Korelasi Bobot Benih dengan Kejaguran Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasilliensis Muell.-Arg.)
Yuli Eko Riyanto, Toekidjo, Setyastuti Purwanti(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bobot benih beberapa klon karet dengan beberapa parameter kejaguran bibit batang bawah. Tingkat kejaguran bibit batang bawah secara fenotipik dapat terlihat dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, panjang akar, bobot segar dan bobot kering akar, serta bobot segar dan bobot kering tajuk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 ulangan dan pengujian korelasi dilakukan dengan mengukur berat biji dari 5 klon karet, yaitu klon GT 1, PB 260, BPM 24, LCB 1320, dan PR 303, kemudian ditanam dan diamati parameter pertumbuhannya setiap seminggu sekali untuk data tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun, sedangkan data yang lain diperoleh pada pengamatan terakhir. Pengamatan data akhir menggunakan Leaf Area Meter untuk mengukur luas daun dan oven untuk mengetahui bobot kering akar dan tajuk tanaman. Data yang diperoleh dari pengamatan mingguan dan di akhir pengamatan diolah menggunakan program SAS 9.1 dan Microsoft Excel. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa benih berukuran berat pada klon GT 1, PB 260, BPM 24, dan PR 303 memiliki tingkat kejaguran lebih tinggi dibandingkan benih sedang maupun ringan, sedangkan benih berat pada klon LCB 1320 memiliki tingkat kejaguran sama seperti benih sedang maupun ringan.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/veg.2413
Article Metrics
Abstract views : 850 | views : 3029Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: