Fungsi Ekologis Tanaman di Taman Kearifan (Wisdom Park) UGM
Julia Wahyu Anida(1), Siti Nurul Rofiqo Irwan(2*), Taufan Alam(3)
(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Taman Kearifan lokal UGM memiliki fungsi ekologis sebagai pengendali iklim mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi ekologis tanaman yaitu penurun suhu, kontrol kelembaban, kontrol kecepatan angin, dan peredam kebisingan di Taman Kearifan UGM. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan sampel kuadran. Data dianalisis menggunakan Key Performance Index (KPI) dan Uji T-Test. Tanaman di dalam taman menurunkan suhu udara dan meningkatkan kelembaban sebesar 2-3oC dan 6-10% dibandingkan di luar taman. Kecepatan angin, dan tingkat kebisingan di dalam taman lebih rendah dibandingkan di luar, sebesar 0,84-1,21 m/s, dan 14,5-16 dB. Terdapat empat kategori tanaman yang dinilai, yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. Kategori dinilai berdasarkan tanaman yang diamati dibandingkan dengan parameter.Tanaman yang tergolong sangat sesuai dalam menurunkan suhu, kontrol kelembaban, dan mengurangi kebisingan adalah loa (Ficus racemosa) dan trembesi (Samanea saman); buah nona (Annona squamosa) dan trembesi (Samanea saman); serta beringin (Ficus benjamina) dan kapuk randu (Ceiba pentandra). Tanaman kategori sangat sesuai dan sesuai pada fungsi ekologis kontrol kelembaban, peredam kebisingan, kontrol kecepatan angin, dan penurun suhu sejumlah 2 dan 20 tanaman, 2 dan 19 tanaman, 0 dan 16 tanaman, serta 2 dan 11 tanaman. Walaupun tanaman kategori sangat sesuai dan sesuai dalam fungsi ekologis penurun suhu dan kontrol kecepatan angin jumlahnya sedikit, tanaman tersebut tetap berpengaruh pada iklim mikro di dalam Taman Kearifan UGM, karena satu tanaman dengan kategori sangat sesuai dan sesuai lebih dapat menaungi lingkungan sekitarnya dibanding beberapa tanaman dengan kategori kurang sesuai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adjam, R. M. O., dan Renoat, E. 2017. Tanaman lanskap jalan sebagai pereduksi aliran angin Di Kota Kupang. Jurnal Lanskap Indonesia 9(1) : 63-72.
Bachir, N., Bounoua, L., Aiche, M., Maliki, M., Nigro, J., and El Ghazouani, L. 2021. The simulation of the impact of the spatial distribution of vegetation on the urban microclimate: A case study in Mostaganem. Urban Climate 39 :1-14
Carpenter PL, Walker TD, and Lanphear FO. 1975. Plants in The Landscape. San Fransisco
Dahlan EN. 1992. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. IPB Press. Bogor
Departemen Pekerjaan Umum. 1996. Tata cara Perencanaan teknik Lanskap Jalan. No: 033/T/BM/1996. Maret 1996. Direktorat Jenderal Bina Marga
Erdianto, A. R., Irwan, S. N. R., Kastono, D. 2019. Fungsi Ekologis Vegetasi Taman Denggung Sleman sebagai Pengendali Iklim Mikro dan Peredam Kebisingan. Vegetalika 8(3): 139-152
Femy. 2014. Perencanaan Tata Hijau untuk Kenyamanan Klimatologis pada Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Tesis
Grey GW and Deneke FJ. 1978. Urban Forestry. New York: John Willey and Sons Inc.
Irwan, S. N. R. 2021. Lanskap Produktif Perkotaan. Lily Publisher. Yogyakarta
Laurie M. 1986. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan (Terjemahan). Intermata. Bandung
Nuraini, A. 2019. Evaluasi Fungsi Ekologis dan Pemanfaatan Beberapa Ruang Terbuka Hijau Di Kota Cilegon. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Skripsi
Rosianty, Y., Lensari, D., dan Handayani, P. 2018. Pengaruh sebaran tanaman terhadap suhu dan kelembaban pada Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Kota Palembang. Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan 7(2) : 68-77
Saputro, T. H., Fatimah, I. S., dan Sulistyantara, B. 2010. Studi pengaruh area perkerasan terhadap perubahan suhu udara (studi kasus area parkir Plaza Senayan, Sarinah Thamrin, dan Stasiun Gambir). Jurnal Lanskap Indonesia 2(2) : 76-84
Sari, A.N. 2013. Evaluasi Hutan Kota Berdasarkan Fungsi Ameliorasi Iklim Mikro di Kota Semarang. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Satria. 2021. Upaya dan Tantangan dalam Mewujudkan UGM Green Campus. < https://www.ugm.ac.id/id/berita/21206-upaya-dan-tantangan-dalam-mewujudkan-ugm-green-campus> Diakses pada 12 Agustus 2021
Simonds JO. 1983. Landscape Architecture. Mc Graw-Hill Book. New York
Sujannah, H. 2019. Evaluasi kenyamanan termal Hana Cafe Darussalam, Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan 3(2) : 17-22.
Suryanto, P., Sadono, R., Yohanifa, A., Widyawan, M. H., and T. Alam. 2021. Semi-natural regeneration and conservation in agroforestry system models on small-scale farmers. Biodiversitas Journal of Biological Diversity 22(2) : 858-865ka
Ulfa, Z. 2017. Evaluasi Fungsi Ekologis Pohon pada Ruang Terbuka Hijau Lanskap Perumahan Metland Menteng, Jakarta Timur. IPB University. Bogor. Skripsi
Vaisi, S., Alizadeh, H., Lotfi, W., dan Mohammadi, S. 2021. Developing the ecological footprint assessment for a university campus, the component-based method. Sustainability 13(17) : 9928.
Wu, Z., Man, W., and Ren, Y. 2022 . Influence of tree coverage and micro-topography on the thermal environment within and beyond a green space. Agricultural and Forest Meteorology 316 : 1-11
Yosieguspa. 2015 .Pengaruh vegetasi dalam meredam tingkat kebisingan lalu lintas jalan raya di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (2) : 104-113
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.78487
Article Metrics
Abstract views : 5196 | views : 3659Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: