PENGARUH TAKARAN PUPUK KANDANG SAPI DAN MAGNESIUM SULFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL WIJEN (Sesamum indicum L.) DI LAHAN PASIR PANTAI

https://doi.org/10.22146/veg.9270

Danu Santoso(1*), Taryono Taryono(2), Erlina Ambarwati(3)

(1) 
(2) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Wijen (Sesamum indicum L.) merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi, namun produksi wijen dalam negeri masih rendah. Pengembangan budidaya wijen dapat dilakukan pada lahan-lahan kritis yang salah satunya adalah lahan pasir pantai. Sifat lahan pasir pantai yang miskin hara dapat diatasi dengan penambahan bahan organik dalam bentuk pupuk kandang sapi. Selain itu untuk mengawali pembentukan minyak pada biji wijen dibutuhkan kandungan sulfur yang cukup dan kebutuhan sulfur ini dapat dipenuhi dengan pemberian magnesium sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh takaran pupuk kandang sapi dan magnesium sulfat (MgSO4.7H2O) terhadap pertumbuhan dan hasil wijen dan 2) mendapatkan takaran optimal kombinasi pupuk kandang sapi dan magnesium sulfat pada penanaman wijen di lahan pasir pantai. Percobaan dilakukan dengan memberikan dua perlakuan yaitu takaran pupuk kandang sapi (0; 10; 20; dan 30 ton/ha), dan takaran magnesium sulfat (0; 70; dan 140 kg/ha) yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktorial dengan tiga blok sebagai ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa variabel pertumbuhan dan daya hasil wijen. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa takaran pupuk kandang sapi berinteraksi dengan magnesium sulfat dan memberikan pengaruh positif terhadap bobot kering total, jumlah polong, serta daya hasil wijen di lahan pasir pantai. Kombinasi takaran optimum untuk penanaman wijen di lahan pasir pantai adalah 54 ton pupuk kandang sapi dan 70 kg magnesium sulfat pada setiap hektar lahan dengan hasil 755 kg/ha.



References

Anonim. 2010. Komoditas Tanaman Wijen. http://ditjenbun.pertanian.go.id/ budtansim/images/pdf/komoditi%20wijen.pdf. 6 April 2012.

Juanda, D.J.S. dan B. Cahyono. 2005. Wijen: Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.

Mondal, M. M. A., M. Badarudin, M. A. Malek, M. B. Hossain, dan A. B. Puteh. 2012. Optimization of Sulphur Requirement to Sesame (Sesamun indicum L.) Genotypes Using Tracer Techniques. Bangladesh J. Bot. 41(1): 7-13.

Purdyaningsih, E. 2014. Mengenal Varietas Unggul Wijen untuk Ketersediaan Bahan Tanam. http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/ tinymcpuk/gambar/file/mengenal%20varietas%20unggul%20wijen%20untuk%20%20ketersediaan%20bahan%20tanam.pdf. 15 April 2015.

Rusmin, D. 2007. Manfaat dan Budidaya Wijen (Sesamum indicum L.). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 13 : 11-14.

Schulte, E. E. 2004. Soil and Applied Magnesium. www.soils.wisc.edu/ extension/pubs/A2524.pdf. 11 April 2012.

Supangkat, G. 1998. Kajian Variasi Masukan Energi pada Budidaya Wijen (Sesamun orientale L.). AgrUMY VI (2) : 1—5.

Von Fragstein, P., P. Kristiansen, dan Niemsdorff. 2006. Crop Agronomy in Organic Agriculture. CSIRO Publishing. Australia.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.9270

Article Metrics

Abstract views : 1810 | views : 1756

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Budidaya Pertanian



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats