experiment Pharmacol and Physiol 1995;22:220-225.

Garrow JS. Obesity and Related Diseases. London: Churchill Livingstone; 1988. p. 1-16.

Gillespie S. Major Issues in the Control of Iron Defi- ciency. The Micronutrient Iniciative. Unicef, Ottawa, Canada; 1998.

Inoue S, Zimmet P, and Caterson I. The Asia-Pacific Perspective: Redefining Obesity and its Treatment. Health Communication, Australia; 2000.

Ismail D, Herini ES, Hagung P, & Sadjimin T. Fast Food Consumption and Obesity: Relationship among Elementary School Students in Yogyakarta. Paediatrica Indonesiana 1999.

Ito K and Murata M. Diagnostic Criteria of childhood obesity. Japanese journal of Pediatrics 1999;52 (Suppl):1182-96.

Hadi H, Hurryati E, Basuki A, Madawati A dan Mahdiah. Obesitas pada Remaja sebagai Ancaman Kesehatan Serius Dekade Mendatang. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional ”Obesitas pada Remaja”; September 2004; Yogyakarta, Indonesia.

Lew EA and Garfinkel L. Variations in Mortality by Weight among 750,000 Men and Women. Journal of Chronic Diseases 1979;32:563-76.

WHO. Obesity: Preventing and Managing the Glo- bal Epidemic. Geneva: 2000.

Mahoney LT, Burns TL, Stanford W, Thompson BH, Witt JD, Rost CA, Lauer RM. Coronary Risk Factors Measured in Childhood and Young Adult Life are Associated with Coronary Artery Calcification in Young Adults: the Muscatine Study. J Am Coll Cardiol 1996;27:277-84. 11.

Guo SS, Roche AF, Chumlea WC, Gardner JD, Siervogel RM. The predictive Value of Childhood Body Mass Index Values for Overweight at Age 35y. Am J Clin Nutr 1994;59:810-19.

Rising R. Determinants of Total Daily Energi Expenditure: Variability in Physical Activity. Am J Clin Nutr 1994;59:800-4.

Schulz LO and Schoeller DA. A Compilation of Total Daily Energi Expenditures and Body Weights in Healthy Adults. Am J Clin Nutr, 1994;60:676-81.

Williamson DF. Dietary Intake and Physical Activity as Predictors of Weight Gain in Observational, Prospective Studies of Adults. Nutrition Reviews 1996;54:S101-S109.

Rissanen AM. Determinants of Weight Gain and Overweight in Adult Finns. Eur J Clin Nutr 1991;45:419-430.

Prentice AM and Jebb SA. Obesity in Britain: Glut- tony or Sloth? BMJ 1995;311:437-439.

BAPPENAS. Relevansi Paket Pelayanan Kesehatan Dasar Dalam Pencapaian Target Nasional dan Komitment Global. Jakarta 2004.

BAPPENAS. Indonesia Progress Report on the Millenium Development Goals. Jakarta 2004.

Suyono S. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes. Dalam: Soegondo S, Soewondo P, dan Subekti I. Penatalaksanaan Dia- betes mellitus terpadu. Pusat Diabetes Melitus dan Lipid RSUP Dr. Ciptomangunkusumo. Jakarta; 2004. p. 1-5. 20.

National Health and Medical Research Council. Economic Issues in the Prevention and Treatment of Overweight and Obesity. A Strategic Plan for the Prevention of Overweight and Obesity. Canberra: Australia Government Publishing Service; 1997. p. 85-95. 21.

Levy E. The Economic Cost of Obesity: the French Situation. Int J of Obesity nad related Metabolic Dis- orders 1995;19:788-92.

Seidell J and Deerrenberg I. Obesity in Europe- Prevalence and Consequences for the Use of Medical Care. PharmacoEconomics 1994;5 (Suppl 1);38-44.

Wolf AM and Colditz GA. The Cost of Obesity: the US Perspective. PharmacoEconomics, 1994;5(Suppl.1); 34-37. 24.

Kayman S, Bruvold W, Stern JS. Maintenance and Relapse after Weight Loss in Women: Behavioral Aspects.

Pi-Sunyer FX. Medical Hazards of Obesity. Annals of Internal Medicine 1993;(119):655-660



DOI: https://doi.org/10.22146/ijcn.17394

Article Metrics

Abstract views : 13773 | views : 29330

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Jurnal Gizi Klinik Indonesia (The Indonesian Journal of Clinical Nutrition)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Gizi Klinik Indonesia (JGKI) Indexed by:
 
  

  free
web stats View My Stats