Pengaruh Irigasi Tetes dan Mulsa terhadap Pertumbuhan Tajuk Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) di Lahan Kering Gunungkidul

https://doi.org/10.22146/veg.55590

Melia Noor Kartika(1*), Budiastuti Kurniasih(2)

(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan tanaman yang sensitif terhadap cekaman kekeringan sehingga ketersediaan air merupakan faktor penting dalam budidaya tomat. Di lahan kering Gunungkidul, kekeringan merupakan salah satu masalah yang sering terjadi saat musim kemarau dan faktor pembatas pada pertumbuhan tomat. Penggunaan irigasi tetes dengan pemberian mulsa diharapkan mampu meminimalkan efek cekaman dan mendukung pertumbuhan tomat saat musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan irigasi tetes dan jenis mulsa terhadap pertumbuhan tajuk tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di Dusun Karang, Girikarto, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta dan Laboratorium Manajemen Produksi Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada bulan Agustus-Desember 2019. Rancangan yang digunakan yaitu split plot dengan jenis irigasi sebagai petak utama dan jenis mulsa sebagai anak petak yang terdiri dari tiga blok sebagai ulangan. Perlakuan irigasi terdiri dari irigasi tetes (500 ml/tanaman/hari) dan penyiraman manual (750 ml/tanaman/hari) serta perlakuan mulsa terdiri dari mulsa plastik hitam-perak, mulsa jerami, dan tanpa mulsa (control). Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara irigasi tetes dengan mulsa jerami  yang dapat mempercepat laju transpirasi dan meningkatkan sekapan cahaya sebesar 31,4% dibandingkan dengan perlakuan pengairan manual dan tanpa mulsa. Irigasi tetes dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun serta meningkatkan laju pertumbuhan nisbi tajuk sebesar 38,8%, sementara penggunaan mulsa dapat meningkatkan laju pertumbuhan nisbi tajuk sebesar 31,6%.

Keywords


irigasi tetes; kekeringan; mulsa jerami; pertumbuhan; tomat

Full Text:

Melia N.PDF


References

Anggorowati, D., R. Sulistyono & N. Herlina. 2016. Respon tanaman tomat (Lyco-persicon esculentum Mill.) pada berbagai tingkat ketebalan mulsa jerami padi. Jurnal Produksi Tanaman 4(5):378-384.

Anggraeni, R., A. Hadid, S. Laude. 2017. Pemanfaatan mulsa dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tana-man tomat. J. Agroland 24(1):64-72.

BBPP Lembang. 2012. Teknik Budidaya Tanaman Tomat (Solanum lycoper-sicum).<http://www.bbpplembang.info/index.php/arsip/artikel/artikelpertanian/588-teknik-budidaya-tanaman-tomatsola-num-lycopersicum> Diakses pada 20 Maret 2019.

BPS. 2018. Rata-Rata Curah Hujan Menurut Bulan di Gunungkidul. <https://gunung kidulkab.bps.go.id/statictable/2016/01/07/7/rata-rata-curah-hujan-menurut-bulan-di-gunungkidul-20092014.html>. Diakses pada 27 Desember 2018.

Dong, S., Y. Jiang, Y. Dong, L. Wang, W. Wang, Z. Ma, C. Yan, C. Ma, & L. Liu. 2019. A study on soybean response to drought stress and rehydration. Saudi Journal of Biological Science 26:2006-2017.

Doring T., U. Heimbach, T. Thieme, M. Finckch, & H. Saucke. 2006. Aspect of straw mulching inorganic potatoes-I, effects on microclimate, Phytophtora infestans, and Rhizoctonia solani. Nachrichtenbl. Deut. Pflanzenschutzd 58 (3):73-78.

Ekaputra, E.G., D. Yanti, D. Saputra, & F. Irsyad. 2016. Rancang bangun sistem irigasi tetes untuk budidaya cabai (Capsicum annum L.) dalam greenhouse di Nagaro Biaro, kecamatan Ampek Angkek, kabupaten Agam, Sumatera Barat. Jurnal Irigasi 11(2):103-112.

Fadel, R. Yusuf, & A. Syakur. 2017. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) pada pemberian berbagai jenis mulsa. E-J. Agrotekbis 5(2):152-160.

FAO (Food and Agriculture Organization). 2007. Glosarry<http://www.fao.org/docrep/003/x3910E26.htm> Diakses pada 26 Maret 2019.

Fischer, K.S. & S. Fukai. 2003. How rice respond to drought. Breeding rice for drought-prone environment. IRRI.

Gumelar, R.M.R., S.H. Sutjahjo, S. Marwiyah, & A. Nindita. 2014. Karakterisasi dan respon pemangkasan tunas air terhadap produksi serta kualitas buah genotype tomat lokal. J. Hort. Indonesia 5(2):73-83.

Haryati, U. 2014. Teknologi irigasi suplemen untuk adaptasi perubahan iklim padaa pertanian lahan kering. Jurnal Sumberdaya Lahan 8(1):43-57.

Jaleel, C.A., P. Manivannan, A. Wahid, M. Farooq, H.J. Al-Juburi, R. Somasun-daram, & R. Panneersselvam. 2009. Drought stress in plants: A review on Morphological characteristics and pigments composition. International Journal of Agriculture & Biology 11(1):100-105.

Kang, Y., M. Chen, & S. Wan. 2010. Effects of drip irrigation with saline water on waxy maize (Zea mays L. var. Ceratina Kulesh) in North China Plain. Agricultural Water Management 97:1303-1309.

Kementerian Pertanian. 2017. Outlook Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. <http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/outlook/2017/Outlook%20TPHORTI%202017/index.html#/5/zoomed>. Diakses pada 3 April 2019.

Khan, M.I.R., M. Asgher, M. Fatma, T.S. Per., N.A. Khan. 2015. Drought stress vis a vis plant functions in the era of climate change. Climate Change and Environ-mental Sustainability 3(1):13-25.

Marliah, A., M. Hayati, & I. Muliansyah. 2012. Pemanfaatan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tomat (Lycopersicum esculentum L.). Jurnal Agrista 16(3):122-128.

Marpaung, R. 2013. Estimasi nilai ekonomi air dan eksternalitas lingkungan pada penerapan irigasi tetes dan alur di lahan kering Desa Pejarakan Bali. Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum, 5(1):65-75.

Marzukoh, R.U., A.T. Sakya, & M. Rahayu. 2013. Pengaruh volume pemberian air terhadap pertumbuhan tiga varietas tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Agrosains 15(1):12-16.

Maseko, I., B. Ncube, T. Mabhaudhi, S. Tesfay, V.G.P. Chimonyo, H.T. Araya, M. Fessehazion, & C.P. Du Plooy. 2019. Moisture stress on physiology and yield of some indigenous leafy vegetables under field conditions. South African Journal of Botany 1126:85-91.

Mayun, I.A., 2007. Efek mulsa jerami padi dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah di daerah pesisir. Agritop Jurnal. 26(1):33-40

Muhammad A. 2002. Pengaruh Laju Irigasi Serta Dosis Bahan Pengkondisi Tanah Terhadap Tingkat Penahanan Lengas Tanah dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Tanah Pasir, Bul. Agron. 30(2):31-38.

Nahar, K. & R. Gretzmacher. 2002. Effect of water stress on nutrient uptake, yield and quality of tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) under subtropical conditions. Bodenkultur 53(1):45-51.

Nijamudeen, M.S. & P.B. Dharmasena. 2002. Performance of chilli under drip-irrigation with mulch. Annals of the Sri Lanka Department of Agriculture 4:1-6.

Nilawati, D.W., Genefianti, & D. Suryati. 2017. Variabilitas genetik dan heretabilitas pertumbuhan dan hasil 26 genotipe tomat. Akta Agrosia 20(1):25-34.

Shrivastava, P.K., M.M. Parikh, N.G. Sawani & S. Raman. 1994. Effect of drip irrigation and mulching on tomato yield. Agricultural Water Management 25(2):179-184.

Stewart, D.W., C. Costa, L.M. Dwyer, D.L. Smith, R.I. Hamilton, & B.L. Ma. 2003. Canopy structure, light interception, and photosynthesis in maize. Agron. J. 95:1465-1474.

Suburika, F., Y. Mangera, & Wahida. 2018. Konservasi lengas tanah menggunakan mulsa pada tanaman kacang hijau (Vigna radiate). MAEF-J 1(1):10-18.

Sujinah & A. Jamil. 2016. Mekanisme respon tanaman padi terhadap cekaman kekeringan dan varietas toleran. Iptek Tanaman Pangan 11(1):1-8.

Surtinah. 2007. Kajian Tentang Hubungan Pertumbuhan Vegetatif Dengan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill). Jurnal Ilmiah Pertanian 4(1):1-9.

Taiz L & Zeiger E. 2002. Plant Physiology. Third Edition. Sinauer Associates.

Vieira, G.H.S., G. Peterle, J.B. Loss, G. Peterle, C.M.M. Poloni, J.N. Colombo, & P.A.V.L. Monaco. 2018. Strategies for taro (Colocasia esculenta) irrigation. Journal of Experimental Agriculture International 24(1):1-9.

Zakariyya, F. 2016. Menimbang indeks luas daun sebagai variabel penting pertum-buhan tanaman kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia 28(3):8-12.

Zuidema, P.A., P.A. Laffelaar, W. Gerritsma, L. Mommer & N.P.R. Anten. 2005. A physiological production model for cocoa (Theobroma cacao): model presentation, validation and application. Agricultural system 84:195-225.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.55590

Article Metrics

Abstract views : 20207 | views : 16962

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats