Pengaruh Takaran Pupuk “Buzolfos” terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Kultivar Cabai Merah (Capsicum dp.) di Lahan Pasir Pantai
Annisa Mega Rachmadina(1), Erlina Ambarwati(2*), Tohari Tohari(3)
(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan cabai, serta mendapatkan takaran pupuk yang optimal untuk pertumbuhan dan hasil cabai merah (Capsicum sp.) kultivar hibrida dan lokal. Pupuk buzolfos merupakan campuran pupuk yang berasal dari bahan abu sekam, Azolla sp. Segar dan batuan fosfat alam. Pupuk buzolfos dengan berbagai takaran berperan sebagai pupuk NPK (nitrogen, fosfor dan kalium). Azolla menyuplai unsur nitrogen, batuan fosfat alam sebagai fosfor, serta abu sekam sebagai kalium. Penelitian dilakukan di lahan pasir Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada bulan Juni hingga Desember tahun 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah takaran pupuk buzolfos yang terdiri dari 0 ton/ha (dengan pupuk NPK anorganik), 5 ton/ha (125 gram/tanaman), 10 ton/ha (250 gram/tanaman), 15 ton/ha (375 gram/tanaman) dan 20 ton/ha (gram/tanaman). Faktor kedua adalah jenis cabai, yaitu kultivar hibrida dan kultivar lokal. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan
analisis varian, jika terdapat beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji HSD tukey dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antar kultivar dan takaran pupuk terhadap parameter bobot segar tajuk umur 20 minggu setelah tanam, bobot kering tajuk umur 20 minggu setelah tanam, volume akar umur 20 minggu setelah tanam, bobot segar cabai per buah, laju asimilasi bersih 10 minggu setelah tanam. Takaran pupuk 20 ton/ha me nunjukkan pertumbuhan dan hasil cabai yang optimal.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Hortikultura Daerah Istimewa Yogyakarta 2016. Badan Pusat Statistik, Yogyakarta.
Balai Penelitian Tanah. 2011. Fosfat alam sumber pupuk p yang murah. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 33(1) .
Gunawan, I. dan R. Kartina. 2012. Substitusi kebutuhan nitrogen tanaman padi sawah oleh tumbuhan air azolla (azolla pinnata). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(3): 175-180.
Houston, D.F., 1972. Rice Bran snd Polish. In: Rice: Chemistry & Technology, 1st Ed. Amer: Assoc. Cereal Chem. Inc., St. Paul, Minnesota, USA. p.272-300.
Maryanto, J. dan Ismangil. 2010. Pengaruh pupuk hayati dan batuan fosfat alam terhadap ketersediaan fosfor dan pertumbuhan stroberi pada tanah andisol. Jurnal Hortikultura, 1(2): 66-73.
Nurfalach, D.R. 2010. Budidaya tanaman cabai merah (Capsicum annum L) di UPTD pembibitan tanaman hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Prawiratna, W dan Tjondronegoro, H., 1995. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan II. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub-sektor Hortikultura Cabai. Sekretariat Jenderal Kementrian Pertanian, Jakarta.
Regina, F. 2010. Budidaya Tanaman Cabai.
Saputro, T.E., 2015. Agriculture Research Center di Lahan Pasir Pantai Baru Yogyakarta (Pendekatan Green Architectuure). Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Subhan dan N. Sutrisno. 2012. Fosfat alam sebagai sumber pupuk fosfat tanaman cabai merah pada jenis tanah podsolik Jasinga. Jurnal Agrin, 16(2): 160-172.
Sudarmi, Nugraheni, R., Catur, R.S.N., Yos W.H., dan Agung, S., 2013. Kajian dosis pupuk npk terhadap hasil dan analisis usaha tani cabe rawit rama (Capsicum frutesence). Jurnal Widyatama, 22(1): 70-79.
Tufaila, M., S. Alam, dan S. Leomo. 2014. Strategi Pengelolaan Tanah Marginal: Ikhtiar Mewujudkan Pertanian yang Berkelanjutan. Unhalu Press, Kendari.
Usfiani. 2016. Pemanfaatan Briket Arang Bagas Tebu-Azolla Dalam Budidaya Cabai Merah Keriting di Tanah Pasir Pantai Samas Bantul. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.45889
Article Metrics
Abstract views : 1777 | views : 6299Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: