Analisis Genetik Generasi F2 Hasil Persilangan Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Tipe Merambat dengan Tipe Semak

https://doi.org/10.22146/veg.53446

Samuel Nanda Lazuardi(1), Panjisakti Basunanda(2*)

(1) Universitas Gadjah Mada
(2) Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah salah satu tanaman legum penting yang ditanam di semua benua dan bernilai ekonomi tinggi. Buncis Kenya adalah kultivar introduksi dari Kenya, Afrika, memiliki tipe tumbuh tegak (bush type), sedangkan buncis lokal diartikan sebagai buncis yang lazim ditanam di Indonesia, memiliki karakter tipe tumbuh merambat (climbing type). Persilangan antara buncis Kenya dan buncis lokal dapat memperluas latar belakang genetik buncis yang ditanam di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buncis dengan tipe tumbuh tegak dan mengevaluasi keragaman genetik generasi F2 hasil persilangan tanaman buncis lokal Temanggung dan buncis Kenya. Penelitian dilaksanakan di greenhouse, rumah kasa, dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada bulan November 2018 hingga Juli 2019. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu jenis benih buncis lokal Temanggung dan satu jenis buncis Kenya hasil introduksi sebagai tetua, generasi F1 sebagai hasil persilangan kedua tetua, dan generasi F2. Generasi F1 memiliki sifat-sifat kombinasi kedua tetua. Karakter-karakter yang terekspresi pada generasi F1 dan F2 lebih banyak dipengaruhi oleh tetua lokal, sehingga karakter yang terdapat pada tetua Kenya, terutama pada karakter tinggi tanaman dan tipe pertumbuhan belum terlihat pada generasi F2. Nilai heritabilitas arti luas pada karakter kuantitatif tergolong sedang hingga tinggi, namun karakter-karakter tersebut belum dapat dijadikan sebagai acuan di dalam tahap seleksi. Pada karakter kualitatif tipe pertumbuhan, posisi polong, dan warna biji dapat diduga dikendalikan oleh beberapa gen pada dua lokus.

Keywords


buncis; evaluasi fenotipik; heritabilitas; pendugaan gen; persilangan

Full Text:

PDF


References

Allard, R.W. 1960. Principles of Plant Breeding. John Willey and Sons Inc., New York.

International Board for Plant Genetic Resources. 1982. Descriptors for Phaseoulus vulgaris. IBPGR Secretariat, Rome.

KEMENTAN. 2017. Statistik Pertanian 2017. Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Kornegay, J., J.W. White, & O.O. de la Cruz. 1992. Growth habit and gene pool effects on inheritance of yield in common bean. Journal Euphytica 62: 171-180.

Krastev, V., D. Dimova, & D. Svetleva. 2014. Inheritance of some quantitative traits in common bean cross (BAT 477 X Dobroudjanski Ran). Agricultural University – Plovdiv, Bulgaria.

Malcom, J.W. 2011. Smaller, scale-free gene networks increase quantitative trait heritability and result in faster population recovery. Plos One Vol 6(2).

OECD. 2016. Common bean (Phaseolus vulgaris L.). Safety Assessment of Transgenic Organism in the Environment, Volume 6: OECD Consensus Documents. OECD Publishing, Paris.Pierce, B.A. 2012. Genetics: A Conceptual Approach, Fourth Edition. W. H. Freeman and Company, New York.

Rachman, E.S. 2017. Pendugaan Parameter Genetik pada Dua Populasi F3 Buncis (Phaseolus vulgaris L.). Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.

Rahayu, A. & U. Sumpena. 2015. Perbandingan Hasil Produksi Beberapa Galur Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.) Hasil Introduksi dengan Varietas Balitsa 1 dan 2. Prosiding pada Seminar Nasional “Swasembada Pangan”, Lampung 29 April 2015.

Salcedo, J.M. 2008. Regeneration Guidelines: Common Bean. Bioversity International, Regional Office for the Americas, Colombia.

Strickberger, M.W. 1985. Genetics, Third Edition. Macmillan Publishing Company, New York.

Syukur, M. 2007. Analisis Genetik dan Studi Pewarisan Sifat Ketahanan Cabai (Capsicum annuum L.) terhadap Antraknosa yang Disebabkan oleh Colletotrichum acutatum. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. Disertasi.

Tar’an, B., T.E. Michaels, & P. Pauls. 2002. Genetic mapping of agronomic traits in common bean. Crop Science Vol 42.

Waluyo, N. & D. Djuariah. 2013. Varietas-varietas buncis (phaseolus vulgaris l.) yang telah dilepas oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Iptek Tanaman Sayuran No. 002.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.53446

Article Metrics

Abstract views : 2667 | views : 2491

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats