Pengaruh Dosis Herbisida Pratumbuh Pendimethalin terhadap Gulma, Pertumbuhan, dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)

https://doi.org/10.22146/veg.81870

Sekar Ayuningtyas(1), Dyah Weny Respatie(2*), Dody Kastono(3)

(1) Departemen Budidaya Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Aplikasi herbisida pratumbuh pendimethalin digunakan untuk mengendalikan gulma rumputan dan daun lebar pada pertanaman kedelai. Herbisida ini bekerja dengan cara mematikan biji-biji gulma atau gulma yang baru berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas, dosis dan dampak penggunaan herbisida  pendimethalin dalam mengendalikan gulma pada budidaya kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 – Januari 2022 di Kebun Tri Dharma Pertanian UGM, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal yaitu dosis herbisida yang terdiri dari enam aras yaitu 0 l/ha, 0,5 l/ha, 1 l/la, 2 l/ha, 3 l/ha dan 3,5 l/ha, diulang sebanyak tiga kali sebagai blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendimethalin efektif pada perlakuan 3 l/ha karena mampu menekan dominansi gulma rumputan selama periode penanaman kedelai. Aplikasi pendimethalin tidak berpengaruh nyata terhadap komponen hasil kedelai. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dosis pendhimetalin 1,9 l/ha mampu memberikan hasil biji paling tinggi. 


Keywords


kedelai; pendimethalin; pengendalian gulma; pratumbuh

Full Text:

PDF


References

Asmanizar, Aldywaridha, E. Sumantri, dan A. P. Damanik. 2020. Efektivitas minyak biji Jatropha curcas untuk mengendalikan kepik pengisap polong kedelai Nezara viridula (Hemiptera: Pentatomidae) di rumah kasa. J. Agrotek Tropika, 8(2): 217-224.

BPS. 2022. Impor Kedelai Menurut Negara Asal Utama, 2010-2021. <https://www.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2015/impor-kedelai-menurut-negara-asal-utama-2010-2019.html>. Diakses 21 September 20222.

Dewantari, R. P., N. E. Suminarti, dan S. Y. Tyasmoro. 2015. Pengaruh mulsa jerami padi dan frekuensi waktu penyiangan gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill). Jurnal Produksi Tanaman, 3(6): 487-495.

Hakim, M. dan C. Suherman. 2018. Replanting Kelapa Sawit. Penebar Swadaya, Jakarta.
Harsono, A. 2018. Pengenalan dan Pengelolaan Gulma pada Kedelai. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.

Hendrival, Z. Wirda, dan A. Azis. 2014. Periode kritis kedelai terhadap persaingan gulma. Jurnal Floratek 9(1): 6-13.

Ikhsan, Z., Hidrayani, Yaherwandi, dan H. Hamid. 2020. Keanekaragaman dan dominansi gulma pada ekosistem padi di lahan lahan pasang surut Kabupaten Indragiri Hilir. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 13(2): 117-123.

Jatsiyah, V. dan S. R. Hermanto. 2020. Efikasi herbisida isopropilamina glifosat terhadap pengendalian gulma kelapa sawit belum menghasilkan. Agrovigor 13(1): 22-28.

Murti, D. A., N. Sriyani, dan S. D. Utomo. 2015. Efikasi herbisida parakuat diklorida terhadap gulma umum pada tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.). Jurnal Agrotek Tropika, 3(3): 341-347.

Nugroho, C. dan A. Bahrum. 2014. Pengaruh sistem tanam dan waktu aplikasi pupuk lewat daun terhadap hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) varietas Anjasmoro tanpa olah tanah. Agro UPY, VI (1).

Nugroho, H. dan Jumakir. 2020. Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai terhadap Iklim Mikro. Prosiding pada Seminar Nasional Virtual “Sistem Pertanian Terpadu dalam Pemberdayaan Petani”, Payakumbuh, 24 September 2020.

Osinowo, O. A. 2012. Agricultural Transformation in A Deregulated Economy: Role of The Livestock Sub-Sector. Proceeding of The 46th Annual Conference of “The Agricultural Society of Nigeria”, Kano Nigeria, 5th-9th November.

Primadiyono, I., Supriyono, Pardono, dan T. D. Sulistyo. 2020. Pengaruh Pupuk Oraganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L.) pada Sistem Tanpa Olah Tanah. Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-44 UNS. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sacita, A. S. 2019. Intersepsi radiasi matahari kedelai (Glycine max L.) pada berbagai cekaman kekeringan. Jurnal Perbal 7(1): 10-18.

Respatie, D. W., A. Purwantoro, D. Indradewa, Q. Uyun, and H. H. Ilmiah. 2024. Evaluation of Wedelia water extract on soybean, purple nutsedge, and billygoat seeds germination. Indonesian Journal of Agronomy 52(2): 141-150.

Sari, V. I., S. Nanda, dan R. Sinuraya. 2017. Bioherbisida pra tumbuh alang-alang (Imperata cylindrica) untuk pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit. Jurnal Citra Widya Edukasi, IX (3): 301-308.

Sembiring, D. T. S. dan H. T. Sebayang. 2018. Pengaruh herbisida pratumbuh (oxyfluorfen) dan waktu penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max L.). Jurnal Produksi Tanaman 6(11): 2916-2922.

Sudhana, A., S. H. E. Kawuryan, dan O. S. Padmini. 2018. Pengaruh Aplikasi Herbisida dan PGPR dalam Pengendalian Gulma untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Padi Sawah. Prosiding pada Seminar Nasional “Inovasi Pangan Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan”,Yogyakarta, 28 April 2018.

Tatipata, A. 2008. Pengaruh Kadar Air Awal, Kemasan, dan Lama Simpan terhadap Protein Membran dalam Mitokondria Benih Kedelai. Buletin Agronom No. 1.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.81870

Article Metrics

Abstract views : 390 | views : 266

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats