Produksi dan Kadar Flavonoid Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) pada Tiga Fase Agroforestri

https://doi.org/10.22146/veg.38127

Deborah Gita Sakinah(1*), Eka Tarwaca Susila Putra(2), Rohlan Rogomulyo(3)

(1) Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) merupakan salah satu tanaman obat yang telah menjadi bahan baku industri farmasi yang permintaannya akan semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan obat herbal. Penanaman di agroforestri dapat menjadi solusi atas keterbatasan lahan pertanian dan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi sambung nyawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fase perkembangan agroforestri yang paling optimal bagi produksi sambung nyawa. Penelitian dilakukan di zona Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul dan disusun dalam rancangan over site faktor tunggal dengan tiga kali ulangan. Faktor tunggal berupa fase perkembangan agroforestri yaitu fase awal, fase tengah, dan fase lanjut. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa tanaman sambung nyawa memiliki daya adaptasi yang cukup luas jika diusahakan dengan konsep agroforestri karena memiliki laju pertumbuhan, produktivitas, serta kualitas hasil yang sama ketika dibudidayakan pada agroforestri fase awal, tengah, dan lanjut. Kualitas daun sambung nyawa yang dihasilkan pada agroforestri fase awal, tengah, dan lanjut cukup baik dan dapat memenuhi standar Farmakope Herbal Indonesia, khususnya dari aspek kadar flavonoid. Secara berturut-turut kadar flavonoid daun sambung nyawa yang dihasilkan pada fase awal, tengah, dan lanjut adalah 1,42; 1,72; dan 1,18 %b/b.


Keywords


agroforestri, sambung nyawa, flavonoid

Full Text:

PDF


References

Amini, S. Pramono, C.J. Soegihardjo, dan H. Hartiko. 1990. Biokimia Tumbuhan. Yogyakarta: PAU Bioteknologi UGM.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 2017. Mei-Juni-Juli Memasuki Awal Musim Kemarau 2017. . Diakses tanggal 16 November 2017.

Brady, N.C. 1974. The Nature and Property of Soils. 8th Ed. Macmillan Publishing Company, Inc., New York, N.Y.

Dainy, N.C. 2006. Produksi dan Kadar Flavonoid Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens[Lour]. Merr) pada Berbagai Tingkat Naungan dan Umur Pemangkasan. Departement Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Skripsi.

Devkota A dan PK Jha. 2010. Effects of Different Light Levels on the Growth Traits and Yield of Centella asiatica. Middle-East. Journal of Scientific Research 5(4): 226-230.

Djukri, Purwoko, B S. 2003. Pengaruh naungan paranet terhadap sifat toleransi tanaman talas (Colocasia esculenta (L.) Schott). Ilmu Pertanian 10 (2): 17-25.

Gardner, F.P., R. B. Pearce, R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan: Herawati Susilo. Universitas Indonesia. Jakarta.

Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan Roger L. Mitchell. 2008. Fisiologi tanaman budidaya. Diterjemahkan oleh Herawati Susilo. Penerbit UI Press, Jakarta.

Hani, A. dan P. Suryanto. 2014. Dinamika agroforestry tegalan di Perbukitan Menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. JurnalPenelitian Kehutanan Wallacea 3(2): 119-128.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Harjadi, S.S. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hew, C.-S., Khoo, B.-Y., dan Gam, L.-H. 2013. The anti-cancer property of

proteins extracted from Gynura procumbens (Lour.) Merr. doi: 10.1371/journal.pone.0068524

Ibrahim, M.H., H.Z.E. Jaafar. 2011. The influence of carbohydrate, protein and phenylanine ammonia lyase on up-regulation of production of secondary metabolites (Total phenolics and flavonoid) in Labisiapumila (Blume) fernvill (Kacip Fatimah) under high CO2 and different nitrogen levels. Molecules (16):4172–4190.

Kemenkes, R.I., 2010. Suplemen I Farmakope Herbal Indonesia, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kurniawan, S., E. T. S. Putra, P. Suryanto, S. Waluyo. 2012. Pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada tiga fase agroforestri di zona Batur Agung, Gunung Kidul, Yogyakarta. Seminar Nasional Agroforestri III.

Lakitan B. 2007. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Raja Grafindo Persada Jakarta. 203 hlm. Lakitan B. 1993. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

MOA. Kementerian Pertanian Malaysia. 2015. Usahawan: Industri Herba. . Diakses 10 Oktober 2016.

Nirwan, G.M. & Aziz, SA., 2007, Adaptasi Pertumbuhan dan Kadar Flavonoid daun dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) asal kultur in vitro pada intensitas cahaya rendah, Prosiding Seminas Nasional Hibah Komepetitif Bogor 1-2 Agustus 2007.

Pradnyawan, S.W.H., W. Mudyantini, Marsusi. 2005. Pertumbuhan, Kadar Nitrogen, Klorofil dan Karotenoid Daun Gynura procumbens [Lour] Merr. pada Tingkat Naungan Berbeda. Biofarmasi 3 (1): 7-10

Rachmawati, F., Urifah, N., & Wijayati, A., 2009, Biologi, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Rao EVS, G Rao, MR Narayana, dan S Ramesh. 1997. Influence of Shade on Yield and Quality of Patchouli. Ind. Perf. 41: 164-166.

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. Bandung: Penerbit ITB.

Setiawan dan Sukamto. 2016. Karakter morfologis dan fisiologis tanaman nilam di bawah naungan dan tanpa naungan. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 27(2): 137-148.

Suharmiati, dan Maryani. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Dewa dan Sambung Nyawa. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Suprayogo, D., K. Hairiah, N. Wijayanto, Sunaryo dan M.V. Noordwijk. 2003. Bahan Ajaran Agroforestri 4. Peran Agroforestri pada Skala Plot: Analisis Komponen Agroforestri sebagai Kunci Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Lahan. ICRAF SE Asia, Bogor.

Suryanto, Priyono., Tohari dan S.M. Sambas. 2005. Dinamika sistem

berbagi sumberdaya (Resouces Sharing) dalam agroforestri: dasar

pertimbangan penyusunan strategi silvikultur. UGM, Yogyakarta. Ilmu

Pertanian Vol. 12 No.2 : 165 – 178.

Wijayanti, R. 2012. Budidaya sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.)Merr.) dan khasiatnya di PT. Indmira Yogyakarta. Tugas Akhir. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Diakses tanggal 29 Oktober 2016.

Winarto, W.P., Tim karyasari. 2003. Sambung Nyawa budidaya dan pemanfaatan untuk obat. Penebar Swadaya, Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.38127

Article Metrics

Abstract views : 5481 | views : 5803

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats