Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Awal Lima Klon Tebu (Saccharum oficinarum L.) Asal Bibit Mata Tunas Tunggal di Lahan Kering Alfisol
Latiful Muttaqin(1*), Taryono Taryono(2), Dody Kastono(3), Wawan Sulistyono(4)
(1) 
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(4) Program Doktor Ilmu-ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Perluasan area penanaman tebu saat ini dilakukan di lahan kering akibat persaingan dengan komoditi lain di lahan sawah. Pemilihan klon tebu yang sesuai ditanam pada lahan kering tertentu sangat penting, mengingat adanya perbedaan sifat genetik klon tebu. Selain itu, penggunaan bibit mata tunas tunggal sebagai bahan tanam juga mulai dikembangkan karena kemampuannya dalam pertumbuhan tunas, pembentukan anakan yang serempak dan seragam, serta kemudahan dalam pengaturan jarak tanam di lapangan yang dinilai mampu meningkatkan produktivitas tebu. Informasi pengaturan jarak tanam dan pemilihan klon tebu sangat bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tebu supaya lebih optimal khususnya di lahan kering alfisol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam optimal dan klon terbaik pada sistem pindah tanam bibit tebu di lahan kering alfisol. Penelitian menggunakan empat jarak tanam (30, 40, 60 dan 75 cm) dan lima klon tebu (PS881, PS864, VMC, Kidang Kencana dan Bululawang). Penelitian dilaksanakan di desa Bendungan, kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunung Kidul, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan empat blok sebagai ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian dengan uji lanjutan Uji Jarak Berganda Duncan pada α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tebu cenderung lebih baik pada jarak tanam lebar dibandingkan jarak tanam rapat. Jarak tanam dalam baris 60 cm merupakan jarak yang paling optimal, sedangkan klon PS864 dinilai paling baik untuk ditanam di lahan kering alfisol.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anonim. 2013. Kebutuhan gula nasional mencapai 5.700 juta ton tahun 2014. . Diakses pada 24 Mei 2015
Amolo, R.A., and Abayo, G.O. 2003. Effect of plant population and planting patterns on sugarcane productivity in Western Kenya. Kenya Sugar Research Foundation. . Diakses pada 3 April 2014.
Ayele, N., Getaneh, A. and Negi, T. 2014. Influence of intra-row setts spacing on yield and yield components of some sugarcane varieties at finchaa sugar estate. ARPN. Journal of Science and Technology. 4: 39-44.
Chattha, M.U. 2007. Studies on growth, yield and quality of sugarcane (Saccharum officinarum L.) under different planting techniques, irrigation, method, water levels and mulch types. Thesis. Faculty of agriculture university of agriculture. Faisalabad. 172 P.
Chattha, M.U., Ali, A. and Bilal, M. 2007. Influence of planting techniques on growth and yield of spring planted sugarcane (saccharum officinarum l.). J. Agri. Sci. 44: 452-456.
Hardjowigeno, S. 1993. Ilmu tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Marjenah. 2001. Pengaruh perbedaan naungan di persemaian terhadap pertumbuhan dan respon morfologi dua jenis semai meranti. Jurnal Ilmiah Kehutanan Rimba Kalimantan. 6: 14-19.
Ningrum, M.K., Sumarni, T., dan Sudiarso. 2014. Pengaruh naungan pada teknik pembibitan bud chip tiga varietas tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Produksi Tanaman. 2: 260-267.
Ramadhan, I.C., Taryono, dan Wulandari, R. 2014. Keragaan pertumbuhan dan rendemen lima klon tebu (Saccharum officinarum L.) di ultisol, vertisol, dan Inceptisol. Vegetalika. 3 (4): 77-87.
Raskar, B.S. and Bhoi, P.G. 2003. Yield attributes of sugarcane as influenced by intra-row spacings, fertilizer levels and planting materials. Indian Sugar. 53: 327-331.
Surdianto, Y., Sunandar, N. dan Rachmat, A. 2014. Adaptasi beberapa varietas tebu di kabupaten majalengka jawa barat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. Bandung.
Zhao, D., Glaz, B., and Comstock, J.C. 2013. Sugarcane leaf photosynthesis and growth characters during development of water-deficit stress. Crop Science 53: 1066-1075.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.25019
Article Metrics
Abstract views : 8630 | views : 17361Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Vegetalika
VEGETALIKA journal indexed by: