Potensi Lendir Lele (Clarias batrachus) sebagai Saliva Buatan untuk Perawatan Mulut Kering

https://doi.org/10.22146/jfs.62569

Zipora Silka Yoretina(1*), Deaoxi Renaschantika Djatumurti(2), Roissatun Nasikah(3), Hendri Susanto(4), Heribertus Dedy Kusuma Yulianto(5)

(1) Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(4) Departemen Oral Medicine, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(5) Departemen Biomedika, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Xerostomia merupakan kondisi klinis pasien berupa mulut kering yang dapat meningkakan pertumbuhan jamur Candida albicans penyebab kandidiasis. Penanganan pasien xerostomia dapat dilakukakan dengan pemberian saliva buatan. Lendir lele memiliki karakristik dan kemampuan dalam mengganti fungsi saliva sekaligus sebagai antijamur Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi lendir lele (Clarias batrachus) sebagai saliva buatan untuk perawatan mulut kering. Lendir lele (Clarias batrachus) diekstraksi kemudian diformulasikan menjadi saliva buatan dengan konsentrasi 13,2%, 14,4%, dan 17,2%. Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan permukaan menggunakan indikator besarnya sudut kontak tiap tetesan pada glass slide, mengukur derajat keasaman saliva buatan dengan pH meter, serta uji daya hambat pertumbuhan Candida albicans dengan metode disc-diffusion. Data kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA satu jalur dan LSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji ANOVA menunjukkan perbedaan sudut kontak antara saliva buatan 13,2%, 14,4% dan 17,2% pada glass slide dengan saliva alami dan kontrol positif (p<0.05), Perbedaan daya hambat terhadap koloni Candida albicans signifikan antara saliva buatan dengan kontrol positif dan saliva alami (p<0.05). Berdasarkan uji pH, terdapat perbedaan signifikan ketiga konsentrasi saliva buatan (13,2; 14,4; 17,2%) dengan saliva alami dan kontrol positif. Lendir lele berpotensi sebagai bahan pembuatan saliva buatan dan dapat berfungsi sebagai anti-jamur (Candida albicans).

Keywords


Daya hambat Candida albicans; lendir lele (Clarias batrachus); pH; saliva; sudut kontak

Full Text:

PDF


References

Amal, A.S.S., S. Hussain & M.A. Jalaluddin. 2015. Preparation of artificial saliva formulation. ICB Pharma. 2: 6-12.

Hardjono, S.B.W & G. Subagyo. 2011. Kandidiasis di mulut akibat khemoterapi dan penatalaksanaanya. Majalah Kedokteran Gigi. 18 (2): 173-177.

Hussin, N.M., S.M. Shaarani, M.R. Sulaiman, A.H. Ahmad & C.S. Vairappan. 2017. Chemical composition and antioxidant activities of catfish epidermal mucus. Journal of Advanced Agricultural Technologies. 4 (1): 73-77.

Kasuma, N. 2015. Fisiologi dan Patologi Saliva. Andalas University Press. Padang.

Loganathan, K., M. Muniyan, A.A. Prakash, P.S. Raja & M. Prakash. 2011. Studies on the role of mucus from Clarias batrachus (Linn) against selected microbes. International Journal of Pharmaceutical Application. 2 (3): 202-2

Park, M.S., J.W. Chung, Y.K. Kim, S.C. Chung & H.S. Kho. 2007. Viscosity and wettability of animal mucin solutions and human saliva. Oral Diseases. 13: 181-186.

Putriyanti, F., E. Herda & A. Soufyan. 2012. Pengaruh salivabuatan terhadap diametral tensile strength micro-finehybrid resin composite yang direndam dalam minumanisotonik. Jurnal PDGI. 61 (1): 43-7.

Suprianto, S & G. Subagyo. 2011. Perawatan kandidiasispseudomembran akut dan mukositis oral pada pendekanker nasofaring yang menerima khemoterapi dan radioterapi. Majalah Kedokteran Gigi. 18 (2): 182-1

Surjadi, N & R. Amtha. 2012. Radiotherapy reduced salivary flow rate and might induce C. albicans infection. Journal of Dentistry Indonesia. 19 (1): 14-19.



DOI: https://doi.org/10.22146/jfs.62569

Article Metrics

Abstract views : 2533 | views : 1614

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada (print ISSN 0853-6384; online ISSN 2502-5066) is published by Department of Fisheries, Universitas Gadjah Mada in collaboration with Semnaskan UGM (Seminar Nasional Tahunan Hasil Perikanan dan Kelautan) and ISMFR (International Symposium on Marine and Fisheries Research).

 

View My Stats