Identifikasi Kalus Embriogenik pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Klon Sulawesi 01
Rijal Daivu Duri(1*), Hilda Mutiara Salsabila(2), Rahmanda Mumtaz(3), Rahmawati Rahmawati(4)
(1) Politeknik Negeri Jember
(2) Politeknik Negeri Jember
(3) Politeknik Negeri Jember
(4) Politeknik Negeri Jember
(*) Corresponding Author
Abstract
Perbanyakan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia masih sering dilakukan secara konvensional, seperti okulasi untuk mendapatkan bibit tanaman. Cara ini memiliki banyak kelemahan, diantaranya membutuhkan areal yang luas, tenaga kerja yang banyak, dan bibit yang dihasilkan relatif beragam. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan bibit kakao dengan cara non konvensional yang lebih efektif. Cara tersebut dapat dilakukan melalui kultur jaringan. Pada prosesnya kultur jaringan memiliki tahapan yang panjang. Salah satu tahapan awal yang menunjang keberhasilan dalam kultur jaringan adalah induksi kalus. Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan potensi kalus embriogenik yang baik. Adapun tujuan dalam penelitian adalah melakukan identifikasi spesifik terhadap kalus embriogenik asal daun muda dan kuncup bunga kakao klon Sulawesi 01. Metode yang digunakan adalah identifikasi spesifik menggunakan mikroskop stereo Olympus. Kalus yang diidentifikasi merupakan hasil dari proses induksi kalus asal eksplan kuncup bunga dan daun muda kakao klon Sulawesi 01. Variabel pengamatan terdiri dari sifat, tekstur, dan warna kalus. Hasil penelitian menunjukkan kuncup bunga kakao lebih cepat mengalami perkembangan kalus dibandingkan daun muda kakao, dibuktikan dengan adanya fase heart. Struktur remah, warna putih dan coklat kehitaman menunjukkan kalus embriogenik yang direkomendasikan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Admojo, L., Indrianto, A., & Hadi, H. 2014. Perkembangan Penelitian Induksi Kalus Embriogenik pada Jaringan Vegetatif Tanaman Karet Klonal (Hevea brasiliensis Muell. Arg). Warta Perkaretan. 33 (1):19–28.
Egertsdotter, U. 2019. Plant Physiological and Genetical Aspects of the Somatic Embryogenesis Process in Conifer. Scandinavian Journal of Forest Research. 35 (5):360–369.
Farlisa, V. Y., Dewanti, P., Hariyono, K., Handoyo, T., & Restanto, D. P. 2022. Induksi Somatic Embryogenesis dan Kultur Suspensi Sel pada Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri Blume). Agriprima: Journal of Applied Agricultural. 6 (2):111–123.
Girsang, I. E., Restiani, R., & Prasetyaningsih, A. 2023. Induksi Kalus Eksplan Daun Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Menggunakan Kombinasi Air Kelapa dan IAA (Indole Acetic Acid). Sciscitatio. 4 (2):65–76.
Harahap, F., Hasanah, A., Insani, H., Harahap, N. K., Pinem, M. D., Edi, S., Sipahutar, H., & Silaban, R. 2019. Kultur Jaringan Nanas. Media Sahabat Cendekia. Surabaya.
Hendriyani, E., Warseno, T., & Udaharta, N. K. E. 2020. Pengaruh Jenis Eksplan dan Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) terhadap Induksi Kalus Begonia bimaensis secara In Vitro. Buletin Kebun Raya. 23 (1):82–90.
Juliana, T., Isda, M. N., & Iriani, D. 2019. Embriogenesis Somatik dari Kalus Manggis (Garcinia mangostana L.) Asal Bengkalis dengan Pemberian BAP dan Madu secara In Vitro. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi. 12 (1):8–17.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2015. Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.). Diakses pada 19 Juni 2023.
Maulana, R., Restanto, D. P., & Slameto, S. 2019. Pengaruh Konsentrasi 2,4-D terhadap Induksi Kalus Tanaman Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench). Jurnal Bioindustri. 1 (2):138–148.
Noviati, A., Nurchayati, Y., & Setiari, N. 2012. Respon Pertumbuhan dan Produksi Senyawa Antioksidan pada Kalus Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dari Eksplan yang Berbeda secara In Vitro. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi. 14 (2):85–90.
Oktafiana, N., Umayyah, S., Ningtyas, W. N., & Sugiharto, B. 2022. Regenerasi Kalus Embriogenik Sorgum (Sorghum bicolor) Menggunakan Kombinasi ZPT dan Mikronutrien. Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences. 6 (1):54–61.
Pardede, Y., Mursyanti, E., & Sidharta, B. R. 2021. Pengaruh Hormon terhadap Induksi Embrio Somatik Kacapiring (Gardenia jasminoides) dan Potensi Aplikasinya dalam Pembuatan Benih Sintetik. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati. 6 (3):162–177.
Rahayu, S., & Suharyanto. 2020. Induksi Kalus dengan 2, 4-D dan BAP pada Eksplan Daun Vegetatif dan Generatif Tempuyung (Sonchus arvensis L.). Bioeksakta: Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed. 2 (3):479–486.
Rasud, Y., & Bustaman, B. 2020. Induksi Kalus secara In Vitro dari Daun Cengkeh (Syizigium aromaticum L.) dalam Media dengan Berbagai Konsentrasi Auksin. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 25 (1):67–72.
Rizal, S., Murdiono, E., & Nihayati, E. 2017. Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Kinetin Terhadap Induksi Tunas Aksilar Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) secara In Vitro. Jurnal Produksi Tanaman. 5 (9):1512–1517.
Sabahannur, S., Syam, N., & Ervina, E. 2023. Mutu Fisik dan Kimia Biji Kakao (Theobroma cacao L.) pada Beberapa Jenis Klon. Agrotek: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian. 7 (2):99–107.
Sari, S. I. P., Murdiono, W. E., & Barunawati, N. 2018. Perbanyakan Bibit Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia L.) secara In Vitro. Plantropica: Journal of Agriculture Science. 3 (1):54–61.
Silvina, F., Isnaini, I., & Ningsih, W. 2021. Induksi Kalus Daun Binahong Merah (Basella rubra L.) dengan Pemberian 2, 4-D dan Kinetin. Jurnal Agro. 8 (2):274–286.
Sugiyarto, L., & Kuswandi, P. C. 2014. Pengaruh 2,4-Diklorofenoksiasetat dan Benzyl Aminopurin terhadap Pertumbuhan Kalus Daun Binahong (Anredera cordifolia L.) serta Analisis Kandungan Flavonoid Total. Jurnal Penelitian Saintek. 19 (1):23–30.
Wahyudi, R. U. 2021. Keragaan Anatomis dan Hasil Beberapa Klon Kakao (Theobroma cacao L.) yang Direhabilitasi dengan Teknik Okulasi Cincin. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wahyuni, A., Satria, B., & Zainal, A. 2020. Induksi Kalus Gaharu dengan NAA dan BAP secara In Vitro. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi. 22 (1):39–44.
Wulandari, M., Abdullah, & Netty. 2022. Ketahanan Kalus Embrio Kedelai (Glycine max L.) terhadap Tekanan Salinitas (NaCl) secara In Vitro. Jurnal Techno Eco Farming. 2 (1):8–21.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.95832
Article Metrics
Abstract views : 345 | views : 363Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Rijal Daivu Duri, Rahmawati Rahmawati, Hilda Mutiara Salsabila, Rahmanda Mumtaz
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: